01 Juli 2020
Virus Corona yang menyebabkan infeksi COVID-19 masih tetap ada dan masih belum ditemukan obatnya secra spesifik, namun aspek dan aktifitas kehidupan harus terus berjalan normal, maka kemudian dikenal istilah Era New Normal COVID-19.
Di Era New Normal COVID-19 diharapkan masyarakat dapat beraktifitas secara normal, bekerja, berniaga, sekolah, rekreasi, dll, namun dengan disertai atau menjalankan perilaku baru yang sangat berbeda dengan perilaku sebelum adanya Pandemi COVID-19.
Tuntutan Perilaku Era New Normal COVID-19
Kondisi Obyektif
Masih banyak perilaku lain yang direkomendasikan untuk menghadapi Era New Normal COVID-19; namun demikian perubahan perilaku yang begitu banyak dan dituntut dengan begitu cepat, menyebabkan masyarakat tidak dapat melaksanakannya dengan baik. Sehingga muncul beberapa kelompok masyarakat yang berkaitan dengan perilaku tersebut; masyarakat yang patuh dan berupaya keras; masyarakat yang patuh sebagian, masyarakat yang pasrah dengan kondisi, dan masyarakat yang tidak peduli dengan perilaku tersebut.
Bagi sebagian masyarakat, perubahan perilaku tersebut dirasakan sangat berat, ribet dan seperti mangada-ada; sehingga tidak dapat sepenuhnya menjalankannya dengan baik. Selain itu dengan begitu derasnya arus informasi yang bersifat simpang siur menyebabkan sebagian masyarakat menjadi panik; bahkan menjadi patah semangat.
Kelompok masyarakat yang belum sadar tentang pentingnya perilaku di Era New Normal COVID-19, perlu terus didorong dengan kampanye dan sosialisasi. Perubahan perilaku dapat terjadi apabila ada keseimbangan informasi yang diberikan terkait keuntungan yang diperoleh jika menjalankannya. Keuntungan yang dimaksud bisa diterjemahkan dari akibat akibat yang bisa dicegah jika terinfeksi virus.
Protokol New Normal COVID-19
Protokol New Normal COVID-19 yang telah dikterbitkan oleh Kementerian Kesehatan; yaitu sbb :
Baca Juga :