07 Desember 2020
Daftar Isi :
Sungguh menyenangkan ketika orangtua melihat anak aktif bergerak dan bisa mengendalikan dirinya ketika diminta untuk lebih tenang. Namun ada kondisi yang membuat anak benar-benar tidak bisa diam, gelisah, atau sampai berlari ketika disuruh berhenti. Itu bukan sekadar aktif, tetapi sudah masuk hiperaktif.
##!hiperaktif-1!##
Hiperaktif adalah kondisi ketika anak terus aktif tidak melihat waktu, situasi, dan suasana sekitar. Anak hiperaktif secara umum tidak mempedulikan teguran dari guru atau orangtua; misalnya disuruh diam, hanya berlaku beberapa menit saja kemudian kembali hiperaktif.
Hiperaktif atau Attention Deficit Hyperactivity Disorderss (ADHD) merupakan perilaku yang berkembang dan timbul pada anak-anak. Perilaku yang dimaksud adalah rendahnya perhatian dan pengontrolan diri, kondisi ini akan menjadi masalah diantaranya adalah masalah dalam pemusatan perhatian dan bermasalah dengan waktu sehingga akan mengganggu aktifitasnya dalam belajar dan pendidikan sekolah.
Anak hiperaktif adalah mereka yang mengalami gangguan pemusatan perhatian dengan ditandai sering melakukan gerakan, hal ini dapat menimbulkan efek pada psikis, fisik, sampai masalah sosial. (Zaviera 2008).
##!hiperaktif-2!##
##!hiperaktif-3!##
Kondisi ini menyebabkan masalah karena anak yang hiperaktif tidak dapat konsentrasi. Akibatnya meliputi performa akademis tidak baik, kecelakaan, dan cedera.
Hiperaktifitas juga bisa menyebabkan masalah dalam hubungannya dengan orang orang sekitarseperti teman, keluarga, guru dan rekan. Lambat laun, orang yang hiperaktif beresiko mengalami gangguan kecemasan atau depresi karena kondisi tersebut serta reaksi dari orang lain terhadap dirinya.
Hiperaktif sering dikaitkan dengan attention deficite hiperactivity disorder (ADHD); atau gangguan defisit atensi hiperaktifitas. Keduanya adalah kondisi yang berbeda; tetapi hiperaktif menjadi salah satu tanda dari gangguan tumbuh kembang anak jenis ADHD.
##!hiperaktif-4!##
Hiperaktif merupakan gejala dari masalah lain, termasuk penyakit mental dan fisik. Jadi hiperaktifitas itu sendiri adalah kondisi, bukan suatu penyakity yang berdiri sendiri.
Penyebab paling umum anak hiperaktif; adalah :
Apabila hiperaktif disebabkan oleh kondisi gangguan tiroid, gangguan otak, atau ganguan saraf pusat; anak akan memerlukan pengibatan untuk mengatasi kondisi tersebut.
Sedangkan jika hiperaktif disebabkan oleh gangguan emosional, anak akan memerlukan bantuan dari spesialis kesehatan mental bersamaan dengan pengobatan atau Terapi Perilaku Kognitif.
##!hiperaktif-5!##
##!hiperaktif-51!##
1) Tidak terlalu Membatasi Geraknya
Anak hiperaktif biasanya akan lebih produktif jika diijinkan untuk berdiri didepan mejanya daripada duduk. Dengan cara ini dapat mencegah anak untuk tidak bergoyang goyang ditempat duduknya.
##!hiperaktif-52!##
2) Berikan Tugas yang Banyak Gerak Fisik
Saat dikelas, anak hiperaktif dapat diberikan tugas tugas yang memerlukan banyak gerakan, seperti membagikan kertas kertas yang berhubungan dengan pelajaran atau dengan memberikan bantuan kepada teman temannya; mengambilkan air untuk teman atau gurunya, ataupun mengumpulkan tugas teman teman sekelasnya untuk diserahkan kepada guru di ruang guru, dll.
##!hiperaktif-53!##
3) Alokasikan Waktu untuk Aktifitas Fisik
Berikan anak waktu luang setelah pulang sekolah untuk melakukan aktifitas fisiknya seperti berlari, bermain, dan sebagainya sebelum anak diminta untuk mengerjakan pekerjaan rumah atau tugas lain sekolahnya. Alokasikan waktu untuk anak agar dapat bermain dan bergerak sesukanya tanpa ada interupsi larangan. Namun berikan pemahaman tentang perilaku aman dan tidak membahayakan bagi dirinya sendiri. Jika memungkinkan arahkan diluar ruangan; beberapa hal yang dapat direkomendasikan antara lain :
##!hiperaktif-54!##
4) Membuatnya Rileks
Strategi ini dapat digunakan untuk anak hiperaktif dan terutama sebelum tidur atau selama aktifitas; caranya mereka harus duduk diam selama mungkin. Namn hal ini tidak selalu diperlukan, tergantung pada anak dan kondisinya. Bahwa anak-anak hiperaktif dapat mengalami kesulitan untuk beralih dari aktifitas dengan tingkat energi tinggi ke tingkat energi yang lebih rendah, menggunakan beberapa kegiatan yang lebih menenangkan, dapat membuatnya lebih baik. Beberapa hal yang mungkin dapat dilakukan, antara lain :
Referensi :
Baca Juga :