Mengenal Smilling Depression, Penyebab dan Pencegahannya

smilling-depression

Smiling Depression atau kadang disebut sebagai false smile (senyum palsu), ini bisa diperparah ketika dilakukan dengan beberapa alasan. Smilling Depression adalah istilah untuk seseorang yang hidup dengan depresi di dalam dirinya namun sambil tampil dengan sangat bahagia atau puas tampak dari luar.

Daftar Isi :

  1. Pengertian
  2. Bahayanya
  3. Gejala Depresi
  4. Tampak dari Luar
  5. Alasan pada Smilling Depression
  6. Energi Depresi
  7. Penyebab
  8. Pencegahan

1. Pengertian

Kehidupan publik mereka biasanya adalah kehidupan yang disamarkan, bahkan mungkin apa yang oleh sebagian orang disebut normal atau sempurna. Hal ini bisa terjadi pada siapa saja termasuk diri kita, jika kita tidak berusaha jujur dengan diri sendiri. Atau mungkin menjadi tameng/ kekuatan tersendiri untuk menghadapi kerasnya dunia. Smiling depression adalah istilah untuk seseorang yang hidup dengan depresi dalam dirinya, sambil tampak sangat bahagia atau puas di luar.

Di balik topeng mereka yang tampak gembira dan bahagia, mereka memiliki perasaan putus asa, tidak berharga, dan tidak mampu melakukan apa-apa. Seseorang yang mengalami depresi tersenyum akan - dari luar - muncul bahagia atau puas dengan orang lain. Namun di dalam, mereka akan mengalami gejala depresi yang menyedihkan.

Mereka berjuang dengan depresi dan kegelisahan dalam jangka waktu yang lama. Namun, di saat bersamaan rasa takut akan diskriminasi membuat pikiran mereka kabur, dan secara tak sadar berusaha untuk tampil bahagia di depan orang lain, seolah semuanya baik-baik saja. Hingga saat ini, smiling depression memang belum digolongkan sebagai salah satu gangguan mental, tetapi kondisi ini dapat disebut sebagai gangguan depresi mayor dengan fitur atipikal.

2. Bahayanya

Bahayanya? Tentu ada, dan perlu diwaspadai. Sebagai salah satu sub dari depresi, orang dengan Smiling Depression juga mengalami gejala yang serupa dengan gejala depresi pada umumnya, hal ini bukan dilakukan karena adanya penyangkalan. Biasanya, depresi dikaitkan dengan kesedihan, kelesuan, dan keputusasaan; seseorang yang tidak bisa keluar dari tempat tidur. Walaupun seseorang yang mengalami depresi pasti dapat merasakan hal seperti ini, bagaimana depresi itu sendiri mungkin akan berbeda bagi setiap orang.

3. Gejala Depresi

Depresi mempengaruhi setiap orang secara berbeda dan memiliki berbagai gejala, yang paling menonjol adalah kesedihan yang dalam dan berkepanjangan. Gejala klasik lainnya termasuk:

  • perubahan nafsu makan, berat badan, dan tidur.
  • kelelahan atau lesu.
  • perasaan putus asa,
  • kurangnya harga diri, dan merasa harga diri rendah
  • kehilangan minat atau kesenangan.

4. Tampak dari Luar

Seseorang dengan Smilling Depression mungkin mengalami beberapa atau semua hal tersebut di atas, tetapi di depan umum, gejala-gejala ini sebagian besar, jika tidak sepenuhnya tidak ada. Untuk seseorang yang melihatnya dari luar, mungkin terlihat seperti:

  • seorang individu yang aktif dan berfungsi tinggi
  • seseorang memegang pekerjaan tetap, dengan keluarga yang sehat dan kehidupan sosial
  • seseorang yang tampak ceria, optimis, dan umumnya bahagia

5.  Alasan pada Smilling Depression

Jika seseorang mengalami depresi namun terus tersenyum dan mengenakan topeng, dan mungkin akan memiliki alasan :

  • Tidak mau jadi beban orang lain
  • Malu dengan kondisinya sendiri
  • Berada pada tahanpan denial atau penolakan.
  • Menunjukkan tanda-tanda depresi akan menjadi suatu tanda kelemahan
  • Kondisi orang lain lebih buruk, jadi apa yang harus dikeluhkan

6. Energi Depresi

Gejala depresi yang khas adalah memiliki energi yang sangat rendah dan sulit untuk keluar dari tempat tidur di pagi hari. Pada Smilling Depression, level energi mungkin tidak terpengaruh, kecuali ketika sedang sendirian.

Karena itu, risiko mencelakai diri mungkin lebih tinggi. Orang dengan depresi berat kadang merasa ingin mencelakai dirinya namun banyak yang tidak memiliki energi lagi untuk bertindak berdasarkan pemikiran ini. Berbeda halnya dengan seseorang Smilling Depression mungkin memiliki energi dan motivasi untuk menindak lanjutinya.

Seperti halnya jenis depresi lainnya, Smilling Depression dapat dipicu oleh suatu situasi, seperti hubungan yang gagal atau kehilangan pekerjaan. Seseorang yang merasa mereka akan diadili karena gejala depresi mereka akan lebih mungkin untuk mengenakan topeng dan menyimpannya untuk diri mereka sendiri.
Media sosial

7.  Penyebab

Kita semua terkadang memiliki ekspektasi yang tidak realistis tentang diri kita untuk menjadi lebih baik atau lebih kuat. Hal ini mungkin saja dipengaruhi dari luar, dari rekan kerja, orang tua, saudara kandung, anak-anak, atau teman.

Jika memiliki suatu ekspektasi yang tidak realistis untuk diri sendiri atau pengaruh dari orang lain, cenderung ingin menyembunyikan perasaan jika tidak dapat memenuhi ekspektasi tersebut. Seseorang dengan perfeksionisme mungkin bahkan lebih berisiko, karena standar yang sangat tinggi yang mereka pertahankan.

Ada beberapa hal yang dapat memicu seseorang mengidap smiling depression, yaitu:

  1. Perubahan Besar dalam Hidup
    Seperti halnya jenis depresi lain, depresi tersenyum dapat dipicu oleh suatu situasi, seperti hubungan yang gagal atau kehilangan pekerjaan. Itu juga bisa dialami sebagai keadaan konstan.
  2. Pergolakan Batin
  3. Secara budaya, orang mungkin menghadapi dan mengalami depresi secara berbeda, termasuk merasakan lebih banyak gejala somatik (fisik) daripada yang emosional. Dalam beberapa budaya atau keluarga, tingkat stigma yang lebih tinggi juga dapat berdampak. Misalnya, mengekspresikan emosi dapat dilihat sebagai "meminta perhatian" atau menunjukkan kelemahan atau kemalasan.
  4. Media Sosial
    Di era digital, penggunaan media sosial menjadi hal yang umum. Alih-alih hanya sebagai sarana komunikasi, banyak orang yang menggunakannya untuk memamerkan kehidupan mereka yang baik-baik saja. Sementara hal buruk, disimpan sendiri dan tidak ditunjukkan di media sosial. Secara perlahan, hal ini dapat membuka ruang yang luas untuk tumbuh suburnya smiling depression dalam diri seseorang.

8. Pencegahan

Maka kita perlu juga menerima apa adanya yang sedang kita alami. Dan tidak ada salahnya jika mencari pertolongan, atau meluapkan perasaan; untuk menjaga kesehatan dan kehidupan yang lebih baik.

Untuk mengatasi smiling depression harus berkonsultasi dengan psikiater, atau memilih satu orang yang sangat dipercaya, baik dari keluarga ataupun sahabat dan cobalah untuk menceritakan masalah dan kondisi yang dialami kepada orang tersebut.

Pencegahan juga dapat dilakukan melalui upaya menyingkirkan rasa malu bahwa sedang mengalami depresi, dan segera ungkapkan kepada seseorang untuk mendapatkan saran; atau minimal telah melepaskan beban dengan berbagi ceritera dan perasaan.

Referensi :

Wikipedia; Smile mask syndrome


Baca Juga :

  1. Mengenal 4 Tipe Kepribadian Manusia
  2. Pertumbuhan dan Perkembangan Anak Prasekolah

 

INSAN-Q
Ruko Bonakarta Blok A No. 30
Masigit, Jombang,
Kota Cilegon,
Banten 42415

 

        

 

INSAN-Q Home
Komp. BBS 3 Blok A No. 15
Ciwaduk, Cilegon
Kota Cilegon,
Banten 42415