30 Juli 2022
Daftar Isi :
Bahwa dalam pertumbuhan dan perkembangannya, anak-anak sebagai bagian dari makhluk sosial dalam kehidupannya membutuhkan sesamanya untuk teman bermain, teman berbagi, dll. Salah satu faktor yang dapat membantu anak dalam interaksi sosial adalah empati.
##!empati-pd-anak-1!##
Empati dalam Bahasa Inggris berasal dari bahasa Yunani “empatheia” yang berarti ikut merasakan.Empati adalah kemampuan untuk memahami perasaan dan masalah orang lain, berpikir pada sudut pandang mereka, serta menghargai perbedaan perasaan orang lain tentang berbagai hal.
Empati adalah memahami perasaan dan kekhawatiran orang lain dan juga merupakan emosi yang mengusik hatinurani anak ketika melihat kesusahan orang lain. Empati sebagai kemampuan untuk mengenal, mengerti, dan merasakan perasaan orang lain dengan ungkapan verbal dan perilaku, serta mengkomunikasikan pemahaman tersebut kepada orang lain.
Empati tidak hanya dilakukan dalam bentuk memahami perasaan orang lain saja, tetapi dinyatakan secara verbal dan tingkah laku. Sehingga seseorang tidak dapat dikatakan berempati tanpa adanya tindakan sosial, karena kemampuan empati berhubungan erat dengan proses interaksi sosial.
##!empati-pd-anak-2!##
Mengingat bahwa empati merupakan salah satu faktor penting dalam proses terjadinya interaksi sosial, maka perlu diajarkan sedini mungkin agar menjadi pembiasaan dalam kehidupan sehari-hari dan tidak mudah berubah.
Pada anak usia dini, semua aspek perkembangan sangat penting untuk distimulasi dengan baik, salah satunya adalah kemampuan empati. Empati merupakan jalan untuk memahami perasaan orang lain sehingga anak mampu menunjukan sikap toleransinya dan dapat memberikan kasih sayang, memahami kebutuhan temannya, serta mau menolong teman yang sedang mengalami kesulitan.
Sehingga anak akan berkembang memilki karakter yang baik dalam memahami kebutuhan orang lain, yang pada akhirnya anak akan mudah bersosialisasi, terhindar dari konflik, serta mendapat respon baik dari lingkungannya.
Manfaat empati bagi anak; antara lain adalah :
##!empati-pd-anak-3!##
Bentuk bentuk Empati; antara lain adalah :
Ciri ciri Empati yang muncul pada Anak; antara lain adalah :
Baca Juga : Menjaga, Mengatasi dan Meningkatkan Kesehatan Mental di Tempat Kerja
##!empati-pd-anak-4!##
##!empati-pd-anak-5!##
1) Berempati terhadap Anak; Hal pertama yang dapat dilakukan untuk mengembangkan empati pada anak usia dini adalah mempraktekkan empati terhadap mereka. Kondisi ini dapat dilakukan pada saat anak sedih, tidak mendapatkan apa yang diinginkannya, dst; misalnya dengan menghiburnya, menanyakan tentang apa yang diinginan, dst. Mereka akan mengetahuinya bahwa orangtuanya memilki empati dan kepedulianterhadap dirinya; meskipun tidak mesti memenuhi apa yang diinginkan anak.
##!empati-pd-anak-6!##
2) Membicarakan Perasaaan Orang Lain; Membicarakan perasaan orang lain yang memebutuhkan empati didepan anak dan tunjukkan dengan ekspresi empati terhadap orang lain tersebut dengan jelas. Dengan cara demikian anak akan melihat bahwa orangtuanya memiliki empati dan rasa kepedulian terhadap orang lain; kondisi ini akan membekas pada diri anak. Mungkin akan timbul respon dari anak menanyakan siapa dan kenapa tentang orang lain tersebut.
##!empati-pd-anak-7!##
3).Sarankan Praktek Bentuk Empati; Sarankan bagaimana anak-anak dapat menunjukkan empati dan mempraktekannya segera; misalnya : tolong siapkan minuman untuk temanmu, pinjami temanmu itu mainanmu, bantu dia, dst.
##!empati-pd-anak-8!##
4) Jadilah Panutan; Pada saat orangtua memiliki hubungan yang kuat dan saling menghormati serta berinteraksi dengan orang lain dengan cara yang baik dan penuh perhatian, maka baik disadari ataupun tidak, anak akan meniru dan meneladani. Namun sebaliknya, ika orangtua sangat minim dengan hal hal yang bernuansa empati, maka anak tidak memiliki panutan dalam hal seperti itu.
##!empati-pd-anak-9!##
5) Validasi Emosi; Adakalanya disaat anak sedih, marah, atau kecewa karena perlakuan orangtua yang maksudnya mendidik; maka orangtua biasa mencoba untuk memperbaikinya segera, untuk menghilangkan perasaan itu pada anak dengan maksud ingin melindunginya dari rasa sakit. Namun, sebenarnya perasaan tersebut adalah bagian dari kehidupan yang perlu dipelajari anak-anak untuk mengatasinya. Hal yang perlu dilakukan orangtua adalah menjelaskan tentang alasan mengapa hal itu dilakukan.
Misalnya : orangtua mematikan TV; atau mengambil HP; maka anak anak sedih dan marah, tidak perlu mengembalikan HP atau menyalakan kembali TV; yang perlu dilakukan hanya menjelaskan dengan baik alasannya.
##!empati-pd-anak-10!##
6) Gunakan Permainan Pura-pura; Bicaralah dengan anak tentang perasaan dan empati saat bermain; misalnya dengan menggunaan boneka, atau yang lainnya sebagai obyek empati. Hal ini akan menjadi gambaran bagi anak tentang apa yang seharusnya dilakukan dalam menyikapi kondisi atau keadaan orang lain, teman, dst.
##!empati-pd-anak-11!##
7) Tanamkan Penggunaan kata "maaf"; Contohkan penggunaan kata "maaf" dan jelaskan artinya, sehingga anak memahaminya. Banyak anak tidak sepenuhnya mengerti apa arti kata "maaf"; bahwa itu adalah bagian dari rasa tanggung jawab dan tenggang rasa terhadap orang lain atas apa yang dilakukan.
Referensi :
Baca Juga :