16 Oktober 2023
Daftar Isi :
##!cinta-psikologi-positif-1!##
Pada pembahasan kali ini, kita akan membahas definisi dari dua jenis cinta yang telah lama diteliti oleh para tokoh, yaitu passionate love dan companionate love. Passionate love adalah keadaan penyerapan total dari sepasang kekasih yang diikuti oleh perubahan suasana hati antara gembira dan sedih.
Secara sederhana, passionate love bisadiartikan pula sebagai ketertarikan yang intens antara dua orang kekasih. Sementara itu, companionate love diartikan sebagai kasih sayang yang dirasakan oleh dua orang yang hidupnya saling berkaitan erat.
##!cinta-psikologi-positif-2!##
Pada awalnya, pemikiran konseptual mengenai cinta dikaitkan dengan suatu hal yang sifatnya baik ataupun dihubungkan dengan Tuhan. Namun, lama-kelamaan konsep cinta mulai dipelajari oleh para tokoh. Ketika dipelajari lebih lanjut, sepanjang sebagian besar sejarah manusia, pernikahan karena cinta tidak diketahui secara jelas.
Baru pada abad pertengahan, diketahui adanya istilah courtly love atau cinta yang bergairah antara laki-laki dan perempuan yang belum menikah. Secara perlahan, rasa cinta tersebut mengarah ke pernikahan dan tren tersebut berkembang secara luas di dunia Barat.
##!cinta-psikologi-positif-3!##
Terdapat dua pendekatan besar dalam memahami konsep cinta, yaitu pendekatan naturalistik/biologis dan pendekatan psikologis/ sosial.
##!cinta-psikologi-positif-31!##
1) Pendekatan Naturalistik/Biologis.
Pendekatan naturalistik/biologis berkaitan dengan kondisi fisik, emosi yang dirasakan dan evolusi manusia. Pendekatan ini membagi cinta menjadi tiga macam, yakni:
Baca Juga : Bipolar Disorder - Gangguan Bipolar, Gejala dan Penyebab
##!cinta-psikologi-positif-32!##
2) Pendekatan Psikologis/Sosial
Pendekatan ini berhubungan dengan kognitif dan perspektif sosial. Pada pendekatan psikologis/sosial, cinta terbagi menjadi empat macam, yaitu:
##!cinta-psikologi-positif-4!##
Salah satu tokoh pertama yang mempelajari tentang cinta adalah Zick Rubin yang telah melakukan banyak penelitian untuk membedakan antara cinta dan suka serta mengembangkan alat ukur untuk keduanya. Tokoh lain yang juga menjadi pelopor penelitian cinta adalah Berscheid dan Walster, yang berfokus pada passionate love dan companionate love.
##!cinta-psikologi-positif-5!##
##!cinta-psikologi-positif-51!##
1) Fisiologi Cinta
Pada seseorang yang sedang jatuh cinta, biasanya dapat terlihat dari tanda eksternal, seperti wajah memerah, bersemangat, dan sering tersenyum. Kemudian, cinta romantis juga dikaitkan dengan peningkatan aktivitas saraf di area otak yang kaya akan reseptor dopamine, memengaruhi perubahan hormon oksitosin, dan dapat mengurangi keparahan rasa sakit yang dialami oleh seseorang.
##!cinta-psikologi-positif-52!##
2) Kesehatan dan Cinta
Penelitian menemukan bahwa cinta romantis dapat meningkatkan kadar glukosa darah, berhubungan dengan penilaian afek positif, dan berpengaruh terhadap kebahagiaan seseorang. Meskipun begitu, cinta yang berlebihan juga dapat
berdampak buruk pada kesehatan, seperti adanya peningkatan kadar glukosa darah yang berlebihan dan cinta yang posesif berhubungan dengan kepribadian neurotik.
##!cinta-psikologi-positif-6!##
Meskipun penelitian terkait cinta telah semakin luas dan banyak diteliti, namun masih terdapat beberapa hal yang masih dipertanyakan, yaitu:
Referensi :
Buku Ajar Psikologi Positif; Dra. Sugiarti, M.Kes, Psikolog; UI Publishing; 2023
Baca Juga :