30 November 2022
Daftar Isi :
##!sosial-emosional-anak-1!##
Perkembangan sosial pada anak adalah tingkat jalinan interaksi anak dengan orang lain, mulai dari orang tua, saudara, teman bermain, hingga masyarakat secara luas. Sementara perkembangan emosional adalah luapan perasaan ketika anak berinteraksi dengan orang lain. Dengan demikian, perkembangan sosial-emosional adalah kepekaan anak untuk memahami perasaan orang lain ketika berinteraksi dalam kehidupan sehari-hari.
Perkembangan emosi anak telah ada sejak lahir atau bayi. Gejala emosional pertama yang muncul adalah keterangsangan yang umum terhadap stimulus atau rangsangan yang kuat. Reaksi emosional ini memang belum tampak jelas sebagai reaksi emosi pada umumnya, tetapi hanya member kesan sederhana berupa kesenangan atau ketidaksenangan. Reaksi emosional yang tidak menyenangkan biasanya diekspresikan dengan cara menangis, bersuara keras, mengubah posisi secara tiba-tiba, dan lain sebagainya.
Sementara reaksi emosional yang menyenangkan tampak jelas ketika anak sedang menyusu ibunya, tertawa dan berceloteh, ketika anak diayun-ayun, digendong dan diberikan sentuhan hangat. Secara umum pola perkembangan emosi anak meliputi 9 aspek, yaitu rasa takut, malu, khawatir, cemas, marah, cemburu, duka cita, rasa ingin tahu dan gembira.
##!sosial-emosional-anak-2!##
##!sosial-emosional-anak-21!##
1) Pada Usia 2 bulan
Anak belajar terhubung dengan orang-orang di sekitarnya pada usia 2 bulan; dan ditandai dengan antara lain :
Tips untuk Orang Tua
Terlibat dalam kontak kulit-ke-kulit. Kehangatan orangtua akan membantu menenangkannya. Pegang anak dekat dengan wajah dan lakukan kontak mata. Ini akan membantu si kecil mempelajari fitur orangtua.
##!sosial-emosional-anak-22!##
2) Pada Usia 4 bulan
Anak belajar terhubung dengan orang-orang di sekitarnya pada usia 4 bulan; dan ditandai dengan antara lain :
Tips untuk Orang Tua
Bagikan minat anak dengan melihat dan menunjuk. Cobalah tersenyum pada anak dan berbicara dengannya dengan suara yang ramah.
##!sosial-emosional-anak-23!##
3) Pada Usia 6 bulan
Anak belajar terhubung dengan orang-orang di sekitarnya pada usia 6 bulan; dan ditandai dengan antara lain :
Tips untuk Orang Tua
Bicaralah dengan anak tentang apa yang terjadi di sekitarnya dengan nada yang manis. Sertakan cermin ramah anak atau plastik dengan mainannya agar ia dapat melihat gerakannya. Mulai mainkan lebih banyak permainan tubuh seperti peek-a-boo (ciluk-ba).
Baca Juga : Tips Menumbuhkan Empati pada Anak Usia Dini
##!sosial-emosional-anak-24!##
4) Pada Usia 9 bulan
Anak belajar terhubung dengan orang-orang di sekitarnya pada usia 9 bulan; dan ditandai dengan antara lain :
Tips untuk Orang Tua
Ikuti sinyal anak dengan membiarkannya memimpin selama waktu bermain.
##!sosial-emosional-anak-25!##
5) Pada Usia 1 tahun
Anak belajar terhubung dengan orang-orang di sekitarnya pada usia 1 tahun; dan ditandai dengan antara lain :
Tips untuk Orang Tua
Mainkan permainan sosial dengannya seperti menyembunyikan sesuatu dan membujuknya untuk menemukannya. Cobalah untuk membuatnya membantu berpakaian dengan memintanya menjulurkan kakinya, berdiri, dll.
##!sosial-emosional-anak-26!##
6) Pada Usia 18 bulan
Anak belajar terhubung dengan orang-orang di sekitarnya pada usia 18 bulan; dan ditandai dengan antara lain :
Tips untuk Orang Tua
Ciptakan kesempatan bermain bersama dengan anak. Pujilah anak saat dia menunjukkan tanda-tanda empati dengan membagikan mainannya, merawat mainannya, atau memberikan isyarat perhatian kepada orang lain. Semua hal ini membantu mendukung perkembangan sosial dan emosional.
##!sosial-emosional-anak-27!##
7) Usia 2 Tahun
Anak belajar terhubung dengan orang-orang di sekitarnya pada usia 2 tahun; dan ditandai dengan antara lain :
Tips untuk Orang Tua
Temukan peluang untuk terlibat dalam permainan dan percakapan dengan anak., orangtua harus dapat meluangkan sebagian waktunya bagi anak. Waktu bermain bisa sesederhana menggelindingkan bola bolak-balik, menyerahkan mainan mereka atau membantu orangtua melakukan aktivitas aman seperti melipat pakaian dengan pengawasan. Jenis kegiatan ini dapat membantu mengembangkan perilaku pro-sosial dengan menumbuhkan rasa memiliki dan kerja sama dengan orang lain.
Orangtua harus memberikan stimulasi bersosialisasi secara rutin dan disesuaikan dengan usia atau tahapan perkembangan anak
##!sosial-emosional-anak-3!##
Pengembangan emosi anak dapat di bentuk melalui kegiatan bermain. Perkembangan emosi dapat dilihat ketika anak merasa senang, sedih, dan marah. Perkembangan sosial dapat dilihat dari caranya menjalin dan berhubungan dengan teman sebaya atau kelompoknya, bertengkar, menolong, atau memperhatikan kepentingan orang lain. Orangtua harus memiliki kemampuan untuk memonitor dan mengarahkan anak dengan dunia mainnya dengan orientasi mendorong perkembangan sosial dan emosional yang lebih positif dan memilki manfaat bagi anak dimasa depan.
Perkembangan sosial dan emosional yang positif dapat memudahkan anak untuk bergaul dengan sesamanya dan belajar dengan lebih baik, juga dalam aktivitas lainnya di lingkungan sosial. Orangtua perlu membantu anak-anak untuk memahami perasaan sendiri dan perasaan anak-anak lain untuk mengembangkan rasa hormat dan kepedulian kepada orang lain. Bermain di luar ruangan dan bergaul dengan teman teman sebaya (seusia) dapat mendorong perkembangan sosial dan emosional anak.
Referensi :
Baca Juga :