30 September 2022
Daftar Isi :
##!gangguan-hysteria-1!##
Histeria (Hysteria) adalah istilah yang sering digunakan untuk menggambarkan perilaku bermuatan emosional yang tampaknya berlebihan dan di luar kendali. Ketika seseorang merespons dengan cara yang tampaknya tidak proporsional emosional untuk situasi tersebut, mereka sering digambarkan sebagai "histeris."
Histeria merupakan ciri dari beberapa kondisi seseorang yang mengalami gejala fisik yang timbul akibat dari memiliki penyebab psikologis. Sigmund Freud menafsirkan gejala histeris sebagai pertahanan terhadap impuls seksual bersalah, tetapi konflik lain sekarang diakui. Freud juga memasukkan kondisi disosiatif dalam konsep histerianya, tetapi ini sekarang dianggap sebagai gangguan yang terpisah.
Histeria adalah istilah yang digunakan sehari-hari untuk mengartikan kelebihan emosional yang tidak dapat dikendalikan dan dapat merujuk pada keadaan pikiran atau emosi sementara. Pada abad kesembilan belas, histeria dianggap sebagai penyakit fisik yang dapat didiagnosis pada wanita. Diasumsikan bahwa dasar diagnosis dioperasikan di bawah keyakinan bahwa wanita memiliki kecenderungan terhadap kondisi mental dan perilaku; interpretasi perbedaan terkait jenis kelamin dalam respons stress.
##!gangguan-hysteria-2!##
Gejala yang dianggap sebagai karakteristik "histeria" (sekarang istilah yang sudah ketinggalan zaman) meliputi:
Gejala tambahan yang sering dikaitkan dengan keadaan histeris bervariasi, tetapi termasuk:
Gejala Umum
Baca Juga : Illness Anxiety Disorder IAD - Gangguan Kecemasan terhadap Penyakit
##!gangguan-hysteria-3!##
Pada abad kedua puluh, itu bergeser menjadi dianggap sebagai penyakit mental. Kondisi histeria saat ini dikaitkan dengan penyakit disosiatif dan somatoform yang bisa dialami oleh seseorang, pria maupun wanita.
Orang tidak lagi didiagnosis dengan histeria. Gejala yang sebelumnya diberi label sebagai histeria sekarang dikaitkan dengan penyakit disosiatif dan somatoform, dan penyakit ini tidak spesifik gender. Penyakit disosiatif termasuk kondisi seperti gangguan identitas disosiatif, fugue disosiatif, dan gangguan depersonalisasi. Ini dapat terjadi ketika seseorang merasa bahwa dia memisahkan diri dari kenyataan.
##!gangguan-hysteria-31!##
1) Gangguan Disosiatif
Gangguan disosiatif adalah gangguan psikologis yang melibatkan gangguan disosiasi dalam aspek kesadaran, termasuk identitas dan memori. Banyak kasus histeria yang sebelumnya saat ini dikelompokkan menjadi gangguan disosiatif. Disosiatif meliputi jenis-jenis gangguan yang berhubungan dengan kesulitan dalam identitas dan memori. Diantaranya adalah amnesia disosiatif dan gangguan identitas disosiatif. Hal ini berarti terjadinya disosiasi atau interupsi di dalam kesadaran seseorang, sehingga individu berjuang dengan aktivitas kognitif normal dan mungkin tampak bingung atau berjuang untuk mengingat peristiwa tertentu.
##!gangguan-hysteria-32!##
2) Gangguan Somatoform (Somatic)
Gangguan Somatoform (Somatic) melibatkan gejala fisik, tetapi tidak ada penyebab medik sebenarnya dari gejala tersebut. Seseorang dapat mengalami gejala yang berhubungan dengan suatu penyakit tertentu, tetapi ternyata tidak memiliki jenis penyakit tersebut. Seseoragf mungkin juga mengalami gejala yang terkait dengan berbagai jenis cedera, namun sebenarnya tidak terjadi benar-benar mengalami cedera. Secara keseluruhan, jenis gangguan ini dapat mencakup gangguan dismorfik tubuh, gangguan konversi, dan gangguan somatisasi.
##!gangguan-hysteria-4!##
##!gangguan-hysteria-41!##
1) Terapi
Untuk mengatasi gejala seperti histeria yang terkait dengan gangguan gejala disosiatif dan somatik biasanya mencakup beberapa jenis psikoterapi. Pendekatan pengobatan umum untuk kondisi ini meliputi antara lain :
##!gangguan-hysteria-42!##
2) Mengatasi dengan Cepat
Cara mengatasi dengan cepat dapat dilakukan dengan antara lain :
##!gangguan-hysteria-43!##
3) Medik
Dalam beberapa kasus, secara medik maka dapat digunakan juga obat-obatan untuk membantu mengurangi gejala. Untuk pengoabatan medik tentunya harus dibawan pengawasan dokter dan psikiater (dokter spesialis).
Referensi :
Baca Juga :