Logo Insan-Q
  • Pencarian
  • Home
  • Tentang Kami
    • Profil Insan-Q
    • Sejarah
    • Visi & Misi
    • Profil Psikolog
    • Kode Etik Psikologi Indonesia
    • Download Company Profile
    • Buku Tamu Kehadiran
    • TOS & Privacy Policy
    • Sitemap
  • Layanan
    • Konseling
    • Konseling Online
    • Asesmen Psikologi
    • Psikotest Online
    • Employee Assistance Program
    • Psikoterapi
    • Seminar & Training
    • Online Seminar & Training
    • Paket Layanan
    • Sarana & Fasilitas
  • Media
    • Berita
    • Artikel
    • Channel Video
    • Galeri Foto
    • Buku & Cetakan
    • Pelanggan & Mitra
  • Kontak
  • Registrasi

01 Desember 2020

Kenali Erotomania, Cinta dalam Delusi

Kenali Erotomania, Cinta dalam Delusi

Siapa yang sanggup menolak perasaan cinta? Jatuh cinta adalah suatu jenis perasaan yang sulit dipinggirkan dari batin seseorang. Rasa seperti kebahagiaan berlipat, mendapat suntikan semangat lebih, hingga alasan untuk selalu tersenyum tiap hari menjadi beberapa pertimbangan mengapa perasaan cinta tidak mungkin ditolak.

Namun, dalam beberapa kasus ada pula sejumlah individu yang merasakan perasaan cinta berlebih sehingga menganggap bahwa orang yang dicintai membalas perasaannya, walaupun pada kenyataannya tidak. Gejala ini dikenal dengan istilah erotomania dan termasuk ke dalam sindrom psikologis. Lebih lengkapnya, mari simak penjelasan berikut!

Sebagaimana dijelaskan sebelumnya, erotomania diartikan sebagai sebuah gejala psikologis yang mana penderitanya akan merasa bahwa perasaan yang dimiliki atas seseorang berbalas walau secara realita belum tentu demikian. Gejala ini juga dikenal dengan istilah de Clerambault atau sindrom erotonomania yang terjadi di kalangan perempuan.

Erotomania nyatanya tidak hanya berkaitan dengan cinta dalam hal asmara, tapi juga perasaan ingin dicintai banyak orang, biasanya timbul setelah menonton televisi atau membaca berita yang berujung pada berkhayal. Sindrom ini umumnya jarang dialami seseorang, namun dapat secara tiba-tiba terjadi pada individu tertentu.

Gejala Erotomania

Terkait gejala pasti dari erotomania, belum ditemukan bukti yang sah atau perlu diadakan riset lebih lanjut untuk ini. Namun, seseorang dengan gejala erotomania biasanya dapat dikenali lewat gejala berikut:

  1. Selalu membicarakan orang yang dicintai.
  2. Memiliki keyakinan yang kuat terhadap delusinya.
  3. Mengikuti target (orang yang dicintai) tanpa kenal waktu, dapat melakukan hal-hal seperti mengirim hadiah atau pesan singkat, menelepon, dan membuntuti target kemanapun ia pergi.
  4. Merasakan cemburu apabila orang yang dicintai dengan dengan orang lain.
  5. Kehilangan minat terhadap kegiatan selain membicarakan atau membuntuti target (orang yang dicintai).

Penyebab Erotomania

Penyebab erotomania umumnya dikaitkan dengan gangguan kejiwaan atau pengalaman traumatik penderita (berdiri sendiri). Di satu sisi, erotomania juga dapat berhubungan dengan gejala kejiwaan sebagai berikut:

  1. Skizofrenia
  2. Gangguan skizo-afektif
  3. Gangguan depresi mayor dengan gambaran psikotik
  4. Gangguan bipolar
  5. Penyakit Alzheimer

Cara Mengatasi Erotomania

  1. Penanganan erotomania biasanya berfokus pada terapi atau obat-obatan khusus. Terapi yang paling mudah adalah dengan pendekatan keluarga, dimana keluarga penderita erotomania diharapkan mampu membantu penderita untuk menyembuhkan gangguan psikisnya. Disamping itu, langkah lain yang dapat dicoba adalah pemeriksaan langsung ke dokter untuk cek kesehatan. Apabila hasil menunjukkan bahwa yang dialami adalah benar gangguan kejiwaan, maka dokter akan menyarankan untuk menghubungi psikiater. Selain itu, penderita erotomania juga dapat melakukan beberapa jenis psikoterapi, seperti psikoterapi individual (mengenali dan memperbaiki gangguan pada pola pikir penderita) dan terapi perilaku kognitif (membantu penderita mengenali dan memperbaiki pola pikir, menyingkirkan perasaan yang dianggap menimbulkan rasa tidak nyaman).
  2. Penderita erotomania dapat dikatakan bisa berkegiatan layaknya individu normal lain pada umumnya. Namun, kemungkinan besar kegiatan tersebut nantinya akan terganggu akibat dari delusi tersebut, sehingga produktivitas menurun dan berpotensi mengusik kehidupan orang lain. Oleh sebab itu, segera kenali gejala erotomania dan lakukan langkah preventif diatas untuk mengatasinya. Semoga bermanfaat!

Ditulis oleh : Riza

Referensi :

  1. Nursalim, Alvin. (2020, November 3). Kenali Gejala Erotomania, Delusi Cinta yang Tak Nyata. https://www.klikdokter.com/info-sehat/read/3424256/kenali-gejala-erotomania-delusi-cinta-yang-tak-nyata. Diakses pada 29 November 2020.
  2. Official Admin. (2018, Juli 18). Erotomania, Meyakini Seseorang Mencintainya Padahal Tidak Nyata. https://www.alodokter.com/erotomania-meyakini-seseorang-mencintainya-padahal-tidak-nyata. Diakses pada 29 November 2020.
  3. Putra, Arif. (2020, Maret 24). “Dia Pasti Mencintaiku”: Mengenal Erotomania, Delusi Cinta yang Berbahaya. https://www.sehatq.com/artikel/erotomania-adalah-delusi-merasa-dicintai-orang-lain. Diakses pada 29 November 2020.


Baca Juga :

  1. Manfaat Memiliki Hewan Peliharaan
  2. Tips Orang Tua Hebat, Penerapan Pembiasaan Baik pada Anak

Artikel Lain

Mengenal tentang Strategi Coping dalam Mengatasi Stress

24 Mei 2022

Mengenal tentang Strategi Coping dalam Mengatasi Stress
Psikoterapi, Pengertian dan Perbedaannya dg Konseling

10 Mei 2022

Psikoterapi, Pengertian dan Perbedaannya dg Konseling
Mengenal tentang Psychological First Aid (PFA)

09 Mei 2022

Mengenal tentang Psychological First Aid (PFA)
Logo Insan-Q

Insan-Q
Ruko Bonakarta Blok A No 30, Cilegon, Banten 42414

+62 254 386720
+62 821-2448-8437
+62 878-7135-3987

© 2020 Insan-Q