01 April 2022
Daftar Isi :
Bulimia nervosa adalah gangguan makan yang ditandai dengan episode pesta makan—mengkonsumsi makanan dalam jumlah besar dengan sangat cepat, kemudian diikuti dengan perilaku kompensasi mengeluarkan makanan, paling sering dimuntahkan atau penyalahgunaan obat diuretik atau pencahar.
##!bulimia-nervosa-1!##
Seseorang yang mengidap bulimia nervosa seringkali merasa kurang bisa mengendalikan perilakunya. Mereka biasanya mengettahui bahwa dirinya memiliki masalah namun sering ketakutan jika mereka berhenti melakukan makan banyak, akhirnya mereka terlibat dalam perilaku kompensasi mengeluarkan makanan dalam upaya untuk menghindari penambahan berat badan. Binging dan purging (makan berlebihan dan membuangnya) seringkali dilakukan secara rahasia, dengan perasaan malu bergantian dengan lega.
Bulimia nervosa dapat menyerang individu dari segala ras, usia, atau jenis kelamin; namun, secara signifikan lebih sering terjadi pada wanita dan anak perempuan daripada pada pria dewasa dan anak laki-laki. Sekitar 3 persen wanita menderita bulimia nervosa selama hidup mereka, dibandingkan dengan perkiraan 1 persen pria. Dan hal ini lebih sering terjadi pada remaja dan dewasa muda daripada kelompok usia lainnya.
##!bulimia-nervosa-2!##
##!bulimia-nervosa-3!##
Menurut DSM-5, gejala umum bulimia nervosa meliputi:
Selain gejala perilaku dan psikologis, gejala fisik bulimia nervosa mungkin termasuk:
Bulimia nervosa dikategorikan sebagai ringan, sedang, berat, atau ekstrim berdasarkan jumlah perilaku kompensasi membuang makanan yang tidak pantas yang dilakukan setiap minggu.
##!bulimia-nervosa-4!##
Tidak diketahui adanya penyebab tunggal bulimia nervosa, tetapi ada beberapa faktor yang diduga berperan dalam perkembangan gangguan tersebut. Faktor tersebut termasuk faktor biologis seperti gen dan hormon; gangguan makan dianggap memiliki komponen genetik yang kuat, dan beberapa bukti menunjukkan bahwa perubahan hormonal yang terjadi selama masa remaja dan paruh baya dapat memicu perilaku makan yang tidak teratur, terutama pada gadis remaja dan wanita perimenopause.
Faktor pendukung lainnya termasuk cita-cita budaya yang memprioritaskan dan menghargai tubuh ramping, terutama pada wanita; riwayat keluarga dengan gangguan makan, diet ketat, atau keluarga yang sibuk dengan makanan dan berat badan; ciri-ciri kepribadian seperti harga diri rendah dan/atau impulsif tinggi; atau perubahan besar dalam hidup dan peristiwa stres atau traumatis, seperti diserang secara seksual.
##!bulimia-nervosa-5!##
Bulimia nervosa termasuk kategori gangguan mental, sehingga cara menanganinya adalah dengan melakukan terapi psikologi. Diketahui terdapat dua jenis terapi yang dapat diterapkan, yaitu Terapi Perilaku Kognitif (CBT) dan Terapi interpersonal.
Dengan Terapi Perilaku Kognitif (CBT), pengidap bulimia nervosa akan dibantu untuk mengetahui penyebab dan pemicu bulimia, misalnya saja pikiran atau perilaku negatif, kemudian dilanjutkan untuk berlatih menggantikannya dengan pikiran yang lebih positif dan sehat.
Dengan terapi Interpersonal, penderita akan dibantu jika memilki masalah dalam hal berhubungan dengan orang lain, sekaligus dibantu untuk meningkatkan kemampuan interpersonal skill dan dalam memecahkan permasalahan.
Referensi :
Baca Juga :