Logo Insan-Q
  • Home
  • About Us
    • Profil Insan-Q
    • Sejarah
    • Visi & Misi
    • Profil Psikolog
    • Kode Etik Psikologi Indonesia
    • Surat Izin Praktik Psikologi
    • Download Company Profile
    • Buku Tamu Kehadiran
    • TOS & Privacy Policy
    • Sitemap
    • Pencarian (Search)
  • Layanan
    • Konseling
    • Konseling Online
    • Asesmen Psikologi
    • Psikotest Online
    • Employee Assistance Program
    • Rekrutmen & Pemagangan
    • Psikoterapi
    • Seminar & Training
    • Online Seminar & Training
    • Paket Layanan
    • Sarana & Fasilitas
  • Media
    • Berita
    • Artikel
    • Channel Video
    • Galeri Foto
    • Buku & Cetakan
    • Pelanggan Sekolah
    • Pelanggan Perusahaan
  • Kontak
  • Registrasi
  • INSAN-Q Home
    • Sarana Ruang Konseling
    • Arena Bermain Anak
    • Sarana & Fasilitas Lain
    • Kontak INSAN-Q Home

16 Januari 2023

Pelecehan Anak (Child Abuse), Gejala, Dampak dan Pencegahannya

Pelecehan Anak (Child Abuse), Gejala, Dampak dan Pencegahannya

Daftar Isi :

  • 1. Pengertian
  • 2. Jenis Pelecehan Anak (Child Abuse)
  • 2.1. Pelecehan Fisik
  • 2.2. Pelecehan Emosional atau Psikologis
  • 2.3. Pengabaian Medis, dan Emosional atau Psikologis
  • 2.4. Pelecehan Seksual
  • 2.5. Pengabaian Fisik atau Menelantarkan
  • 3. Tanda dan Gejala
  • 4. Dampak Pelecehan Anak (Child Abuse)
  • 5. Pencegahan

##!child-abuse-1!##

Pengertian

Pelecehan anak atau Child Abuse terjadi ketika seseorang yang merawat anak menyakiti perasaan atau tubuh anak. Itu bisa terjadi pada anak laki-laki atau perempuan di keluarga mana pun. Seringkali, perasaan terluka (atau trauma emosional) bertahan lama setelah tubuh yang terluka sembuh.

Pelecahanan anak atau Child Abuse adalah perlakuan salah terhadap fisik dan emosi seorang anak, termasuk menelantarkan pendidikan dan kesehatannya, dan juga penyalahgunaan seksual akibat perilaku manusia yang keliru terhadap anak. Hal ini dapat memiliki dampak jangka panjang pada kesehatan, peluang, dan kesejahteraan. Masalah ini mencakup semua jenis pelecehan dan penelantaran anak di bawah usia 18 tahun oleh orang tua, pengasuh, atau orang lain dalam peran kustodian (seperti pemuka agama, pelatih, guru) yang mengakibatkan kerugian, potensi untuk bahaya, atau ancaman bahaya pada anak.

##!child-abuse-2!##

Jenis Pelecehan Anak (Child Abuse)

Ada beberapa jenis umum pelecehan dan kekerasan terhadap anak:

##!child-abuse-21!##

1) Pelecehan Fisik

Semua bentuk kekerasan fisik; Pelecehan fisik terhadap anak terjadi ketika seorang anak dengan sengaja dilukai secara fisik atau berada dalam risiko disakiti oleh orang lain.

##!child-abuse-22!##

2) Pelecehan Emosional atau Psikologis

Orang dewasa secara teratur mencaci-maki anak, bertindak meremehkan dan memusuhi anak atau dengan sengaja menakut-nakuti anak.

##!child-abuse-23!##

3) Pengabaian Medis, dan Emosional atau Psikologis

Pelecehan anak medis terjadi ketika seseorang memberikan informasi palsu tentang penyakit pada anak yang memerlukan perhatian medis, menempatkan anak pada risiko cedera dan perawatan medis yang tidak perlu. Kurangnya perhatian positif yang terus menerus untuk anak. Mengabaikan kebutuhan anak akan cinta, kehangatan, dan keamanan. Kategori ini juga mencakup kasus-kasus di mana anak menjadi saksi kekerasan antara orang tua atau pengasuhnya.

##!child-abuse-24!##

4) Pelecehan Seksual

Kontak seksual yang dipaksakan oleh orang dewasa kepada seorang anak. Pelecehan seksual terhadap anak adalah segala aktivitas seksual dengan seorang anak. Ini dapat melibatkan kontak seksual, seperti sentuhan seksual yang disengaja, kontak oral-genital atau hubungan seksual. Ini juga dapat melibatkan pelecehan seksual nonkontak terhadap seorang anak, seperti memaparkan seorang anak pada aktivitas seksual atau pornografi; mengamati atau memfilmkan seorang anak secara seksual; pelecehan seksual terhadap anak; atau prostitusi anak, termasuk perdagangan seks.

##!child-abuse-25!##

5) Pengabaian Fisik atau Menelantarkan

Anak tidak menerima perawatan dan pengasuhan yang dibutuhkannya. Penelantaran anak adalah kegagalan untuk menyediakan makanan, pakaian, tempat tinggal yang memadai, kondisi hidup bersih, kasih sayang, pengawasan, pendidikan, atau perawatan gigi atau medis.

##!child-abuse-3!##

Tanda dan Gejala

Anak-anak dan remaja sering kali kesulitan berbicara tentang pelecehan. Seorang anak yang dilecehkan mungkin merasa bersalah, malu, atau bingung, mungkin juga takut untuk memberi tahu siapa pun tentang pelecehan tersebut, terutama jika pelakunya adalah orang dekat, orang tua, kerabat lain, atau teman keluarga. Itulah mengapa sangat penting untuk memperhatikan tanda bahaya, atau tanda dan gejalanya; antara lain :

  • Penarikan diri dari teman atau aktivitas biasa
  • Perubahan perilaku; seperti agresi, kemarahan, permusuhan atau hiperaktif, atau perubahan kinerja sekolah
  • Depresi, kecemasan atau ketakutan yang tidak biasa, atau tiba-tiba kehilangan kepercayaan diri
  • Masalah tidur dan mimpi buruk
  • Jelas kurangnya pengawasan
  • Sering absen dari sekolah
  • Perilaku memberontak atau menantang
  • Menyakiti diri sendiri atau mencoba bunuh diri
  • Sering memar, terutama di tempat anak-anak biasanya tidak memar karena bermain
  • Punya cerita untuk menjelaskan cedera yang tidak masuk akal atau terus berubah
  • Tidak mau pulang
  • Menghindari berada bersama pelaku
  • Menghindari kebersamaan dengan orang lain
  • Menunjukkan tanda-tanda trauma emosional, seperti ketakutan, kemarahan, atau kesulitan berhubungan atau memercayai orang lain
  • Menjadi sedih atau tertekan
  • Melakukan bullying terhadap orang lain
  • Melukai diri sendiri, seperti memotong
  • Mengalami mimpi buruk atau kesulitan tidur
  • Bertingkah di kelas, kesulitan memperhatikan, atau menjadi hiperaktif

Tanda-tanda ini tidak selalu menunjukkan pelecehan tergantug situasinya. Anak-anak yang mengalami masa-masa stres; seperti perpisahan atau perceraian orang tua mereka, kepindahan, atau kematian orang yang dicintai juga mungkin sedih, marah, atau menarik diri. Tetapi jika tanda-tanda fisik (seperti memar) terjadi bersamaan dengan masalah perilaku, itu adalah tanda kemungkinan adanya pelecehan yang lebih kuat.

##!child-abuse-4!##

Dampak Pelecehan Anak (Child Abuse)

Anak-anak yang dilecehkan dan diabaikan dapat langsung mengalami luka fisik seperti luka, memar, atau patah tulang. Mereka mungkin juga memiliki masalah emosional dan psikologis, seperti kecemasan atau stres pasca trauma atau PTSD.

Dalam jangka panjang, anak-anak yang dilecehkan atau ditelantarkan juga berisiko tinggi untuk mengalami menjadi korban dan pelaku perbuatan kekerasan di masa depan, penyalahgunaan zat, infeksi menular seksual, keterlambatan perkembangan otak, pencapaian pendidikan yang lebih rendah, dan kesempatan kerja yang terbatas.

Pelecehan kronis dapat menyebabkan stress, yang dapat mengubah perkembangan otak dan meningkatkan risiko masalah seperti gangguan stres pascatrauma dan kesulitan belajar, perhatian, dan ingatan.

##!child-abuse-5!##

Pencegahan

(ref. ringkas : CDC)

Mencegah Pelecehan dan Penelantaran Anak; meliputi sbb :

1) Pendekatan Strategi dan memperkuat dukungan ekonomi keluarga

  • Memperkuat keamanan finansial rumah tangga
  • Kebijakan kerja ramah keluarga

2) Mengubah norma sosial untuk mendukung orang tua dan penerapan pola asuh yang positif

  • Keterlibatan publik dan kampanye pendidikan
  • Pendekatan pihak pemerintah untuk mengurangi hukuman fisik

3) Memberikan perawatan yang berkualitas dan pendidikan sejak dini

  • Pengayaan prasekolah dengan keterlibatan keluarga
  • Peningkatan kualitas pengasuhan anak melalui perizinan dan akreditasi

4) Meningkatkan keterampilan orangtua untuk mempromosikan perkembangan anak yang sehat

  • Kunjungan rumah anak usia dini (posyandu, taman kanak-kanak, sekolah)
  • Keterampilan pengasuhan dan pendekatan hubungan keluarga

5) Campur tangan untuk mengurangi bahaya dan mencegah risiko di masa mendatang

  • Peningkatan perawatan primer
  • Program pelatihan perilaku orang tua
  • Perawatan untuk mengurangi bahaya pelecehan dan keterpaparan pengabaian
  • Perawatan untuk mencegah perilaku bermasalah dan keterlibatan di kemudian hari kekerasan

Referensi :

  1. Goverment of the Netherland; What is child abuse?
  2. Mayo Clinic; Child abuse
  3. Kids Health; Child abuse
  4. CDC; Fast Facts: Preventing Child Abuse & Neglect
  5. Sumber Lainnya.


Baca Juga :

  1. Persiapan Masa Akil Balig pada Anak
  2. Pentingnya Psikologi di Tempat Kerja (Workplace Psychology)

Artikel Lain

Rekrutmen, Tujuan, Tahapan Proses, serta Tips dalam Melaksanakannya

06 Pebruari 2023

Rekrutmen, Tujuan, Tahapan Proses, serta Tips dalam Melaksanakannya
Frustasi, Tanda-tanda, Dampak dan Cara Mengatasinya

02 Pebruari 2023

Frustasi, Tanda-tanda, Dampak dan Cara Mengatasinya
Mengenal 5 Besar Sifat-sifat Kepribadian - The Big Five Personality Traits

01 Pebruari 2023

Mengenal 5 Besar Sifat-sifat Kepribadian - The Big Five Personality Traits
Logo Insan-Q

Insan-Q
[1] Ruko Bonakarta Blok A No 30, Masigit, Jombang, Kota Cilegon, Banten 42414. [2] INSAN-Q Home - Perumahan Bukit Baja Sejahter (BBS) 3 Blok A4 No. 14 Ciwaduk, Kota Cilegon Banten 42415.

+62 254 386720
+62 821-2448-8437
+62 878-7135-3987

© 2020 Insan-Q