27 Oktober 2023
Daftar Isi :
##!proaktif-inisiatif-1!##
Salah satu kompetensi (soft skill) yang diharapkan oleh perusahaan terhadap karyawannya antara lain adalah menjadi orang yang Proaktif dan Inisiatif di Tempat Kerja
Menurut Kompetensi Spencer & Spencer; Proaktif dan Inisiatif (INITIATIVE, INT) adalah dorongan bertindak untuk melebihi yang dibutuhkan atau yang dituntut oleh pekerjaan / lingkungan; melakukan sesuatu tanpa menunggu perintah lebih dahulu, tindakan ini dilakukan untuk memperbaiki atau meningkatkan hasil pekerjaan atau menghindari timbulnya masalah atau menciptakan peluang baru. Hal ini meliputi antara lain :
Perusahaan menghargai karyawan yang mandiri dan dapat bekerja secara mandiri dengan arahan minimal dari supervisor. Itu sebabnya “inisiatif” menjadi kata kunci yang sering muncul dalam postingan lowongan kerja. Mengambil inisiatif menunjukkan keterampilan yang berharga dengan menunjukkan bahwa dapat mengelola berbagai tugas sendiri dan bekerja dengan berbagai orang dan departemen yang berbeda.
##!proaktif-inisiatif-2!##
Karyawan yang dianggap proaktif adalah yang dapat menunjukkan tingkat produktivitas dan efisiensi yang tinggi. Tidak bersikap menunggu orang lain dalam menyelesaikan pekerjaan, karyawan yang proaktif akan mengambil kesempatan untuk melakukannya sendiri. Proaktif dapat meningkatkan kinerja, sehingga berujung semakin baiknya jalur karier dan potensi kesejahteraan karyawan tersebut.
Bersikap proaktif mendorong seseorang untuk memanfaatkan setiap peluang yang ada. Hal ini bisa berupa sesuatu yang kecil seperti memantau administrasi dan tugas kecil, atau sesuatu yang menyenangkan seperti mengatakan setuju pada pertemuan sosial; rapat, dll.
Karyawan yang mengambil inisiatif akan dengan cepat akan menjadikan dirinya sebagai anggota tim yang berharga, yang juga kemungkinan besar akan membawa kesuksesan karier di masa depan bagi dirinya. Inilah orang-orang yang dianggap mendapatkan kesempatan untuk promosi, kenaikan gaji, dan peluang pengembangan lainnya. Hal ini karena mengambil inisiatif menunjukkan kepercayaan diri, harga diri yang tinggi dan kemauan untuk bekerja keras.
Hal ini juga dapat terjadi dalam kehidupan pribadi, karena rasa percaya diri membantu merasa siap menghadapi apa pun yang terjadi dalam kehidupan. Mengambil inisiatif juga berarti menetapkan tujuan, mencapai tujuan, dan menyelesaikan tugas tertentu. Hal ini akan dapat membantu untuk tetap teratur, termotivasi, dan bahagia secara pribadi.
##!proaktif-inisiatif-3!##
Karyawan yang proaktif dan inisiatif akan memiliki kesempatan untuk berkembang, lebih besar kemungkinan promosi jabatan dan mempelajari keterampilan baru, perusahaan juga menyukainya karena perspektif unik yang ditunjukkan, tidak takut untuk berbicara dan mengemukakan ide-ide baru.
Bersikap proaktif menunjukkan inisiatif dan mengambil inisiatif adalah karakteristik umum yang dicari oleh pimpinan perusahaan manapun. Karyawan yang proaktif lebih mungkin mengidentifikasi peluang untuk perbaikan dan inovasi dalam lingkungan kerja mereka. Sehingga memiliki kesempatan untuk benar-benar memberikan pengaruh dan berkontribusi terhadap kesuksesan perusahaan tempat bekerja dengan mengambil inisiatif untuk menyarankan solusi atau melakukan perubahan.
Jika seluruh karyawan perusahaan bersikap proaktif dan inisiatif; maka produktifitas dan kinerja perusahaan akan meningkat dengan cepat, yang pada akhirnya akan berujung pada peningkatan kesejahteraan karyawan.
Baca Juga : Tips Mengatasi Stress Akibat Kerja
##!proaktif-inisiatif-4!##
##!proaktif-inisiatif-41!##
1) Selesaikan Tugas Lebih Awal
Dalam banyak kasus, bersikap lebih proaktif adalah melakukan pekerjaan tambahan. Namun, pertama-tama adalah harus memastikan bahwa penting memenuhi tanggung jawab utama. Bahwa harus selalu unggul dalam peran atau jabatan saat ini sebelum mencoba menyelesaikan proyek atau tugas tambahan.
Menyelesaikan tugas yang diberikan lebih awal adalah salah satu cara untuk menunjukkan bahwa memiliki inisiatif yang baik sebelum mengambil tugas lebih banyak. Jangan menunda pekerjaan karena memiliki resiko keterlambatan yang tidak disukai oleh perusahaan. Menyelesaikan tugas lebih awal menunjukkan bahwa lebih dari kompeten dalam posisi saat ini dan menunjukkan kesiapan untuk tanggung jawab lebih besar.
##!proaktif-inisiatif-42!##
2) Lakukan Tugas yang Belum Ditugaskan
Jika menyelesaikan tugas lebih awal, maka kemudian akan memiliki lebih banyak waktu untuk pekerjaan tambahan. Gunakan waktu ekstra tersebut untuk melakukan berbagai tugas yang belum ditugaskan, seperti pekerjaan administratif yang biasanya agak malas dikerjakan oleh siapapun.
Dalam lingkungan kantor pada umumnya, ada berbagai tugas penting yang cenderung ditunda hingga menit-menit terakhir. Mengganti kartrid toner di printer atau merapihkan arsip dokumen dapat menunjukkan bahwa kesediaan melakukan lebih dari tugas yang ada saat ini.
Ingatlah bahwa kantor dan tempat kerja memiliki kebijakan dan praktik yang unik. Jika menjadi karyawan baru, mungkin ingin menghindari menyelesaikan tugas-tugas sepele sampai dapat mempelajari lebih lanjut tentang cara menjalankannya. Sebenarnya hal ini akan berakibat menghindari tindakan apa pun saat mencoba menunjukkan inisiatif dan dorongan.
##!proaktif-inisiatif-43!##
3) Meminta Tanggung Jawab Tambahan
Setelah memenuhi kebutuhan peran atau tugas jabatan saat ini dan menunjukkan dorongan dengan menyelesaikan tugas-tugas sepele, maka mulailah meminta tanggung jawab tambahan. Beri tahu manajer, pimpinan atau penyelia bahwa telah siap untuk mengambil lebih banyak peran dan pekerjaan. Dalam beberapa kasus, karyawan dapat menyelesaikan tugas tambahan sejenis ini tanpa mendapat izin tertulis dari pimpinan.
Seiring berjalannya waktu, tugas tambahan yang diselesaikan mungkin menjadi bagian standar dari tanggung jawab pekerjaan selanjutnya, sehingga memungkinkan untuk memberikan dampak yang lebih positif pada peran yang ada saat ini.
##!proaktif-inisiatif-44!##
4) Bantu Orang Lain Menyelesaikan Tugas
Jika tidak dapat mengisi waktu dengan tugas-tugas yang belum ditetapkan dan tanggung jawab tambahan, bantulah rekan kerja dengan tugas mereka. Jenis proaktif di tempat kerja seperti ini dapat memberikan keuntungan dikemudian hari. Selain menunjukkan rasa inisiatif diri kepada atasan, juga dapat membangun hubungan positif dengan rekan kerja.
Karyawan proaktif harus siap membantu dengan menyelesaikan tugas-tugas kecil daripada mengambil peran aktif dalam setiap proyek. Misalnya, menangani beberapa tugas administratif untuk rekan kerja memungkinkan mereka fokus pada kualitas pekerjaannya.
##!proaktif-inisiatif-45!##
5) Bagikan Pengetahuan Kepada Orang Lain
Ketika tidak dapat secara aktif membantu orang lain mengerjakan tugas mereka, maka dapat membagikan pengetahuan yang dimilki atau membantu melatih orang lain. Hal ini memungkinkan untuk membantu rekan kerja menjadi lebih siap dalam menyelesaikan pekerjaan yang ditugaskan kepada mereka.
Berbagi pengetahuan adalah cara yang baik untuk membangun hubungan yang lebih kuat dengan rekan kerja. Rekan kerja akan menghargai upaya yang dilakukan dan mungkin akan membalasnya di masa mendatang. Berbagi pengetahuan juga merupakan praktik umum para pemimpin sukses. Supervisor atau manajer mungkin memperhatikan inisiatif dan perilaku tanpa pamrih yang dilakukan.
##!proaktif-inisiatif-46!##
6) Buat Daftar dan Prioritaskan Tugas
Mulailah selalu hari kerja dengan menulis daftar tugas yang harus diselesaikan dan tugas yang ingin diselesaikan; gunakan metoda Time Management (Manajemen Waktu). Mulailah dengan tugas yang paling rumit dan memakan waktu. Memprioritaskan tugas setiap hari dapat membantu menjaga efisiensi, sehingga memberi peluang lebih banyak waktu untuk pekerjaan atau tanggung jawab tambahan.
##!proaktif-inisiatif-47!##
7) Memperbaiki Proses Bisnis
Menemukan cara untuk memperbaik dan meningkatkan proses bisnis menyoroti dan menunjukkan keterampilan, pengetahuan, dan proaktif seorang karyawan. Bisnis mengembangkan prosedur operasi standar (SOP) untuk menjaga konsistensi dan produktivitas, teatpi banyak SOP yang masih perlu diperbaiki.
Saat mengikuti proses atau SOP yang diuraikan untuk tugas tertentu, mungkin akan menemukan langkah yang tidak efisien atau mubazir. Mengembangkan proses yang lebih efisien memungkinkan untuk dapat menyelesaikan tugas yang diberikan dengan lebih cepat dan dengan risiko kesalahan yang lebih kecil.
##!proaktif-inisiatif-48!##
8) Menyelesaikan Konflik atau Perselisihan
Manajer dan penyelia sumber daya manusia (SDM) seringkali bertanggung jawab untuk menangani konflik antarpribadi di perusahaan; dan ini adalah tugas yang tidak disukai banyak pemimpin. Dengan mengambil inisiatif untuk menyelesaikan konflik sebelum manajer atau departemen SDM terlibat, maka akan membantu menjaga lingkungan kerja yang positif.
Menyelesaikan konflik juga dapat membantu menonjolkan keterampilan kepemimpinan Anda. Ini memberikan kesempatan lain untuk menunjukkan kepada manajemen bahwa Anda memiliki apa yang diperlukan untuk mengelola orang lain dan memikul lebih banyak tanggung jawab.
Referensi :
Baca Juga :