Pentingnya Berpikir Konseptual (Conceptual Thinking); dan Cara Meningkatkannya

Daftar Isi :

• 1. Pengantar
• 2. Pentingnya Berpikir Konseptual
• 3. Meningkatkan Berpikir Konseptual
• 3.1. Mendengarkan Secara Aktif
• 3.2. Observasi
• 3.3. Mengajukan Pertanyaan
• 3.4. Berpikiran Terbuka
• 3.5. Bertukar Pikiran
• 3.6. Meningkatkan Kemampuan
• 3.7. Latihan Persuasi
• 3.8. Meningkatkan Keterampilan Interpersonal

##!berpikir-konseptual-1!##

Pengantar

Menurut Kamus Kompetensi Spencer & Spencer; Berpikir Konseptual (Conceptual Thinking) adalah Kemampuan memahami situasi atau masalah dengan cara memandangnya sebagai satu kesatuan yang intrigitas mencakup kemampuan mengidentifikasi ; pola keterkaitan antara masalah yang tidak tampak dengan jelas atau kemampuan mengidentifikasi permasalahan yang utama yang mendasar dalam situasi yang komplek.

Didalam keterampilan tersebut meliputi; antara lain:

• Menggunakan logika dan pengalaman masa lalu dalam mengenali masalah
• Melihat perbedaan antara situasi dan hal-hal yang pernah terjadi sebelumnya
• Mempraktekkan & memodifikasi konsep atau metoda yang pernah dipelajari
• Mengidentifikasi hubungan dalam data

Keterampilan konseptual adalah kemampuan yang memungkinkan seseorang untuk memahami gambaran yang lebih besar (big picture) dan tujuan akhir. Sedangkan berpikir detail memungkinkan untuk fokus pada spesifikasi proyek yang lebih kecil, keterampilan konseptual akan membantu dalam membayangkan proyek atau konsep secara Pemikiran seperti ini berguna untuk ide-ide kompleks atau abstrak dan penting bagi para profesional.

Berpikir secara konseptual mendorong untuk melihat gambar secara keseluruhan daripada hanya melihat bagian-bagiannya. Hal ini dapat dikembangkan dengan berpikir kritis tentang suatu subjek dan menganalisis cara suatu tindakan akan mempengaruhi hasilnya. Perencanaan masa depan adalah salah satu cara untuk meningkatkan keterampilan konseptual di bidang ini karena memerlukan pertimbangan bagaimana tindakan dan tujuan akan mempengaruhi masa depan.

##!berpikir-konseptual-2!##

Pentingnya Berpikir Konseptual

Pemikiran konseptual penting untuk kinerja dan kepuasan kerja yang lebih baik. Karyawan yang mempraktikkan pemikiran konseptual sering kali dapat menemukan dan menerapkan solusi kreatif dan inovatif terhadap tantangan bisnis karena mereka mampu menghubungkan ide-ide abstrak. Seseorang dengan pemikiran konseptual akan menemukan kepuasan dan komitmen yang lebih dalam terhadap pekerjaan mereka karena mereka memahami nilai dari pekerjaan spesifik yang mereka lakukan bagi perusahaan dan pelanggan.

Pimpinan yang memiliki keterampilan berpikir konseptual yang berkembang dengan baik biasanya menikmati kesuksesan yang lebih besar dengan tim mereka, karena mereka mampu memahami situasi yang paling kompleks sekalipun dan mengenali cara memanfaatkan peluang. Kemampuan mereka untuk melihat gambaran besar membantu mereka mengendalikan keadaan yang paling menantang sekalipun dan terus memimpin tim mereka menuju kesuksesan.

Baca Juga : Cara Memotivasi Kerja Karyawan agar Berkinerja Tinggi

##!berpikir-konseptual-3!##

Meningkatkan Berpikir Konseptual

##!berpikir-konseptual-31!##

1) Mendengarkan Secara Aktif

Mendengarkan secara aktif penting untuk mendengarkan informasi penting; hal ini dapat memastikan untuk seirama dengan anggota tim kerja dan memiliki pandangan yang jelas tentang topik tertentu. Saat bekerja dengan tim, menggunakan keterampilan mendengarkan yang baik akan bermanfaat bagi komunikasi dan memudahkan untuknberfungsi sebagai unit kolektif.

##!berpikir-konseptual-32!##

2) Observasi

Mengamati (observasi) orang lain yang menggunakan keterampilan konseptual adalah cara yang bagus untuk memperoleh pemahaman tentang keterampilan tersebut dan bagaimana keterampilan tersebut digunakan dalam dunia kerja. Cari tahu bagaimana setiap cara berpikir konseptual dilingkungan kerja dan cara memecah masalah kompleks serta menemukan solusinya.

##!berpikir-konseptual-33!##

3) Mengajukan Pertanyaan

Mengajukan pertanyaan adalah cara yang baik untuk memahami bagaimana kepemimpinan dan cara berpikir. Hal ini dapat memberikan wawasan tentang bagaimana mendekati masalah atau konsep kompleks dari sudut pandang baru, berdasarkan masukan dan jawaban pertanyaan.

##!berpikir-konseptual-34!##

4) Berpikiran Terbuka

Lakukan berpikiran terbuka untuk melihat masalah atau memahami konsep dari perspektif baru. Jika bekerja dengan tim yang heterogen atau dalam lingkungan yang terus berkembang, berpikiran terbuka akan membantu mencegah menjadi terjebak dalam pola pikir tertentu.

##!berpikir-konseptual-35!##

5) Bertukar Pikiran.

Brainstorming (bertukar pikiran) membantu menghasilkan ide-ide baru dan kreatif. Perilaku ini dapat mengajarkan sesuatu untuk membuat konsep konsep dengan cara baru dan memperluas perspektif perihal potensi solusi baru.

##!berpikir-konseptual-36!##

6) Meningkatkan Kemampuan Problem Solving.

Meningkatkan kemampuan untuk beradaptasi dengan situasi baru akan bermanfaat bagi kemampuan dalam membuat konsep baru dan menghasilkan ide serta solusi baru. Problem Solving adalah keterampilan penting saat mengelola tim dan bekerja di lingkungan yang berorientasi pada tujuan.

##!berpikir-konseptual-37!##

7) Latihan Persuasi.

Menjadi persuasif dapat membantu anggota tim menerima ide yang dilontarkan dan membangun kepercayaan pada keterampilan kepemimpinan.

##!berpikir-konseptual-38!##

8) Meningkatkan Keterampilan Interpersonal

Untuk membawa konsep ke tahap akhir, maka akan perlu bekerja dengan anggota tim dan pemangku kepentingan; sehingga diperlukan keterampilan interpersonal yang baik. Mempelajari cara bernegosiasi, memimpin dengan empati, dan berkomunikasi secara efektif akan membantu meningkatkan kemampuan untuk memimpin proyek.

Referensi :

1. Coursera; How to Improve Your Conceptual Skills
2. Practical Adult Insight; What Are the Best Tips for Improving Conceptual Skills?
3. Indeed; Improve Your Conceptual Skills
4. Top Resume; 7 Conceptual Skills That Can Help You To Become a Better Manager

Baca Juga :

1. Menjaga, Mengatasi dan Meningkatkan Kesehatan Mental di Tempat Kerja
2. Pemeriksaan Kesehatan Jiwa Untuk Kepentingan Pekerjaan atau Jabatan Tertentu