24 September 2020
Daftar Isi :
Pernahkah kamu pernah merasakan iri? Pernahkah kamu merasa bahagia atas kegagalan orang lain? Pernahkah kamu merasa pencapaianmu selama ini sia-sia? Kamu wajib baca ini!
##!schadenfreude-1!##
Berjuang dalam hidup adalah sesuatu yang pasti bagi setiap manusia. Perjuangan tersebut akan mengarah pada kesuksesan yang dikehendaki tiap individu. Proses berjuang yang dijalani tidak selalu dilalui dengan baik, dalam beberapa momen kita berada “diatas” maupun “dibawah”.
Pada masa berproses ini, kesabaran seseorang akan sangat diuji, apakah mampu bertahan dan melewati masa tersebut dengan baik atau tidak. Dalam sejumlah kasus, ada individu yang cenderung berada pada alur berproses yang positif serta ada beberapa yang mudah iri dengan kesuksesan orang lain yang berujung pada respon negatif. Perasaan mudah iri inilah yang menjadi awal timbulnya schadenfreude.
##!schadenfreude-2!##
Schadenfreude dapat dikatakan sebagai kesenangan atau perasaan senang, namun berbeda dari kesenagan pada umumnya. Secara singkat, schadenfreude diartikan sebagai kesenangan yang dirasakan seorang individu ketika melihat kegagalan atau kemalangan orang lain atau dapat disebut sebagai sirik dalam bahasa psikologi.
Schadenfreude muncul akibat reaksi negatif individu yang ditimbulkan dari kekhawatiran individu atas sesuatu, seperti tidak ingin kalah bersaing dalam usaha, sehingga ketika yang terjadi adalah menang dalam bersaing dan melihat pesaing terpuruk menjadi titik individu tersebut merasakan kepuasan lebih. Dengan kata lain, apabila prihatin adalah reaksi baik dari sisi emosional seseorang atas kemalangan orang lain, maka schadenfreude adalah reaksi buruknya.
##!schadenfreude-3!##
Dalam memahami gejala schadenfreude, kita tidak bisa melepas faktor ketergantungan individu. Konteks ini berkaitan erat dengan keberadaan schadenfroch atau pihak yang merasakan kepuasan atau kesenangan atas kemalangan orang lain.
Berkaitan dengan ketergantungan, maka yang dimaksud adalah ketergantungan schadenfroch dalam merespon kemalangan tersebut, apakah itu cukup memuaskan schadenfroch atau tidak secara psikis. Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa kemunculan schadenfreude diawali dengan kebermanfaatan psikologis yang dirasakan schadenfroch atas keterpurukan orang lain, bisa jadi pihak-pihak yang dekat dengan schadenfroch.
##!schadenfreude-4!##
##!schadenfreude-5!##
Sebagaimana disampaikan diawal, perasaan iri hati dapat menjadi sumber munculnya schadenfreude. Secara garis besar, iri hati atau dengki merupakan perasaan yang timbul ketika seseorang merasa tidak memiliki prestasi, kualitas, atau kondisi dominan atas orang lain dan menginginkannya atau berharap individu tersebut tidak memilikinya sama sekali.
Hal tersebut biasanya diiringi dengan perasaan rendah diri, ketidakadilan, permusuhan, dan perasaan berhak atas kondisi tertentu. Kehidupan saat ini yang dikelilingi oleh dunia politik, sebagian orang terbawa nuansa dukung mendukung dan memusuhi pendukung pesaing yang didukungnya; secara perlahan timbul emosi yang mengarah pada perasaan senang jika rivalnya mengalami kekalahan atau mendapat suatu hal yang kurang baik yang mempengaruhi citranya dalam berpolitik.
##!schadenfreude-6!##
Kemalangan atau keterpurukan dari orang yang menjadi objek dengki akan mengurangi kedengkian tersebut. Dari segi riset, hubungan antara iri hati dan schadenfreude dipahami sebagai hal unik. Hasil penelitian Smith dan kawan-kawan tahun 1996 menunjukkan bahwa iri hati dapat menjadi faktor kemunculan schadenfreude apabila menimpa seseorang dengan gender serupa, sehingga dapat dijadikan acuan dalam perbandingan. Disamping itu, hasil penelitian Feather dan Sherman tahun 2002 menunjukkan iri hati tidak dapat menimbulkan schadenfreude apabila seseorang merasa iri dengan lawan jenis, sehingga tidak dapat dijadikan perbandingan sosial yang relevan. Dengan ini, iri hati dapat menjadi salah satu faktor pemicu schadenfreude dalam diri seseorang. Sehingga salah satu triknya adalah meminimalisir atau menghilangkan perasaan iri hati; dan mengubahnya menjadi motivasi yang dapat membangkitkan semangat untuk bersaing secara positif.
Setelah membaca sekilas dan memahami tentang schadenfreude, sudahkah kamu mendapat gambaran tentang gejala ini? Lalu bagaimana cara menghindarinya? Apabila kamu merasakan gejala ini, ada baiknya kamu untuk mencoba untuk menenangkan diri sejenak dan bersyukur atas semua pencapaian yang sudah kamu capai selama ini walau belum sesuai kehendakmu. Disamping itu, kamu juga perlu memposisikan dirimu ketika menjadi mereka yang tertimpa kemalangan dan mengetahui ada orang yang menertawakanmu atau bahagia atas apa yang kamu alami, tentu tidak nyaman bukan? Mari bersyukur dan tingkatkan rasa empati antar sesama! Semoga bermanfaat!
Ditulis oleh : Riza
Referensi :
Baca Juga :