27 Agustus 2022
Daftar isi :
##!coaching-counseling-1!##
Seorang Leader atau Pimpinan ditempat kerja apapun jabatannya memilki tanggung jawab untuk melakukan Coaching & Counseling kepada bawahannya dalam upaya mencapai target kinerja yang diharapkan dan memenuhi tuntutan organisasi.
Sudan menadi kewajiban dan kwenangan bagi seorang Leader atau Pimpinan untuk melakukan hal hal sbb :
##!coaching-counseling-2!##
##!coaching-counseling-3!##
##!coaching-counseling-4!##
1) Coaching & Counseling dengan Empati
Dalam melakukan Coaching & Counseling, pastikan untuk memberikan perhatian penuh pada kebutuhan orang lain, bukan kebutuhan sendiri sebagai Pimpinan. Alihkan bahwa jangan berpikir tentang apa dan bagaimana untuk menginstruksikan sesuatu kepada bawahan. Namun sebaiknya, tempatkan posisi pada posisi bawahan, dan ajukan pertanyaan yang bagus sehingga mereka dapat menemukan jalan mereka sendiri melalui penemuan diri sealama proses Coaching & Counseling.
2) Jadilah Pendengar yang Baik
Mendengarkan secara aktif sangat penting untuk proses Coaching & Counseling. Cobalah memperhatikan setiap tahapan pembicaraan atau oembahasan, dengan tanpa melompat langsung ke kesimpulan. Akan menjadi lebih baik, jika bawahan menemukan jawabannya sendiri sambil menjelaskan tentang pemikiran mereka tentang sesuatu hal. Kemungkinan banyak seorang Pimpinan sudah mengetaui jalan keluar suatu permasalahan di tempat kerja, namun biarkan sementara waktu bagi bawahan untuk mennemukkannya sendiri; atau mencari tahu bersama sama.
3) Tetap tenang di bawah Tekanan
Sangat penting bahwa bagi bagi bawahan tetap tenag dan nyaman selama proses Coaching & Counseling. Maka artinya seorang Pimpinan harus melakukannya dengan tenang dan hadir secara wajar, tidak peduli bahwa topik pembicaraan atau yang sedang dibahas merupakan target yang urgent dan mendapat tekanan eksternal yang luar biasa.
Bahasa tubuh secara umum dapat memberikan gambaran dan sinyal; maka harus dikelola dengan baik. Jika sedang merasa cemas dan khawatir, jika tidak dikelola maka bawahan akan mulai mengetahui dan merasakan juga kecemasan tersebut, dan kahirnya akan mengganggu proses Coaching & Counseling.
4) Periksa Persepsi dan Jangan Menilai
Setiap orang berbeda, meskipun mudah untuk melihat seseorang berdasarkan pengalaman sendiri, namun cara cara yang mudah dan berhasil bagi kita belum tentu berhasil untuk bawahan. Misi seorang Pimpinan bukan untuk memaksakan solusi tetapi untuk membantu bawahan menemukan solusi mereka sendiri. Hilangkan penilaian terhadap bawahan (bahwa mereka malas, tidak kompeten, dll), lakukan pendekatan unik kepada setiap bawahan dengan pikiran terbuka bahwa tujuannya adalah membantu mereka.
5) Berkomunikasi dengan Hormat
mendukung bawahan menjadi sangat penting karena menciptakan ruang yang aman dan membina hubungan dalam proses Coaching & Counseling yang baik. Menunjukkan bahwa sangat peduli dan menghormati mereka dapat membantu mereka untuk membuka diri dengan lebih mudah, dan ini membutuhkan keterampilan dalam cara komunikasi yang baik.
6) Fokus pada Kompetensi dan Potensi
Pertumbuhan dan perkembangan adalah proses seumur hidup, maka selalu terbuka kemungkinan untuk meningkatkan sesuatu. Leader atau Pimpinan yang baik dapat mengidentifikasi kritik batin yang membatasi potensi mereka sendiri dan menetapkan harapan yang cukup tinggi untuk menginspirasi bawahan dalam bekerja. Identifikasi kompetensi dan potensi bawahan, berikan kesempatan untuk menigkatakan dan memperbaikinya.
Baca Juga : Tips Lebih Proaktif dan Inisiatif di Tempat Kerja
##!coaching-counseling-5!##
##!coaching-counseling-51!##
1) Belajar Terus Menerus
Belajar harus adalah perilaku untuk selama seumur hidup. Seorang Pimpinan harus terus-menerus menjadi lebih baik, karena bisnis dan tantangannya berkembang terus menerus. Dalam dunia maya variasi dan kedalaman pengalaman dan ilmu pengetahuan tersedia hampir tidak ada habisnya bahkan bertambah terus. Dalam proses Coaching & Counseling, seorang pimpinan antara lain harus memimpin dengan cara memberi contoh. Baik dalam hal pengembangan manajemen atau keterampilan kepemimpinan, ataupun teknis, maka harus selalu memiliki contoh dan best practice yang dapat dijadikan panduan.
##!coaching-counseling-52!##
2) Temukan Pembimbing
Menjadi pembimbing dalam Coaching & Counseling tidak secara otomatis membuat seseorang menjadi ahli yang tahu segalanya yang dapat menyelesaikan situasi apa pun. Faktanya, pembimbing juga membutuhkan bimbingan. Seorang Pimpinan atau Leader harus memiliki dan melihat sesuatu hal dari perspektif lainnya yang berbeda. Memiliki pembimbing akan membantu mendorong diri sendiri menjadi pembimbing yang lebih baik.
##!coaching-counseling-53!##
3) Tetapkan Tujuan yang jelas untuk Bawahan
Coaching & Counseling tidak hanya melakukan percakapan sederhana, terdapat tujuan yang jelas untuk setiap sesi serta tujuan jangka panjang yang ingin dicapai oleh perusahaan maupun bawahan. Agar metodologi Coaching & Counseling berfungsi seperti yang diharapkan, maka perlu menetapkan harapan yang selaras antara perusahaan dengan kondisi bawahan. Dengan cara demikian maka dapat membuat rencana yang akan membantu bawahan berkembang sesuai dengan tujuan perusahaan. Disisi lainnya harus dipastikan bahwa bawahan harus dapat meninjau kembali tujuan dan visi mereka disesuaikan dengan tujuan perusahaan dari waktu ke waktu.
##!coaching-counseling-54!##
4) Buat Template untuk Coaching & Counseling.
Pimpinan atau Leader yang baik akan memiliki model atau fromat yang dapat dindalkan untuk menjaga agar proses Coaching & Counseling tetap terstruktur dan efektif. Model tersebut dapat bersifat situasional dan memberikan kemdahan yang telah teruji waktu untuk meningkatkan kinerja. Salah satu model Coaching & Counselingyang paling terkenal adalah GROW, pertama kali dijelaskan oleh Sir John Whitmore dalam bukunya Coaching for Performance. GROW adalah singkatan dari:
##!coaching-counseling-55!##
5) Praktekan dan Latih Mendengarkan Secara Aktif
Keterampilan dominan yang dapat menjadi dasar dalam proses Coaching & Counseling yang baik adalah mendengarkan secara aktif. Mendengarkan secara aktif berarti tidak terganggu dan tidak menggunakan waktu bawahan berbicara untuk memikirkan apa yang akan dikatakan selanjutnya; namun menyimaknya.
##!coaching-counseling-56!##
6) Mintalah umpan balik dari Bawahan
Salah satu cara tercepat untuk meningkatkan keterampilan dalam Coaching & Counseling adalah memastikan selalu mendapatkan umpan balik tepat waktu dari bawahan. Proses umpan balik dapat dilakukan secara sederhana dengan mengajukan beberapa pertanyaan setelah setiap sesi atau mengirimkan email anonim ke semua bawahan secara periodik. Diskusikan umpan balik yang diperoleh dengan Pimpinan sendiri dan buat langkah-langkah yang dapat ditindaklanjuti untuk membuat proses Coaching & Counseling menjadi lebih efektif.
Referensi :
Baca Juga :