19 Januari 2023
Daftar Isi :
##!managerial-skill-1!##
Keterampilan manajerial atau managerial skill secara umum terdiri Keterampilan dari Teknis (Technical Skill), Keterampilan Konseptual (Conceptual Skill), dan Human Skill atau diartikan juga Interpersonal Skill. Technical Skill merupakan kemampuan teknis dalam bidang pekerjaan dimana terdiri atas pengetahuan yang dibutuhkan untuk menjalankan sebuah pekerjaan dalam bidang tertentu.
Dan Conceptual Skill adalah kemampuan dalam berpikir secara analisis. Conceptual skill merupakan kemampuan untuk menggambarkan sebuah organisasi secara keseluruhan dan mengerti bagaimana bekerja secara bersama-sama. Selanjutnya Human Skill aau Interpersonal Skill adalah kemampuan dalam berinteraksi secara baik dengan orang. Human skill meliputi kemampuan untuk memotivasi, membangun sebuah kepercayaan, serta bagaimana berkomunikasi secara baik dengan yang lain
##!managerial-skill-2!##
Keterampilan manajerial dapat didefinisikan sebagai atribut atau kemampuan tertentu yang harus dimiliki seorang eksekutif untuk memenuhi tugas tertentu dalam suatu organisasi. Hal ini termasuk kapasitas untuk melakukan tugas eksekutif dalam suatu organisasi sambil menghindari situasi krisis dan segera memecahkan masalah ketika terjadi.
Keterampilan manajerial dapat dikembangkan melalui pembelajaran dan pengalaman praktis sebagai seorang manajer. Keterampilan ini membantu manajer untuk berhubungan dengan rekan kerja mereka dan tahu bagaimana menangani bawahan mereka dengan baik, yang memungkinkan aliran aktivitas yang mudah dalam organisasi.
##!managerial-skill-3!##
##!managerial-skill-31!##
1) Pengambilan Keputusan
Setiap organisasi selalu membuat keputusan. Pengambilan keputusan dalam suatu organisasi adalah memilih pilihan yang tepat untuk mencapai suatu tujuan. Untuk bekerja secara efisien dan memilih keputusan terbaik, pemimpin harus kooperatif dan mendukung anggota timnya. Pengambilan keputusan adalah fungsi kunci dalam membangun tim dan menggabungkan ide-ide unik yang dapat memberikan hasil positif bagi organisasi. Staf perlu merasa nyaman berbagi ide atau pendapat mereka. Manajer yang baik membuat mereka merasa bahwa mereka adalah bagian dari tugas dengan mendengarkan mereka, dengan memberi mereka kesempatan untuk menyampaikan ide mereka. Untuk menjadi manajer yang efektif maka harus belajar dan melatih kemampuan dalam pengampilan keputusan (decision making).
##!managerial-skill-32!##
2) Komunikasi Efektif
Komunikasi sangat penting, karena akan membantu membangun hubungan dengan anggota tim menjadi lebih baik. Salah satu cara terbaik untuk berkomunikasi satu sama lain adalah dengan mendengarkan apa yang dikatakan orang lain terlebih dahulu (active listening). Ajukan pertanyaan untuk menunjukkan bahwa kita benar benar memperhatikan. Ketika manajer tidak berkomunikasi dengan karyawan secara efisien dan profesional, dimana organisasi mengalami perputaran yang sangat besar maka bisa menjadi salah arah. Dengan mendorong pengarahan secara teratur, setiap karyawan dapat mendiskusikan kinerja organisasi dan menambahkan saran yang berguna untuk meningkatkan bisnis. Sebuah organisasi hanya dapat berkembang dan berhasil dalam lingkungan dengan komunikasi terbuka dan saling menghargai cara berkomunikasi masing-masing.
##!managerial-skill-33!##
3) Pendelegasian
Kemampuan untuk mendelegasikan secara efektif adalah aset penting bagi setiap manajer yang sukses dan yang seringkali membutuhkan sedikit waktu untuk menguasainya. Banyak manajer baru khawatir bahwa mereka akan dianggap buruk jika mereka tidak menangani setiap tugas atau proyek atau jika seseorang di bawah lingkup mereka menyelesaikan pekerjaan dengan buruk. Selain itu, delegasi memberikan kesempatan bagi anggota tim untuk berkembang. Selanjutnya, sebagian besar nilai sebagai seorang manajer adalah kemampuan untuk melatih dan membangun anak buahnya agar sama efektifnya dengan dirinya.
##!managerial-skill-34!##
4) Coaching & Mentoring
Bahwa sudah menjadi fakta bahwa perlunya manajer untuk menjadikan diri mereka sebagai pelatih dan mentor daripada sebagai bos. Meskipun benar bahwa manajer kadang-kadang harus membuat keputusan sendiri, penting untuk melihat peran mereka yang sebenarnya adalah memimpin tim mereka menuju tujuan mereka. Seorang mentor dapat memberikan bimbingan dan nasihat kepada karyawan untuk membantu mereka dalam pertumbuhan profesional mereka. Ini akan membantu karyawan merasa kurang terisolasi di tempat kerja, dan mendorong mereka untuk berinteraksi dengan orang lain dengan cara yang lebih efisien.
##!managerial-skill-35!##
5) Menyiapkan Kader (Kaderisasi)
Sebagai manajer, maka perlu menyadari bahwa pada saat awal bergabung dengan organisasi adalah sebagai kandidat baru (kader), dimana ada seseorang yang membimbing dan melatih, dan merupakan tanggung jawab kita untuk memberikan bantuan dengan mengembangkan dan membimbing kader (generasi penerus). Maka perlu meluangkan waktu untuk mengajari, mengelola dan membimbing kader dengan menerapkan kesuksesan dan belajar dari kegagalan profesional kita.
Dengan kaderisasi maka pemimpin yang efektif akan terbentuk yang akan menjadi masa depan organisasi. Mereka harus dididik dalam pengambilan keputusan, kepemimpinan, berurusan dengan orang (manajemen, karyawan, dan pelanggan), dan menangani stres, dan tentunya harus dievaluasi secara rutin. Secara tidak langsung kader akan berterimakasih dengan cara bekerja dan mempraktekan
##!managerial-skill-36!##
6) Penyelesaian Konflik
Konflik tidak dapat dihindari sampai taraf tertentu dalam kehidupan. Apakah itu ketidaksepakatan tentang rencana strategis atau hanya dua kepribadian yang menantang dalam tim, manajer yang efektif perlu memahami bagaimana menangani dan menyelesaikan konflik ini dengan cara yang adil dan hormat. Mempelajari penyelesaian konflik membutuhkan waktu karena mengharuskan manajer untuk memiliki kepercayaan diri pada peran mereka dan diri mereka sendiri terlebih dahulu. Konflik secara umum dapat diselesaikan dengan dimilikinya acuan dan panduan resmi dalam kegiatan bekerja.
##!managerial-skill-37!##
7) Penyelesaian Masalah Kritis
Memecahkan masalah kritis membutuhkan keahlian analitis dan kreatif. Karyawan dapat berpikir kritis dan produktif, berbagi pemikiran dan pendapat, menggunakan penilaian yang baik, dan mengambil keputusan. Dengan memanfaatkan pikiran dan berpikir out of the box untuk memecahkan masalah, maka pemimpin memperoleh kemampuan untuk mengeksplorasi dan memperluas pengetahuan mereka.
Maka seorang pemimpin yang baik harus mempelajari cara penyelesaian masalah kritis; misalnya dengan metoda root case analyis, dll.
##!managerial-skill-38!##
8) Menciptakan Lingkungan Kerja Positif
Karyawan yang bahagia bekerja lebih keras dan lebih efisien dalam suatu organisasi. Kita perlu melibatkan mereka dalam tugas yang berbeda. Sebagai seorang manajer, kita harus berpikiran terbuka dan berdiskusi langsung dengan setiap karyawan untuk mengetahui umpan balik mereka dan mencoba menerapkannya. Menghargai karyawan adalah cara terbaik untuk memotivasi dan mendorong mereka untuk bekerja lebih baik.
Cobalah terhubung dengan anggota tim yang berbeda baik secara individu maupun sebagai grup. Berlatih dan berusaha untuk menerapkan langkah menghargai upaya anggota tim/karyawan. Sebagai seorang manajer, maka perlu mendengarkan sudut pandang semua orang dan mengevaluasi ide-ide mereka karena mereka dapat membawa ide-ide baru dan inovatif yang dapat mendatangkan pendapatan dan meningkatkan produktivitas. Percayai setiap anggota tim, dan jangan pernah bersikap kasar atau konflik pribadi dengan karyawan mana pun. Bersikaplah spontan dan bersenang-senanglah.
Referensi :
Baca Juga :