Logo Insan-Q
  • Home
  • About Us
    • Profil Insan-Q
    • Sejarah
    • Visi & Misi
    • Video Company Profile
    • Profil Psikolog
    • Kode Etik Psikologi Indonesia
    • Download Company Profile
    • Buku Tamu Kehadiran
    • TOS & Privacy Policy
    • Sitemap
    • Pencarian (Search)
  • Layanan
    • Konseling
    • Konseling Online
    • Asesmen Psikologi
    • Psikotest Online
    • Employee Assistance Program
    • Jasa & Konsultan SDM (HR)
    • Psikoterapi
    • Parenting & Tumbuh Kembang Anak
    • Seminar & Training
    • Online Seminar & Training
    • Paket Layanan
    • Sarana & Fasilitas
  • Media
    • Berita
    • Artikel
    • Channel Video
    • Galeri Foto
    • Kuesioner
    • Buku & Cetakan
    • Kampanye Sosial
    • Pelanggan Sekolah
    • Pelanggan Perusahaan
  • Kontak
  • Registrasi
  • INSAN-Q Home
    • Sarana Ruang Konseling
    • Arena Bermain Anak
    • Sarana & Fasilitas Lain
    • Kontak INSAN-Q Home

02 November 2023

Menciptakan Kebahagiaan menurut Psikologi Positif

Menciptakan Kebahagiaan menurut Psikologi Positif

Daftar Isi :

  • 1. Pengantar
  • 2. Cara Menjadi Bahagia
  • 2.1. A Pleasant Life
  • 2.2. A Good Life
  • 2.3. A Meaningful Life
  • 3. Kaitan Dengan Terapi (Psikoterapi)
  • 3.1. Empowerment
  • 3.2. Insight
  • 3.3. Positive Characteristics
  • 3.4. Positive Assessment and Interventions

##!menciptakan-kebahagiaan-1!##

Pengantar

Kebahagiaan merupakan bahasan yang sangat penting dan populer di bidang psikologi, sejalan dengan berkembangnya bidang kajian psikologi positif (Seligman, 2002). Psikologi positif mengkaji tentang kekuatan dan kebajikan yang bisa membuat seseorang atau sekelompok orang menjadi berhasil dalam hidup atau meraih tujuan hidupnya, sehingga ia menjadi bahagia.

Salah satu pusat perhatian utama dari cabang psikologi ini adalah pencarian, pengembangan kemampuan, bakat individu atau kelompok masyarakat, dan kemudian membantunya untuk mencapai peningkatan kualitas hidup (dari normal menjadi lebih baik, lebih berarti, lebih bahagia).

Kesalahpahaman yang muncul dalam konsep kebahagiaan ini di antaranya adalah anggapan bahwa memperbaiki hal yang salah akan membantu menuju bahagia, koping yang efektif tercermin dari berkurangnya keadaan negatif, serta fokus pada kekurangan/ kekurangan diri membantu mencegah masalah. Padahal, kenyataannya afek positif dan afek negatif tidak berada di kontinum yang sama.

Selain itu, Menyingkirkan emosi marah, takut dan depresi tidak otomatis menyebabkan perasaan tenang, dicinta dan bahagia, dan ketiadaan penyakit mental bukan berarti seseorang sehat mental.

##!menciptakan-kebahagiaan-2!##

Cara Menjadi Bahagia

##!menciptakan-kebahagiaan-21!##

1) A Pleasant Life

Milikilah hidup yang menyenangkan, dapatkan kenikmatan sebanyak mungkin. Ini mungkin cara yang ditempuh oleh kaum hedonis. Tapi jika ini cara yang kita tempuh, hati-hati dengan jebakan hedonic treadmill (semakin kita mencari kenikmatan, semakin kita sulit dipuaskan) dan jebakan habituation (kebosanan karena terlalu banyak, misalnya; makan es krim pada jilatan pertama sangat nikmat, tapi pada jilatan keduapuluh, kita jadi pengin muntah).

Tapi pada takaran yang pas, cara ini bisa sangat membahagiakan. Fokusnya pada cara pertama adalah memaksimalkan emosi positif dan meminimalkan rasa sakit atau emosi negatif. Seligman (Seligman, 2002) mengatakan ada emosi positif sesuai waktu, yakni terkait masa lalu, masa sekarang, dan masa depan.

  • Emosi positif terkait masa lalu terdiri dari kemampuan dalam memberikan maaf kepada orang lain (forgiveness) dan kemampuan individu untuk bersyukur gratitude).
  • Emosi positif terkait masa sekarang, misalnya mindfulness atau kesadaran diri dan flow
  • Emosi positif tentang masa depan, seperti keyakinan terhadap keberhasilan (optimisme) dan harapan (hope).


Baca Juga : Tips Komunikasi Efektif dengan Anak Usia Dini


##!menciptakan-kebahagiaan-22!##

2) A Good Life

Dalam bahasa Aristoteles disebut eudaimonia, yakni terlibatlah dalam pekerjaan, hubungan atau kegiatan yang membuat kita mengalami “flow”. Kita akan merasa terserap dalam kegiatan itu, seakan-akan waktu berhenti bergerak, kita bahkan tidak merasakan apapun, karena sangat “khusyu’”. Tujuh (7) ciri-ciri kita dalam kondisi flow:

  • Sepenuhnya terlibat pada apa yang dilakukan (focused, concentrated, khusyu’).
  • Merasakan a senses of ecstasy (seperti berada di luar realitas sehari-hari).
  • Benar-benar memahami apa yang dikerjakan dan bagaimana mengerjakannya.
  • Menyadari bahwa tantangan pekerjaan yang sedang dihadapi dapat diatasi (skill yang dimiliki cukup memadai untuk mengerjakan tugas tersebut).
  • Merasakan kedamaian hati (tidak ada kekhawatiran dan merasakan diri kita sedang bertumbuh melampaui ego kita sendiri).
  • Benar-benar terfokus pada “saat ini dan disini”, hingga waktu seakan-akan berlalu tanpa terasa.
  • Motivasi Intrinsik (di mana merasakan “flow” itu sendiri sudah merupakan hadiah yang cukup berharga untuk melakukan
  • pekerjaan itu).

##!menciptakan-kebahagiaan-23!##

3) A Meaningful Life

Milikilah semangat melayani, berkontribusi dan bermanfaat untuk orang lain atau mahluk lain. Menjadi bagian dari organisasi atau kelompok, tradisi atau gerakan tertentu. Merasa hidup kita memiliki makna yang lebih tinggi dan lebih abadi dibanding diri kita sendiri. Untuk dapat melakukan hal ini, kita perlu untuk mengenali kekuatan yang dimiliki diri.

##!menciptakan-kebahagiaan-3!##

Kaitan Dengan Terapi (Psikoterapi)

Dalam kaitannya dengan terapi, mencapai kebahagiaan memiliki tiga tujuan , secara emosional dapat membantu menemukan makna hidup dan kebahagiaan, secara aktivitas dapat melakukan hobi ataupun hubungan dengan orang lain, serta secara perilaku dapat mengubah pola pikir yang negatif. Teknik yang digunakan :

##!menciptakan-kebahagiaan-31!##

1) Empowerment

Membantu klien merasa berdaya, diajak untuk bekerja, contoh di RSJ terdapat instalasi rehabilitasi dan memberdayakan mereka untuk membuat kerajinan, masak, dan lainnya.

##!menciptakan-kebahagiaan-32!##

2) Insight

Membantu klien menyadari dan memahami kondisinya.

##!menciptakan-kebahagiaan-33!##

3) Positive Characteristics

Membantu klien mengenali kekuatan yang dimiliki

##!menciptakan-kebahagiaan-34!##

4) Positive Assessment and Interventions

Terapis bisa memberikan tugas rumah yang berfokus untuk meningkatkan potensi dan disesuaikan dengan kondisi dan situasi klien. Contoh untuk dia bisa berinteraksi dengan orang ia ditugaskan untuk berkenalan dengan orang baru setiap harinya.

Referensi :

Buku Ajar Psikologi Positif; Dra. Sugiarti, M.Kes, Psikolog; UI Publishing; 2023


Baca Juga :

  1. Post-Traumatic Stress Disorder PTSD - Gangguan Stress Pasca Trauma, Gejala dan Faktor Resiko
  2. Tips Mengatasi Stress Akibat Kerja

Artikel Lain

Gangguan Skizoafektif (Schizoaffective Disorder), Gejala, Penyebab, dan Peanggulangannya

28 November 2023

Gangguan Skizoafektif (Schizoaffective Disorder), Gejala, Penyebab, dan Peanggulangannya
Healing atau Self-Healing; Pemulihan Diri secara Fisik dan Mental

24 November 2023

Healing atau Self-Healing; Pemulihan Diri secara Fisik dan Mental
Tips Kesehatan Mental di Tempat Kerja akibat Ketidakjelasan (Ketaksaan) Peran

22 November 2023

Tips Kesehatan Mental di Tempat Kerja akibat Ketidakjelasan (Ketaksaan) Peran
Logo Insan-Q

Insan-Q
[1] Ruko Bonakarta Blok A No 30, Masigit, Jombang, Kota Cilegon, Banten 42414. [2] INSAN-Q Home - Perumahan Bukit Baja Sejahter (BBS) 3 Blok A4 No. 14 Ciwaduk, Kota Cilegon Banten 42415.

+62 254 386720
+62 821-2448-8437
+62 878-7135-3987

© 2020 Insan-Q