
Seorang anak dalam pertumbuhan fisik dan perkembangan mentalnya, maka akan menghadapi dan menempuh masa pubertas; atau akil balig dimana pada masa tersebut terjadi berbagai perubahan fisik dan mental yang mungkin belum dapat dipahami sepenuhnya oleh anak.
Penyiapan masa pubertas atau persiapan masa akil balig merupakan hal penting bagian dari Pentingnya Orangtua meluangkan waktu bagi Anak; dalam rangka membekali anak menghadapi masa pubertas sehingga mereka memilki pegangan atau referensi dari orang yang bisa dipercaya.
Masa Pubertas
Masa pubertas pada anak atau masa akli balig merupakan masa peralihan dari masa kanak kanak ke mulai dewasa, umumnya akan ditandai dengan beberpa perubahan fisik, psikis, dan kematangan fungsi seksual. Kebanyakan masa pubertas akan dimulai pada usia 8-10 tahun, hal ini tergantung pada perkembangan anak; dan akan berakhir pada usia sekitar 15-16 tahun.
Dari segi mental anak usia pubertas menyandang predikat sedang mencari jati diri; sehingga jika tidak dibimbing dan diarahkan oleh orangtua, dikhawatirkan akan mengambil jalan yang tidak diharapkan; apalagi jika lingkungan anak kurang mendukung.
Peran Orangtua
Orangtua sebagai pendamping dan pembimbing anak dalam mempersiapkan anak anak mereka memasuki pubertas sangat penting; karena peran orangtua saat dapat mempengaruhi bagaimana masa depan anak selanjutnya.
Beberapa hal yang dapat dilakukan oleh Orangtua untuk menyiapkan anak dalam menghadapi masa pubertas; antara lain :
- Normalnya Perubahan pada Pubertas;
Orangtua perlu menjelaskan kepada anak bahwa perubahan perubahan yang terjadi pada masa pubertas adalah hal yang normal. - Perubahan yg Terjadi;
Orangtua perlu menjelaskan kepada anak tentang perubahan perubahan apa saja yang terjadi selama masa pubertas dan perilaku apa yang harus dibiasakan misalnya menjaga kebersihan dan menerapkan pola hidup sehat; makanan, aktifitas fisik; dll. - Fungsi Reproduksi;
Sangat penting untuk menjelaskan lebih lanjut tentang mulai berfungsinya organ reproduksi ketika anak telah mengalami menstruasi (perempuan) atau mimpi basah (laki-laki). - Tanggungjawab;
Melatih anak untuk mulai memiliki rasa tanggung jawab yang lebih besar terhadap dirinya sendiri serta lingkungannya. - Agama;
Menyampaikan juga dari segi pandangan agama, tanggung jawab yang melekat pada anak ketika organ reproduksi telah mulai berfungsi. - Menambah Informasi;
Mendorong dan memotivasi anak untuk mencari informasi lebih jauh tentang pubertas dari buku, internet dan sumber lainnya. - Pemisahan Anak Laki-laki dan Perepuan;
Memisahkan kamar antara anak laki laki dengan anak perempuan.
Pengetahuan tentang Reproduksi
Orangtua juga perlu menjelaskan kepada anak yang memasuki masa pubertas, bahwa pada diri perempuan terdapat sel telur yang jika bertemu sperma dari laki laki karena hubungan seks maka akan terjadi proses pembuahan dan dapat menimbulkan kehamilan pada perempuan. Dalam menjelaskan tentang hal tersebut, orangtua dapat menggunakan sumber dari buku, internet, dll. sehingga tidak ada rasa canggung dan menghilangkan rasa malu pada anak.
Sebagai ilustrasi dalam penjelasannya mungkin menggunakan contoh pada pasangan yang menikah, sehingga ada pintu masuk untuk menjelaskan tentang pernikahan dan bahwa hubungan seks hanya diperkenankan setelah ada pernikahan. Tentunya orang tua harus sudah siap dengan berbagai argumen tentang hal itu, karena sudah bisa dipastikan akan muncul pertanyaan pertanyaan yang tidak terduga.
Jika dalam proses penyiapan, pembimbingan dan pengarahan anak dalam menghadapi masa pubertas menemui perlawanan atau sikap tidak peduli dari anak; maka saatnya orangtua untuk bertindak tegas, lebih baik sedikit agak tegas daripada menemui penyesalan dikemudian hari.
Baca Juga :
