Sungguh menyenangkan ketika orangtua melihat anak aktif bergerak dan bisa mengendalikan dirinya ketika diminta untuk lebih tenang.
Daftar Isi :
1. Pengertian
Namun ada kondisi yang membuat anak benar-benar tidak bisa diam, gelisah, atau sampai berlari ketika disuruh berhenti. Itu bukan sekadar aktif, tetapi sudah masuk hiperaktif.
Hiperaktif adalah kondisi ketika anak terus aktif tidak melihat waktu, situasi, dan suasana sekitar. Anak hiperaktif secara umum tidak mempedulikan teguran dari guru atau orangtua; misalnya disuruh diam, hanya berlaku beberapa menit saja kemudian kembali hiperaktif.
2. Tanda Anak Hiperaktif
- Berlari dan berteriak saat main meski berada didalam ruangan.
- Berdiri ditengah kelas dan berjalan jalan ketika guru sedang bicara
- Bergerak dengan cepat sampai menabrak orang lain atau barang barang
- Bicara terus menerus
- Sering mengganggu orang lain.
- Bergerak meski sedang duduk
- Gelisah dan ingin mengambil mainan.
- Kesulitan untuk fokuf dan duduk diam saat makan atau bermain.
3. Dampak
Kondisi ini menyebabkan masalah karena anak yang hiperaktif tidak dapat konsentrasi. Akibatnya meliputi performa akademis tidak baik, kecelakaan, dan cedera.
Hiperaktifitas juga bisa menyebabkan masalah dalam hubungannya dengan orang orang sekitarseperti teman, keluarga, guru dan rekan. Lambat laun, orang yang hiperaktif beresiko mengalami gangguan kecemasan atau depresi karena kondisi tersebut serta reaksi dari orang lain terhadap dirinya.
Hiperaktif sering dikaitkan dengan attention deficite hiperactivity disorder (ADHD); atau gangguan defisit atensi hiperaktifitas. Keduanya adalah kondisi yang berbeda; tetapi hiperaktif menjadi salah satu tanda dari gangguan tumbuh kembang anak jenis ADHD.
4. Penyebab
Hiperaktif merupakan gejala dari masalah lain, termasuk penyakit mental dan fisik. Jadi hiperaktifitas itu sendiri adalah kondisi, bukan suatu penyakity yang berdiri sendiri.
Penyebab paling umum anak hiperaktif; adalah :
- ADHD (Gangguan Defisit Atensi/Hiperaktifitas)
- Gangguan Otak dan gangguan saraf pusat.
- Gangguan Psikologis
Apabila hiperaktif disebabkan oleh kondisi gangguan tiroid, gangguan otak, atau ganguan saraf pusat; anak akan memerlukan pengobatan untuk mengatasi kondisi tersebut.
Sedangkan jika hiperaktif disebabkan oleh gangguan emosional, anak akan memerlukan bantuan dari spesialis kesehatan mental bersamaan dengan pengobatan atau Terapi Perilaku Kognitif.
5. Cara Mengatasi Anak Hiperaktif
- Anak hiperaktif biasanya akan lebih produktif jika diijinkan untuk berdiri didepan mejanya daripada duduk. Dengan cara ini dapat mencegah anak untuk tidak bergoyang goyang ditempat duduknya.
- Saat dikelas, anak hiperaktif dapat diberikan tugas tugas yang memerlukan banyak gerakan, seperti membagikan kertas kertas yang berhubungan dengan bantuan pelajaran kepada teman temannya; mengambilkan air untuk teman atau gurunya, ataupun mengumpulkan tugas teman teman sekelasnya untuk diserahkan kepada guru di ruang guru, dll.
- Berikan anal waltu setelah pulang sekolah untuk melakukan aktifitas fisikm seperti berlari, bermain, dan sebagainya sebelum anak diminta untuk mengerjakan pekerjaan rumah atau tugas sekolahnya.
Baca Juga :