Logo Insan-Q
  • Home
  • About Us
    • Profil Insan-Q
    • Sejarah
    • Visi & Misi
    • Video Company Profile
    • Profil Psikolog
    • Kode Etik Psikologi Indonesia
    • Download Company Profile
    • Buku Tamu Kehadiran
    • TOS & Privacy Policy
    • Sitemap
    • Pencarian (Search)
  • Layanan
    • Konseling
    • Konseling Online
    • Asesmen Psikologi
    • Psikotest Online
    • Employee Assistance Program
    • Jasa & Konsultan SDM (HR)
    • Psikoterapi
    • Parenting & Tumbuh Kembang Anak
    • Seminar & Training
    • Online Seminar & Training
    • Paket Layanan
    • Sarana & Fasilitas
  • Media
    • Berita
    • Artikel
    • Channel Video
    • Galeri Foto
    • Kuesioner
    • Buku & Cetakan
    • Kampanye Sosial
    • Pelanggan Sekolah
    • Pelanggan Perusahaan
  • Kontak
  • Registrasi
  • INSAN-Q Home
    • Sarana Ruang Konseling
    • Arena Bermain Anak
    • Sarana & Fasilitas Lain
    • Kontak INSAN-Q Home

20 September 2022

Budaya Perusahaan (Corporate Culture), Tipe dan Cara Membangunnya

Budaya Perusahaan (Corporate Culture), Tipe dan Cara Membangunnya

Daftar Isi :

  • 1 Pengertian
  • 2 Tipe/Jenis Budaya Perusahaan
  • 3 Pentingnya Budaya Perusahaan
  • 4 Tahapan Membangun Budaya Perusahaan
  • 4.1. Tentukan Nilai Inti Perusahaan
  • 4.2. Tetapkan Tujuan Budaya Perusahaan yang Realistis
  • 4.3. Libatkan Karyawan dalam Proses
  • 4.4. Teladan Pimpinan
  • 4.5. Agen Budaya Perusahaan
  • 4.6. Struktur dan Sistem

##!corporate-culture-1!##

Pengertian

Budaya perusahaan merupakan keyakinan dan perilaku yang menentukan bagaimana karyawan dan manajemen perusahaan berinteraksi dan menangani transaksi bisnis di dalam maupun ke luar. Seringkali, budaya perusahaan hanya tersirat, tidak didefinisikan secara tegas, dan berkembang secara organik dari waktu ke waktu dari sifat kumulatif orang-orang yang dipekerjakan perusahaan.

Budaya Perusahaan merupakan sumber identitas bagi karyawan perusahaan sebagai sebuah semangat bersama (collective spirit) yang membimbing cara melihat, berpikir, merasa, dan berperilaku di dalam menghadapi persaingan bisnis yang sedang dihadapi oleh perusahaan.

Budaya perusahaan merupakan keyakinan, nilai, kepercayaan, dan norma yang disepakati bersama yang menjadi ciri perusahaan dan diikuti oleh seluruh elemen perusahaan. Budaya perusahaan memberikan kerangka acuan umum bagi elemen perusahaan yang dapat digunakan untuk menafsirkan proses dan fakta di lingkungan perusahaan; bahkan dapat memberikan dampak image perusahaan keluar.

Budaya perusahaan akan tercermin dalam berpakaian, jam kerja, pengaturan kantor, tunjangan karyawan, turnover karyawan, keputusan perekrutan, perlakuan terhadap klien, kepuasan klien, dan setiap aspek operasi perusahaan lainnya.

##!corporate-culture-2!##

Tipe /Jenis Budaya Perusahaan

  1. Budaya Klan (Clan); Budaya klan terutama ada di organisasi yang lebih tradisional dibandingkan organisasi digital. Karena perusahaan-perusahaan ini seringkali milik keluarga, seringkali ada fokus untuk memelihara karyawan melalui hubungan antar pribadi atau program pendampingan. Tujuan hal ini semua dilakukan untuk menciptakan perasaan keluarga besar yang sesungguhnya. Budaya klan, juga disebut budaya kolaboratif, terutama berfokus pada kerja tim. Dalam jenis budaya ini, hubungan, partisipasi, dan moral perusahaan berada di garis depan. Manajer dipandang sebagai penasihat dan pemandu bagi karyawan, sebagai lawan dari "bos" otoriter yang memberikan instruksi tanpa konteks atau bantuan dan mendisiplinkan mereka yang melakukan kesalahan.
  2. Budaya Hirarkis (Hierarchy); Budaya hierarkis juga ada dalam organisasi tradisional. Bisnis memiliki banyak struktur dengan kekuasaan dan pengambilan keputusan di puncak (sentral). Akibatnya, hanya pimpinan puncak dan yang ditunjuk yang bertanggung jawab untuk membuat keputusan. Akibatnya, karyawan lain merasa tidak dianggap dan tidak berdaya. Jadi, meskipun jenis budaya organisasi ini seringkali sangat efisien, namun tidak ideal untuk mendorong kreativitas atau inovasi. Budaya hierarki adalah budaya yang mengikuti struktur perusahaan tradisional dan memiliki rantai komando yang jelas. Ini memiliki beberapa tingkat manajemen yang memisahkan eksekutif dan karyawan. Jenis perusahaan ini memiliki cara khusus dalam melakukan sesuatu, yang mungkin mencakup norma-norma tradisional seperti aturan berpakaian dan jam kerja yang kaku. Fokus perusahaan adalah pada stabilitas dan keandalan.
  3. Budaya Pasar (Market); Budaya pasar dirancang untuk bisnis yang berbasis digital yang ingin berkembang. Jadi, budaya ini sangat berorientasi pada hasil, menghargai kompetisi internal dan memberi penghargaan kepada pemenang. Oleh karena itu, ini adalah budaya di mana semua karyawan diharapkan berada didalam persaimgan antar mereka. Mereka yang secara konsisten berhasil akan memperoleh imbalan finansial atau peluang promosi yang signifikan. Dalam budaya pasar, intinya adalah prioritas utama bahwa semuanya diukur dengan mempertimbangkan profitabilitas perusahaan. Sebuah organisasi yang mengambil jenis budaya perusahaan ini terutama berfokus pada hasil.
  4. Budaya Adhokrasi (Adhocracy); Terkait dengan perusahaan digital dan mendorong pengambilan risiko, adhocracy berfokus pada inovasi. Dalam budaya yang kurang terstruktur ini, semua karyawan didorong untuk berpartisipasi terlepas dari posisi mereka karena akan tidak pernah diketahui dari mana ide besar berikutnya akan datang. Budaya adhokrasi terutama berfokus pada inovasi dan pengambilan risiko. Banyak startup yang sukses dianggap memiliki budaya perusahaan seperti ini. Ini menciptakan lingkungan kewirausahaan di tempat kerja di mana karyawan didorong untuk mengambil risiko. Ide-ide yang akan dianggap terlalu tidak konvensional untuk tempat kerja yang lebih konservatif secara aktif dipupuk dan dikejar dalam budaya adhocracy.


Baca Juga : Manfaat Positif dari Lebih Sabar di Tempat Kerja, dan Cara Mengembangkannya


##!corporate-culture-3!##

Pentingnya Budaya Perusahaan

Budaya perusahaan menjadi penting karena dapat mendukung tujuan bisnis yang penting. Karyawan, misalnya, mungkin tertarik pada perusahaan yang budayanya mereka identifikasi, yang pada gilirannya dapat mendorong retensi karyawan dan perolehan bakat baru. Bagi perusahaan yang berfokus pada inovasi, memupuk budaya inovasi dapat menjadi penting untuk mempertahankan keunggulan kompetitif sehubungan dengan paten atau bentuk kekayaan intelektual lainnya. Demikian pula, budaya perusahaan juga dapat berperan dalam memasarkan perusahaan kepada pelanggan dan masyarakat luas, sehingga berfungsi ganda sebagai bentuk hubungan masyarakat.

Budaya perusahaan adalah kumpulan Tata Nilai (values), Keyakinan Dasar (Falsafah) dan Artefak yang menentukan  perilaku dan identitas suatu organisasi perusahaan.  Budaya Perusahaan merupakan bagian dari strategi perusahaan, berfungsi membantu mengarahkan jalannya perusahaan untuk mencapai tujuan yang ditetapkan dalam Visi dan Misi.

Bisnis perusahaan diawali dari penetapan Visi, Misi perusahaan yang kemudian dijabarkan dalam Strategi Perusahaan baik Jangka Panjang maupun Jangka Pendek. Disisi lain kemajuan bisnis perusahaan tersebut tidak dapat dicapai tanpa adanya dukungan yang menyeluruh dari segenap jajaran manajemen dan karyawan berupa kesamaan pandang (mind set), semangat (spirit), serta perilaku kerja sehari-hari dalam mencapai visi perusahaan. Sebagai langkah awal, karyawan perlu memahami tentang Visi, Misi, tata nilai, serta komitmen menjadikannya sebagai acuan dalam menjalankan Perusahaan. Langkah terpenting berikutnya adalah mendorong perubahan perilaku kerja karyawan sesuai dengan nilai-nilai yang telah ditetapkan

##!corporate-culture-4!##

Tahapan Membangun Budaya Perusahaan

##!corporate-culture-41!##

1) Tentukan Nilai Inti Perusahaan

Nilai-nilai perusahaan adalah dua atau tiga kata yang pemilik atau pendiri ingin seseorang pikirkan segera ketika nama perusahaan muncul di benaknya. Ini adalah kata-kata yang akan diterapkan dan dikaitkan dengan merek perusahaan. Baik perusahaan yang berfokus untuk mendapatkan kepercayaan klien melalui pendekatan tradisional, agresif dalam membuka pasar baru, atau merupakan perusahaan rintisan di mana setiap orang memiliki suara dalam langkah selanjutnya, penting untuk mengekspresikan nilai-nilainya dalam beberapa kata yang dipilih dengan baik.

##!corporate-culture-42!##

2) Tetapkan Tujuan Budaya Perusahaan yang Realistis

Tujuan seputar budaya perusahaan harus berhubungan dengan keragaman, inklusi dan nilai-nilai bersama. Pemilik perusahaan perlu mempertimbangkan mengapa mereka memulai perusahaan pada awalnya dan apa yang ingin mereka capai. Budaya perusahaan harus mencerminkan ide-ide ini. Ini harus menjadi pesan positif untuk menginspirasi karyawan dan orang lain.

##!corporate-culture-43!##

3) Libatkan Karyawan dalam Proses

Budaya perusahaan menantang untuk diukur dan dievaluasi efektifitasnya. Untuk meningkatkannya, karyawan perlu dilibatkan, kumpulkan umpan balik menggunakan survey keterlibatan karyawan. Pastikan hasilnya anonim untuk mendapatkan tanggapan mereka yang sebenarnya. Pertahankan dialog terbuka, dan monitor terus pemikiran karyawan tentang budaya perusahaan.

##!corporate-culture-44!##

4) Teladan Pimpinan.

Budaya dibentuk oleh bagaimana para pemimpin perusahaan bertindak. Setiap pemimpin perlu secara internal dan eksternal mencerminkan nilai-nilai perusahaan dan menjadi pendukung terkuatnya. Dia tidak boleh melafalkan pernyataan misi sebagai solusi untuk segalanya, tetapi harus mencontohkan apa yang diperjuangkan perusahaan.

Sebagai seorang pemimpin, maka perlu memimpin dengan memberi contoh dan juga sangat transparan. Ada kemungkinan seorang pimpinan merasa telah menerapkan budaya dengan baik, tetapi karyawan tetap tidak akan percaya; jika belum ada bukti. Menjadi transparan, bahkan ketika itu kondisinya sulit, akan sangat membantu melestarikan budaya yang sebelumnya hanya angan angan.

##!corporate-culture-45!##

5) Agen Budaya Perusahaan.

Setiap perusahaan memilikinya: karyawan yang hidup, makan, dan mematuhi serta menerapkan budaya dan membantu semua orang memahami sebagai bagian dari perusahaan dan apa yang diperjuangkan oleh perusahaan. Karyawan seperti ini adalah pendukung terbesar dalam implementasi budaya perusahaan karena mereka mencintai perusahaan.

Jenis karyawan ini bisa menjadi aset yang sangat berharga. Setelah dilakukan identifikasi perihal agen budaya, tanyakan apa yang mereka sukai tentang budaya saat ini, apa yang tidak mereka sukai, dan mengapa budaya penting bagi mereka. Itu akan membantu perusahaan mengukur apakah harus tetap berada di jalur yang ditetapkan atau membuat beberapa perubahan pada budaya saat ini. Jika menginginkan para agen budaya dapat dibentuk melalui seleksi, dan training.

##!corporate-culture-46!##

6) Struktur dan Sistem

Struktur dan Sistem merupakan urutan penting elemen berikutnya, karena didalam Sistem menempel atribut atribut : Organisasi, Prosedur, Aturan Main, Kewenangan, Regulasi, dll. Organisasi, Sistem dan Prosedur, serta Regulasi harus dibuat dan selalu dievaluasi agar benar benar konsisten dan sinkron dengan nilai nilai yang terkandung dalam nilai nilai budaya perusahaan. Bagian yang menangani Sistem dan Organisasi harus dapat memastikan bahwa seluruh Struktur dan Sistem telah sesuai dan sinkron dengan nilai nilai budaya perusahaan.

Selanjutnya yang paling penting adalah harus ada suatu sarana atau sistem yang mengatur tentang Reward dan Punishment yang terkait dengan nilai nilai yang terkandung dalam budaya perusahaan; dan idealnya merupakan bagian penilaian kinerja individu karyawan serta unit kerja.

Referensi :

  1. Survey Legend; 4 Types of Organizational Cultures (+ Best Culture Examples)
  2. Lumapps; What are the Four Types of Corporate Culture? (And How to Choose Yours)
  3. Investopedia; Corporate Culture Definition: Characteristics and Importance Explained
  4. Sumber Lain


Baca Juga :

  1. Pentingnya Sistem & Pengembangan Karir bagi Kinerja Perusahaan
  2. Memahami Konsep Kompetensi bagi Unjuk Kerja, dan Kinerja

Artikel Lain

Gangguan Skizoafektif (Schizoaffective Disorder), Gejala, Penyebab, dan Peanggulangannya

28 November 2023

Gangguan Skizoafektif (Schizoaffective Disorder), Gejala, Penyebab, dan Peanggulangannya
Healing atau Self-Healing; Pemulihan Diri secara Fisik dan Mental

24 November 2023

Healing atau Self-Healing; Pemulihan Diri secara Fisik dan Mental
Tips Kesehatan Mental di Tempat Kerja akibat Ketidakjelasan (Ketaksaan) Peran

22 November 2023

Tips Kesehatan Mental di Tempat Kerja akibat Ketidakjelasan (Ketaksaan) Peran
Logo Insan-Q

Insan-Q
[1] Ruko Bonakarta Blok A No 30, Masigit, Jombang, Kota Cilegon, Banten 42414. [2] INSAN-Q Home - Perumahan Bukit Baja Sejahter (BBS) 3 Blok A4 No. 14 Ciwaduk, Kota Cilegon Banten 42415.

+62 254 386720
+62 821-2448-8437
+62 878-7135-3987

© 2020 Insan-Q