01 Desember 2020
Daftar Isi :
##!erotomania-0!##
Siapa yang sanggup menolak perasaan cinta? Jatuh cinta adalah suatu jenis perasaan yang sulit dipinggirkan dari batin seseorang. Rasa seperti kebahagiaan berlipat, mendapat suntikan semangat lebih, hingga alasan untuk selalu tersenyum tiap hari menjadi beberapa pertimbangan mengapa perasaan cinta tidak mungkin ditolak.
##!erotomania-1!##
Namun, dalam beberapa kasus ada pula sejumlah individu yang merasakan perasaan cinta berlebih sehingga menganggap bahwa orang yang dicintai membalas perasaannya, walaupun pada kenyataannya tidak. Gejala ini dikenal dengan istilah erotomania dan termasuk ke dalam sindrom psikologis. Lebih lengkapnya, mari simak penjelasan berikut!
Sebagaimana dijelaskan sebelumnya, erotomania diartikan sebagai sebuah gejala psikologis yang mana penderitanya akan merasa bahwa perasaan yang dimiliki atas seseorang berbalas walau secara realita belum tentu demikian. Gejala ini juga dikenal dengan istilah de Clerambault atau sindrom erotonomania yang terjadi di kalangan perempuan.
Erotomania nyatanya tidak hanya berkaitan dengan cinta dalam hal asmara, tapi juga perasaan ingin dicintai banyak orang, biasanya timbul setelah menonton televisi atau membaca berita yang berujung pada berkhayal. Sindrom ini umumnya jarang dialami seseorang, namun dapat secara tiba-tiba terjadi pada individu tertentu.
##!erotomania-2!##
##!erotomania-21!##
1) Gejala Umum
Terkait gejala pasti dari erotomania, belum ditemukan bukti yang sah atau perlu diadakan riset lebih lanjut untuk ini. Namun, seseorang dengan gejala erotomania biasanya dapat dikenali lewat gejala berikut:
##!erotomania-22!##
2) Gejala Spesifik
Gejala Erotomania yang paling jelas adalah keyakinan yang salah bahwa seseorang memiliki perasaan yang kuat terhadap dirinya. Ini mungkin membantu suasana hati dan harga diri yang bersangkutan pada awalnya. Tetapi kemudian mungkin kesal dan marah ketika seseorang memberi tahunya bahwa itu tidak benar.
##!erotomania-3!##
Erotomania seringkali terjadi pada wanita, namun demikian beberapa penelitian menunjukkan bahwa pria juga cenderung mengalaminya. Kondisi ini dapat muncul setelah pubertas, namun umumnya terjadi pada rentang usia paruh baya atau lebih.=
Gen atau faktor keturunan kemungkinan besar salah satu faktor pada erotomania, delusi bisa terjadi dalam lingkungan keluarga. Faktor lingkungan, gaya hidup, dan kesehatan mental secara keseluruhan juga memiliki peran. Erotomania merupakan gejala dari suatu kondisi yang memengaruhi cara individu berpikir; dan hal ini dapat dpengaruhi oleh beberapa hal, antara lain :
##!erotomania-4!##
Penyebab erotomania umumnya dikaitkan dengan gangguan kejiwaan atau pengalaman traumatik penderita (berdiri sendiri). Di satu sisi, erotomania juga dapat berhubungan dengan gejala kejiwaan sebagai berikut:
Stres dapat memicu timbulnya Erotomania. Jika seseorang kehilangan yang dekat dengan dirinya, seperti kerabat atau teman dekat, maka kemudian mungkin mencari rasa aman pada orang yang berkuasa atau yang diidolakan. Dan mungkin mengira mereka menaruh perhatian pada dirinya.
##!erotomania-5!##
Penanganan erotomania biasanya berfokus pada terapi atau obat-obatan khusus. Terapi yang paling mudah adalah dengan pendekatan keluarga, dimana keluarga penderita erotomania diharapkan mampu membantu penderita untuk menyembuhkan gangguan psikisnya.
Disamping itu, langkah lain yang dapat dicoba adalah pemeriksaan langsung ke dokter untuk cek kesehatan. Apabila hasil menunjukkan bahwa yang dialami adalah benar gangguan kejiwaan, maka dokter akan menyarankan untuk menghubungi psikiater. Selain itu, penderita erotomania juga dapat melakukan beberapa jenis psikoterapi, seperti psikoterapi individual (mengenali dan memperbaiki gangguan pada pola pikir penderita) dan terapi perilaku kognitif (membantu penderita mengenali dan memperbaiki pola pikir, menyingkirkan perasaan yang dianggap menimbulkan rasa tidak nyaman).
Penderita erotomania dapat dikatakan bisa berkegiatan layaknya individu normal lain pada umumnya. Namun, kemungkinan besar kegiatan tersebut nantinya akan terganggu akibat dari delusi tersebut, sehingga produktivitas menurun dan berpotensi mengusik kehidupan orang lain. Oleh sebab itu, segera kenali gejala erotomania dan lakukan langkah preventif diatas untuk mengatasinya. Semoga bermanfaat!
Ditulis oleh : Riza
Referensi :
Baca Juga :