16 Januari 2023
Daftar Isi :
##!child-abuse-1!##
Pelecehan anak atau Child Abuse terjadi ketika seseorang yang merawat anak menyakiti perasaan atau tubuh anak. Itu bisa terjadi pada anak laki-laki atau perempuan di keluarga mana pun. Seringkali, perasaan terluka (atau trauma emosional) bertahan lama setelah tubuh yang terluka sembuh.
Pelecahanan anak atau Child Abuse adalah perlakuan salah terhadap fisik dan emosi seorang anak, termasuk menelantarkan pendidikan dan kesehatannya, dan juga penyalahgunaan seksual akibat perilaku manusia yang keliru terhadap anak. Hal ini dapat memiliki dampak jangka panjang pada kesehatan, peluang, dan kesejahteraan. Masalah ini mencakup semua jenis pelecehan dan penelantaran anak di bawah usia 18 tahun oleh orang tua, pengasuh, atau orang lain dalam peran kustodian (seperti pemuka agama, pelatih, guru) yang mengakibatkan kerugian, potensi untuk bahaya, atau ancaman bahaya pada anak.
##!child-abuse-2!##
Ada beberapa jenis umum pelecehan dan kekerasan terhadap anak:
##!child-abuse-21!##
1) Pelecehan Fisik
Semua bentuk kekerasan fisik; Pelecehan fisik terhadap anak terjadi ketika seorang anak dengan sengaja dilukai secara fisik atau berada dalam risiko disakiti oleh orang lain.
##!child-abuse-22!##
2) Pelecehan Emosional atau Psikologis
Orang dewasa secara teratur mencaci-maki anak, bertindak meremehkan dan memusuhi anak atau dengan sengaja menakut-nakuti anak.
##!child-abuse-23!##
3) Pengabaian Medis, dan Emosional atau Psikologis
Pelecehan anak medis terjadi ketika seseorang memberikan informasi palsu tentang penyakit pada anak yang memerlukan perhatian medis, menempatkan anak pada risiko cedera dan perawatan medis yang tidak perlu. Kurangnya perhatian positif yang terus menerus untuk anak. Mengabaikan kebutuhan anak akan cinta, kehangatan, dan keamanan. Kategori ini juga mencakup kasus-kasus di mana anak menjadi saksi kekerasan antara orang tua atau pengasuhnya.
##!child-abuse-24!##
4) Pelecehan Seksual
Kontak seksual yang dipaksakan oleh orang dewasa kepada seorang anak. Pelecehan seksual terhadap anak adalah segala aktivitas seksual dengan seorang anak. Ini dapat melibatkan kontak seksual, seperti sentuhan seksual yang disengaja, kontak oral-genital atau hubungan seksual. Ini juga dapat melibatkan pelecehan seksual nonkontak terhadap seorang anak, seperti memaparkan seorang anak pada aktivitas seksual atau pornografi; mengamati atau memfilmkan seorang anak secara seksual; pelecehan seksual terhadap anak; atau prostitusi anak, termasuk perdagangan seks.
##!child-abuse-25!##
5) Pengabaian Fisik atau Menelantarkan
Anak tidak menerima perawatan dan pengasuhan yang dibutuhkannya. Penelantaran anak adalah kegagalan untuk menyediakan makanan, pakaian, tempat tinggal yang memadai, kondisi hidup bersih, kasih sayang, pengawasan, pendidikan, atau perawatan gigi atau medis.
Baca Juga : Anak Hiperaktif, Tanda dan Cara Mengatasinya
##!child-abuse-3!##
Anak-anak dan remaja sering kali kesulitan berbicara tentang pelecehan. Seorang anak yang dilecehkan mungkin merasa bersalah, malu, atau bingung, mungkin juga takut untuk memberi tahu siapa pun tentang pelecehan tersebut, terutama jika pelakunya adalah orang dekat, orang tua, kerabat lain, atau teman keluarga. Itulah mengapa sangat penting untuk memperhatikan tanda bahaya, atau tanda dan gejalanya; antara lain :
Tanda-tanda ini tidak selalu menunjukkan pelecehan tergantug situasinya. Anak-anak yang mengalami masa-masa stres; seperti perpisahan atau perceraian orang tua mereka, kepindahan, atau kematian orang yang dicintai juga mungkin sedih, marah, atau menarik diri. Tetapi jika tanda-tanda fisik (seperti memar) terjadi bersamaan dengan masalah perilaku, itu adalah tanda kemungkinan adanya pelecehan yang lebih kuat.
##!child-abuse-4!##
Anak-anak yang dilecehkan dan diabaikan dapat langsung mengalami luka fisik seperti luka, memar, atau patah tulang. Mereka mungkin juga memiliki masalah emosional dan psikologis, seperti kecemasan atau stres pasca trauma atau PTSD.
Dalam jangka panjang, anak-anak yang dilecehkan atau ditelantarkan juga berisiko tinggi untuk mengalami menjadi korban dan pelaku perbuatan kekerasan di masa depan, penyalahgunaan zat, infeksi menular seksual, keterlambatan perkembangan otak, pencapaian pendidikan yang lebih rendah, dan kesempatan kerja yang terbatas.
Pelecehan kronis dapat menyebabkan stress, yang dapat mengubah perkembangan otak dan meningkatkan risiko masalah seperti gangguan stres pascatrauma dan kesulitan belajar, perhatian, dan ingatan.
##!child-abuse-5!##
(ref. ringkas : CDC)
Mencegah Pelecehan dan Penelantaran Anak; meliputi sbb :
1) Pendekatan Strategi dan memperkuat dukungan ekonomi keluarga
2) Mengubah norma sosial untuk mendukung orang tua dan penerapan pola asuh yang positif
3) Memberikan perawatan yang berkualitas dan pendidikan sejak dini
4) Meningkatkan keterampilan orangtua untuk mempromosikan perkembangan anak yang sehat
5) Campur tangan untuk mengurangi bahaya dan mencegah risiko di masa mendatang
Referensi :
Baca Juga :