17 Januari 2022
Daftar Isi :
##!sikap-kerja-1!##
Sikap Kerja adalah representasi pekerjaan seseorang yang mengungkapkan perasaan terhadap pekerjaan, keyakinan tentang pekerjaannya, dan keterikatan terhadap pekerjaan. Pengertian ini meliputi komponen kognitif dan afektif, sikap didasarkan pada banyak faktor yang dibawa seorang karyawan ke tempat kerja. Sikap seseorang adalah produk dari asuhannya, termasuk pola pikir dan cara memandang dunia yang telah dia pelajari selama bertahun-tahun dari lingkungan, teman sebaya, orang tua, guru, pelatih, dll.
Bagaimana seseorang berperilaku di tempat kerja sering kali bergantung pada bagaimana perasaannya saat berada di sana. Oleh karena itu, memahami bagaimana seseorang berperilaku tergantung pada pemahaman sikap kerja mereka. Sikap kerja adalah keyakinan-keyakinan yang mengandung aspek kognitif, dan afektif yang merupakan kesiapan mental psikologi untuk merespon dan bertindak secara positif atau negatif terhadap suatu objek dalam ruang lingkup pekerjaan.
Sikap mengacu pada pendapat, keyakinan, dan perasaan tentang aspek lingkungan tempat kerja, sikap kerja yang memiliki potensi untuk memengaruhi cara berperilaku yang mendukung kinerja adalah sikap kerja yang bersifat positif.
##!sikap-kerja-2!##
Sikap seorang karyawan berpotensi mempengaruhi interaksinya dengan orang lain dan kinerja individunya. Sikap mempengaruhi reaksi karyawan terhadap orang lain, termasuk rekan kerja, supervisor dan pelanggan; sikap mempengaruhi persepsinya tentang pekerjaannya dan penilaiannya terhadap organisasi. Jika tugas kerja seorang karyawan melibatkan kerjasama dengan orang lain, sikapnya dapat mempengaruhi keberhasilan atau kegagalan kelompok; hal ini dipengaruhi oleh sikapnya dalam hubungan dengan orang lain.
Beberapa sikap kerja positif antara lain :
##!sikap-kerja-3!##
Kepuasan kerja adalah perasaan karyawan terhadap pekerjaan mereka, lingkungan kerja, bahkan organisasi. Kepuasan kerja merupakan keadaan emosional karyawan baik senang atau tidak senang terhadap situasi dalam melaksanakan pekerjaan tersebut. Apabila karyawan mendapatkan imbalan yang sesuai dengan harapannya, maka karyawan dapat merasakan kepuasan kerja tersebut. Karyawan yang puas akan menunjukkan sikap positif terhadap pekerjaannya.
Kepuasan kerja merupakan faktor utama dalam sikap kerja karyawan, tetapi juga perlu membedakannya dari kategori komitmen organisasi yang lebih luas. Sementara kepuasan kerja berfokus pada perasaan karyawan tentang peran khususnya, komitmen organisasi melihat bagaimana perasaan karyawan tentang organisasi secara keseluruhan. Karyawan yang sangat peduli dengan keberhasilan organisasi bersamaan dengan keberhasilannya secara individu, akan jauh lebih mungkin untuk melakukan upaya maksimal dan berusaha keras untuk mencapai kinerja tinggi.
Beberapa hal yang terkait dengan kepuasan kerja; antara lain "
##!sikap-kerja-4!##
Kinerja karyawan merupakan aspek penting agar perusahaan dapat meraih keuntungan dan beroperasi dengan baik. Kinerja merupakan kualitas dan kuantitas kerja yang dimiliki oleh karyawan yang dipengaruhi oleh berbagai faktor internal dan eksternal karyawan tersebut.
Faktor internal yang berpengaruh antara lain adalah dorongan atau motivasi untuk melahirkan sikap kerja positif. Kinerja karyawan yang baik akan meningkatkan produktivitas perusahaan; dan kinerja karyawan merupakan hasil kerja yang dihasilkan oleh karyawan atau perilaku nyata yang ditampilkan sesuai peranannya dalam organisasi. Kinerja karyawan merupakan perbandingan antara kinerja yang dihasilkan karyawan dengan kinerja yang diharapkan dari karyawan oleh perusahaan.
##!sikap-kerja-5!##
Beberapa aspek yang dapat dilakukan dalam memonitor dan menumbuhkan sikap kerja; antara lain adalah :
##!sikap-kerja-51!##
1) Aspek Emosional.
Aspek ini menggambarkan sejauh mana karyawan mampu atau tidak mampu menekan perasaan marah, mengungkapkan kemarahan secara fisik atau verbal kepada rekan kerja yang dapat menimbulkan risiko nyata di tempat kerja berupa terganggunya hubungan dengan orang lain.
##!sikap-kerja-52!##
2) Aspek Kemandirian.
Aspek ini menggambarkan sejauh mana karyawa memiliki atau tidak memiliki dalam hal : ketekunan, motivasi kerja, dan rasa memilki terhadap organisasi, misalnya malas, absen, ceroboh atau sebaliknya sangat disiplin dan dapat diandalkan.
##!sikap-kerja-53!##
3) Integritas (Kejujuran).
Integritas individu dapat menggambarkan sejauh mana individu karyawan kemungkinan besar terlibat dalam pencurian, pemalsuan rekening pengeluaran, berbohong untuk melindungi dirinya sendiri, melebih-lebihkan kualifikasi pekerjaan, dan tindakan ketidakjujuran lainnya.
##!sikap-kerja-54!##
4) Kesan Bagus (Berpura-pura).
Kondisi mudah dilihat dengan makin seringnya monitor, menggambarkan sejauh mana karyawan sedemikian rupa untuk membuat kesan yang baik bagi dirinya; sementara kesan tersebut bisa berasal dari fakta sesungguhnya atau fiktif; kesan bagus merepresentasikan terhadap penilain individu terlepas dari kinerjanya secara nyata.
Referensi :
Baca Juga :