18 Januari 2022
Daftar Isi :
4 Contoh Instrumen Tes Kepribadian
Kepribadian adalah corak tingkah laku sosial yang meliputi corak kekuatan, dorongan, keinginan, opini dan sikap-sikap seseorang (MAW Bouwer). Kepribadian adalah suatu dorongan yang mengatur perilaku seseorang atau memberi petunjuk ke arah tertentu. Hal ini akan membuat seseorang merespon masalah dengan cara yang wajar sesuai dengan situasi yang sedang dihadapi.
##!personality_test-1!##
Kepribadian sebagai suatu struktur yang terdiri dari tiga sistem yaitu Id, Ego dan Superego (sigmund Freud). Kepribadian adalah totalitas reality psikologis yang berisikan semua fakta yang dapat mempengaruhi tingkah laku individu pada suatu saat (Kurt Lewin).
Kepribadian (personality) adalah sekumpulan karakteristik dan ciri individu yang menentukan perilaku dan sikap. Masing masing individu memilki kepribadian masing masing, bahwa di dunia tidak ada kepribadian yang benar-benar sama, dan kepribadian bersifat relatif permanen dan tidak berubah. Sehingga setiap individu memiliki kecenderungan masing-masing dalam sifat, pikiran, perasaan, dan merespon situasi di dalam maupun di luar pekerjaan.
##!personality_test-2!##
Psikotes atau asesmen kepribadian tergolong dalam suatu disiplin yang bernama psikometri (psychometrics). Psikometri adalah bidang ilmu yang mendalami pengukuran psikologis manusia (psikologi + metrik). Pengukuran kepribadian (psikotes) adalah salah satu komponen utama dalam psikometri, di samping pengukuran kognitif (inteligensi).
Tes kepribadian adalah instrumen untuk mengukur ciri-ciri emosi, motivasi antar pribadi, dan sikap, yang dibedakan dari kemampuan. Tes kepribadian bukan merupakan tes kemampuan seperti tes intelegensi. Ada karakteristik yang mendefinisikan perbed aan antara berbagai jenis individu, dan bahwa perbedaan tersebut dapat diukur secara akurat.
Kepribadian biasanya diukur dengan menggunakan kueisioner penilaian diri. Kueisioner ini adalah tes yang secara langsung menanyakan aspek-aspek kepribadian seseorang, mengukur kemampuan dalam menghadapi tekanan secara konsisten dan obyektif, cara menghadapi orang lain, dan sikap perilaku seseorang secara umum. Tes tersebut disebut dengan tes kepribadian atau personality test
Tes-tes kepribadian melibatkan stimulus terstandardisasi yang ditujukan untuk memancing dan menganalisa perbedaan reaksi individu. Tes kepribadian menyangkut banyak unsur seperti nilai, ciri kepribadian, identitas pribadi, selera humor, kehangatan antar pribadi, gaya perilaku, pandangan terhadap dunia, dan akulturasi yang telah berlangsung lama dan menetap serta konsisten yang diungkapkan ke berbagai situasi yang dialami individu.
Baca Juga : Meningkatkan Percaya Diri di Tempat Kerja
##!personality_test-3!##
Proses rekrutmen yang baik melibatkan langkah-langkah seperti pencarian, wawancara, dan evaluasi calon karyawan (kandidat). Selanjutnya, proses rekrutmen yang sukses akan memiliki peluang untuk mempekerjakan orang yang tepat orang untuk posisi yang benar.
Tes kepribadian dapat berguna untuk screening gangguan kepribadian, pemeriksaan analitis, pemeriksaan pernikahan dan keluarga, psikologi kesehatan, psikologi hukum, kompetensi hukum dan kegilaan, pengasuhan anak, dll. Adapun fungsinya adalah sebagai berikut:
##!personality_test-4!##
Beberapa contoh Instrumen untuk Tes Kepribadian; diantaranya adalah PAPI Kostick, MBTI, dan DISC.
##!personality_test-5!##
1) PAPI Kostick (Personality and Preference Inventory)
PAPI (Personality and Preference Inventory) adalah personality assessment (alat tes penilaian kepribadian) terkemuka yang digunakan oleh para profesional HR (Human Resource) dan manajer terkait untuk mengevaluasi perilaku dan gaya kerja individu pada semua tingkatan.
Pada awalnya Personality and Preference Inventory (PAPI) dibuat oleh Guru Besar Psikologi Industri dari Massachusetts, Amerika, yang bernama Dr. Max Martin Kostick pada awal tahun 1960-an. PAPI disusun sebagai dua aspek yang terpisah, yaitu pengukuran kebutuhan atau needs dan pengukuran persepsi atau roles (persepsi keadaan individu di tempat kerja).
PAPI Kostick untuk menjabarkan kepribadian dalam aspek yang masing – masing mewakili need dan role tertentu. Aspek-aspek tersebut adalah sebagai berikut; diantaranya :
##!personality_test-6!##
2) MBTI (Myers-Briggs Type Indicator)
MBTI atau Myers-Briggs Type Indicator sendiri merupakan instrumen tes yang sangat populer di kalangan pemerhati kepribadian individu. MBTI dikembangkan oleh Katharine Cook Briggs dan putrinya yang bernama Isabel Briggs Myers (dari merekalah kemudian nama MBTI berasal) pada era Perang Dunia II untuk membantu para pencari
kerja menemukan tipe pekerjaan yang paling cocok untuk mereka.
MBTI ini berdasarkan pemikiran C.G Jung (1921-1971) mengenai persepsi, judgment dan sikap yang digunakan oleh setiap tipe yang berbeda dari individu. Persepsi adalah kemampuan psikologis individu untuk sadar pada hal-hal, orang-orang dan ide-ide.
Dengan menggunakan teori Jung, MBTI memberikan gambaran bahwa kepribadian orang mencerminkan penilaian mereka
dan bagaimana informasi dirasakan. Fungsi mental bekerja dengan sikap, yang akan menunjukkan "apakah energi diarahkan ke luar atau ke dalam dan apakah dunia luar" 'dinilai', baik secara logis atau emosional, atau "dirasakan," baik dengan sensasi atau intuisi". Singkatnya, MBTI bertujuan untuk mengidentifikasi reaksi dan preferensi orang mengenai persepsi dan penilaian.
Judgment melibatkan berbagai cara untuk menyimpulkan apa yang telah dipersepsikan individu tersebut. Kalau orang berbeda satu sama lain ketika mempersepsikan sesuatu juga ketika melakukan judgment, maka perbedaan ini juga mempengaruhi minat, ketrampilan, nilai-nilai serta reaksi mereka. MBTI dibuat untuk mempelajari tipe kepribadian berdasarkan teori Jung.
##!personality_test-7!##
3) DISC (Dominance, Influence, Steadiness, Complliance)
DISC adalah tes berdasarkan teori psikolog William Moulton Marston (En, Lan, Tay & Ng, 2011). Tes berdasarkan DISC menggunakan nama yang berbeda, PPA, profil disk, dll. tidak membuat instrumen penilaian atas teorinya. Namun, berdasarkan modelnya, orang lain telah mengembangkan penilaian DISC yang berbeda. Oleh karena itu, dimungkinkan untuk menemukan beberapa tes DISC di pasar (DISC, n.d.). Dalam bukunya Emotions of Normal People, yang ditulis pada tahun 1928, Marston "menjelaskan teorinya" tentang bagaimana emosi manusia yang normal menyebabkan perbedaan perilaku antara kelompok orang, dan bagaimana perilaku seseorang dapat berubah dari waktu ke waktu” (DISC, n.d.).
Profil DISC banyak dipengaruhi dari teori Jung mengenai tipe kepribadian yang dikategorikan menjadi empat yaitu; Sensing, Intuitive, Feeling and Thinking. Pendapat Jung menyatakan bahwa secara instingtif individu akan berperilaku berdasarkan empat elemen tersebut.
Empat elemen tersebut diistilahkan sebagai tetralogi. Dasar teori disc menggunakan model dua sumbu perilaku, merupakan pergerakan satu sumbu dengan sumbu lain mengenai perilaku yang saling berlawanan. Dua sumbu tersebut merupakan sifat yang saling berlawanan. Dua sumbu yang saling berlawanan pada tes DISC ini digunakan yaitu antara Assertiveness dan Receptiveness dan antara Openness dan Control
Referensi
Baca Juga :