Logo Insan-Q
  • Pencarian
  • Home
  • Tentang Kami
    • Profil Insan-Q
    • Sejarah
    • Visi & Misi
    • Profil Psikolog
    • Kode Etik Psikologi Indonesia
    • Download Company Profile
    • Buku Tamu Kehadiran
    • TOS & Privacy Policy
    • Sitemap
  • Layanan
    • Konseling
    • Konseling Online
    • Asesmen Psikologi
    • Psikotest Online
    • Employee Assistance Program
    • Psikoterapi
    • Seminar & Training
    • Online Seminar & Training
    • Paket Layanan
    • Sarana & Fasilitas
  • Media
    • Berita
    • Artikel
    • Channel Video
    • Galeri Foto
    • Buku & Cetakan
    • Pelanggan & Mitra
  • Kontak
  • Registrasi

03 Desember 2020

Patah Hati, Ini Cara Mengatasinya

Patah Hati, Ini Cara Mengatasinya

Daftar Isi :

  1. Gejala
  2. Hubungan Patah Hati dan Depresi
  3. Brokenheart Syndrom (Sindrom Patah Hati)
  4. Upaya Mengatasinya

Jika membicarkan soal asmara, tentu tidak akan ada habisnya. Kebahagiaan atas hubungan yang semakin baik seiring berjalannya waktu dan hari-hari yang dilalui bersama pasangan sudah pasti menjadi momen terbaik.

Namun, ada masa dimana seseorang akan merasakan sesuatu yang disebut patah hati. Penyebabnya beragam, misalnya seperti putus cinta dan perasaan yang tidak terbalas.

Situasi ini merupakan hal umum yang terjadi, terutama di kalangan individu pada fase remaja hingga peralihan menuju dewasa. Dalam beberapa kasus, butuh waktu lama untuk menyembuhkan patah hati, bahkan ada yang sampai tidak dapat sembuh

Gejala

Menurut hasil riset dari psikolog Amerika Serikat, Dr. Guy Winch, terdapat sejumlah gejala yang umum terjadi ketika seseorang sedang patah hati, diantaranya:

  1. Otak tidak bisa menerima kondisi yang menyebabkan seseorang patah hati. Dalam perjalanan suatu hubungan, tentunya banyak hari yang dilalui oleh sebuah pasangan. Masing-masing hari memiliki memori tersendiri yang akan sulit untuk dilupakan, khusunya yang mengalami patah hati. Kondisi seperti menangisi foto pasangan, terngiang suara pasangan, hingga membaca pesan singkat bersama pasangan adalah gambaran situasi yang pasti terjadi, sekalipun sudah putus hubungan. Oleh sebab itu, Winch mengartikan bahwa cinta ibarat candu akan hal-hal yang terlarang, seperti alkohol dan rokok, sulit untuk melepaskannya.
  2. Mengikuti gerak gerik “mantan” di media sosial. Rasa sayang berlebih terhadap seseorang yang sudah memutus hubungan atau tidak membalas perasaan akan mengarahkan seseorang yang patah hati untuk menguntit media sosialnya. Tidak jarang, sifat cemburu akan muncul ketika menemukan hal-hal yang tidak ingin dilihat, seperti kebersamaan dengan orang lain.
  3. Mudah menangis. Ketika seseorang patah hati, ada kecenderungan mentalnya sedang terganggu yang membuat emosinya tidak terkontrol dengan baik, seperti mudah menangis. Mudah menangis diartikan sebagai kondisi dimana seseorang akan menangisi sesuatu yang bahkan tidak penting, misalnya ketika turun hujan, memarahi teman akibat hal sepele, atau menatap langit malam seorang diri.
  4. Menyalahkan diri sendiri. Pada situasi ini, seseorang yang sedang patah hati cenderung akan menyalahkan dirinya sendiri atas kandasnya suatu hubungan atau perasaannya tidak dibalas. Pikiran-pikiran negatif seperti menganggap diri kita kurang dalam banyak hal akan muncul dalam kondisi ini.
  5. Percaya “sang mantan” adalah “orang terbaik”. Perasaan yang terlanjur dalam terhadap orang yang kita cintai akan membuat kita berpikir bahwa dia orang terbaik, apapun kekurangannya.
  6. Cenderung menghindar dari tempat yang berkesan bersama “mantan”. Hal ini biasanya dijadikan solusi oleh orang yang patah hati untuk bisa cepat move on. Namun, menghindar dari masalah tidak selamanya jadi solusi terbaik.
  7. Krisis identitas. Krisis identitas yang dimaksud adalah sulit untuk mengenal kembali diri kita sebenarnya akibat terlalu terpuruk dengan kesedihan. Kondisi ini akan semakin mengguncang batin seseorang yang patah hati.
  8. Takut untuk kembali menjalin hubungan dengan yang lain. Putus cinta atau tidak terbalasnya perasaan akan membawa trauma tersendiri bagi seseorang. Menurut Winch, situasi ini berujung pada ketakutan untuk menjalin hubungan dengan orang lain dan cenderung menarik diri dari dunia asmara.

Gejala-gejala diatas pasti dialami oleh orang-orang yang sedang patah hati. Kondisi tersebut dapat menjadi semakin buruk apabila tidak diatasi segera.

Hubungan Patah Hai dan Depresi

Berdasarkan penelitian Bercheid & Fei ditemukan pada faktor psikis terutama bahwa kegagalan cinta merupakan salah satu penyebab seseorang mengalami depresi dibandingkan dengan permasalahan dengan teman. Hampir semua orang mungkin pernah merasakan sakit hati karena gagal cinta ataupun cinta tidak berbalas. Gagal dalam cinta tentu saja mempengaruhi kehidupan sehari-hari, bahkan beberapa penelitian menyebutkan bahwa gagal cinta dapat merusak fungsi individu dalam kehidupan sosial.

Depresi merupakan hal-hal yang dapat muncul ketika seorang individu sedang merasakan patah hati karena kegagalan cinta. Jika perasaan tak berguna atau depresi itu melanda seseorang dalam beberapa minggu, bulan, tahun, mungkin orang tersebut menderita depresi klinis. Ciri-cirinya seperti perubahan nafsu makan atau berat badan, kurang energy, gangguan pola tidur, tidak dapat menikmati sktifitas sehari-hari, merasa tak berdaya atau tak a da harapan. Gejala-gejala ini terjadi setiap kali.

Brokenheart Syndrom (Sindrom Patah Hati)

Sindrom patah hati adalah kondisi sakit seperti di jantung bersifat sementara yang sering disebabkan oleh situasi stres dan emosi yang ekstrem. Sindrom patah hati disebabkan oleh kehilangan seseorang yang sangat disayangi karena berbagai faktor.

Hati seseorang yang telah diguncang oleh kehilangan, perpisahan, kematian orang yang dicintai, atau kematian sebagian dari diri yang tidak dapat dijelaskan. Sementara orang-orang di sekitarnya terlihat bahagia, puas, gembira, bersenang senang. Kemudian dilanjutkan dengan membayangkan cinta yang hilang, melihat keluarga berjalan beriringan, mereka terlihat bahagia, dan semua ini teringat sampai di rumah, apa yang telah hilang, apa yang dibutuhkan dan merasa kehilangan.

Upaya Mengatasinya

Bagi kalian yang sedang patah hati, cobalah untuk melakukan hal-hal berikut ini:

  1. Lepaskan perasaan sedihmu. Apabila ditahan, maka hanya akan menambah perih guncangan di batinmu. Namun, melepas bukan berarti membiarkan, kamu perlu menetapkan waktu untuk mulai menata diri kembali dan bangkit dari kondisi patah hati.
  2. Istirahat sejenak dari media sosial. Langkah ini dapat menjadi salah satu langkah efektif untuk kalian yang sedang patah hati. Membatasi diri dari media sosial untuk sementara waktu berarti menghindarkan diri dari melihat hal-hal yang berhubungan dengan “mantan” di media sosial, sehingga mampu mempercepat proses move on.
  3. Berhenti menyalahkan diri sendiri. Kandasnya suatu hubungan atau perasaan yang tidak terbalas tidak selamanya disebabkan oleh diri kita. Tentunya, banyak faktor lain yang berpengaruh terhadap hal tersebut. Buang jauh pikiran negatif atas apa yang tengah dialami, dan berusahalah berpikir positif.
  4. Buat persepsi baru terhadap tempat berkesan bersama “mantan”. Kamu tidak perlu selamanya menghindar dari suatu tempat hanya karena dia amat berkesan ketika masih bersama “mantan”. Mulailah untuk membentuk persepsi baru atas tempat tersebut, seperti mengajak teman untuk menghabiskan waktu bersama disana. Tanpa disadari, momen bahagia bersama teman yang dibangun disana akan menggantikan persepsi buruk tersebut.
  5. Jangan biarkan hati mengendalikan kita. Patah hati tentu membuat batin siapapun terguncang. Dalam kondisi ini, seseorang akan bersikap akibat situasi perasaannya, sehingga cenderung bertindak berbeda dengan dirinya yang sebenarnya, misalnya seseorang yang sebelumnya individu penyabar berubah menjadi pemarah akibat patah hati. Oleh karena itu, renungkan kembali siapa diri kita sebenarnya. Lakukan kegiatan yang kita senangi untuk mengobati rasa sedih tersebut.
  6. Berdamai dengan keadaan. Apa yang kita alami dalam hidup tentu tidak lepas dari takdir Tuhan, termasuk patah hati. Cobalah untuk berdamai dengan keadaan, terima semua yang terjadi dengan lapang dada, dan anggap situasi ini adalah salah satu cara Tuhan mempertemukanmu dengan pasangan yang benar-benar cocok untukmu.
  7. Habiskan waktu bersama keluarga dan teman. Menjalin hubungan atau mengejar cinta seseorang bisa jadi membuatmu menghabiskan sebagian besar waktu dalam sehari untuk itu dan lupa menghabiskan waktu bersama orang-orang dekatmu, seperti keluarga dan teman-teman. Jadikan momen patah hati ini untuk kembali mendekatkan diri dengan keluarga dan kerabatmu.
  8. Optimis akan masa depan yang lebih baik. Patah hati bisa jadi salah satu momen untuk menyadarkanmu bahwa ada mimpi-mimpi besar yang kamu tinggalkan karena asmara. Jadikan momen ini untuk kembali fokus pada impian hidupmu.
  9. Minta bantuan orang lain. Apabila kamu merasa kesulitan untuk lepas dari kondisi patah hati yang dirasakan, kamu bisa mencoba untuk berkonsultasi dengan psikolog atau psikiater untuk membantumu. Kamu juga bisa meminta saran dari keluarga dan teman-teman dekatmu.
  10. Percaya kedepan akan mendapat yang lebih baik. Putus cinta atau perasaan tak terbalas bukan berarti akhir dunia. Kondisi ini bisa jadi adalah cara Tuhan mempertemukanmu dengan orang yang lebih baik di masa depan. Hilang satu bukan berarti hilang segalanya.

Dengan membaca sekilas mengenai patah hati dan cara mengatasinya, kamu bisa mulai mencoba menerapkan langkah-langkah diatas untuk bangkit. Patah hati memang manusiawi, tapi akan jadi tidak baik jika terlalu larut dalam kesedihan. Semoga bermanfaat!

Ditulis oleh : Riza

Referensi :

  1. Anggraini, Ariska Puspita. (2018, Februari 13). 8 Cara Mudah yang Ampuh Usir Patah Hati. https://lifestyle.kompas.com/read/2018/02/13/082208320/8-cara-mudah-yang-ampuh-usir-patah-hati?page=all. Diakses pada 27 November 2020.
  2. Masita, Hana. (2018, Juli 19). 13 Cara Menghilangkan Depresi akibat Patah Hati. https://dosenpsikologi.com/cara-menghilangkan-depresi-akibat-patah-hati. Diakses pada 27 November 2020.
  3. Official Admin. (2016, Januari 22). 10 Teknik untuk Bangkit dari Keterpurukan Patah Hati. https://www.alodokter.com/10-teknik-untuk-bangkit-dari-keterpurukan-patah-hati. Diakses pada 27 November 2020.


Baca Juga :

  1. Meningkatkan Percaya Diri di Tempat Kerja
  2. Mengenal Gaya Belajar dan Tips Belajar di Kehidupan Sehari-hari

Artikel Lain

Mengenal tentang Strategi Coping dalam Mengatasi Stress

24 Mei 2022

Mengenal tentang Strategi Coping dalam Mengatasi Stress
Psikoterapi, Pengertian dan Perbedaannya dg Konseling

10 Mei 2022

Psikoterapi, Pengertian dan Perbedaannya dg Konseling
Mengenal tentang Psychological First Aid (PFA)

09 Mei 2022

Mengenal tentang Psychological First Aid (PFA)
Logo Insan-Q

Insan-Q
Ruko Bonakarta Blok A No 30, Cilegon, Banten 42414

+62 254 386720
+62 821-2448-8437
+62 878-7135-3987

© 2020 Insan-Q