Pentingnya Sikap Optimis dalam Kehidupan

optimis

Menurut beberapa studi, menjadi pribadi yang optimis dapat membantu seseorang untuk bisa meraih pencapaian yang lebih besar dalam hidupnya. Orang yang memiliki sifat optimis percaya bahwa dirinya memiliki kemampuan yang akan membantu dalam melakukan upaya untuk mencapai kesuksesan

Daftar Isi :

1. Mengenali Sikap Optimis
2. Definisi
3. Pengukuran Optimisme
4. Dipengaruhi dan Mempengaruhi
5. Manfaat Optimisme
5.1. Melihat kegagalan sebagai awal yang baru
5.2. Bersikap Ekspansif
5.3. Menjadi Sehat
5.4. Menebarkan getaran yang baik
5.5. Pilihan terbaik

1. Mengenali Sikap Optimis

Ketika dirinya mengalami kesulitan atau kegagalan, ia akan memikirkan cara agar dapat melakukan yang lebih baik di kemudian hari dengan mengevaluasi faktor-faktor yang sekiranya bisa mengurangi kesalahan. Setelah dirinya berhasil, ia akan menganggapnya sebagai pertanda baik pada hal-hal yang akan datang nanti.

Jenis emosi positif ini sudah menyangkut pada bagaimana cara seseorang memandang hidupnya secara menyeluruh, sehingga datangnya juga memerlukan usaha dan tidak secepat bentuk kebahagiaan lainnya. Selain itu, bersikap optimis dapat membuat tubuh kita terasa lebih sehat.

2. Definisi

Optimisme adalah sikap mental yang menggambarkan keyakinan atas harapan hasil positif, menguntungkan, dan sesuai keinginan dari suatu usaha tertentu. Analogi yang dapat digunakan untuk menggambarkan optimisme dan sebaliknya pesimisme; adalah sebuah gelas yang diisi air hingga setengahnya : seseorang yang optimis akan memandang gelas itu setengah penuh, sementara seseorang yang pesimis memandang gelas itu setengah kosong.

Optimis berasal dari bahasa Latin "optimal", artinya "terbaik". Menjadi optimis, dapat didefinisikan sebagai mengharapkan hasil terbaik dari situasi apa pun. Hal ini biasanya disebut dalam psikologi sebagai "optimisme disposisi". Hal ini mencerminkan suatu keyakinan bahwa kondisi di masa depan akan bekerja untuk yang terbaik. Karena alasan ini, maka optimis dipandang sebagai sifat yang menumbuhkan ketahanan dalam menghadapi stres.

3. Pengukuran Optimisme

Metode untuk mengukur optimisme telah dikembangkan, seperti berbagai bentuk Tes Orientasi Kehidupan, untuk mendefinisikan kondisi asli optimisme, atau menggunakan Kuesioner yang dirancang untuk menguji optimisme dalam hal gaya penjelasan.

4. Dipengaruhi & Mempengaruhi

Optimisme juga dipengaruhi oleh faktor lingkungan, termasuk lingkungan keluarga, dengan beberapa masukan yang logis dan dapat dipahami. Optimisme juga dapat dikaitkan dengan kesehatan; seseorang yang bersikap optimis dipercaya akan lebih sehat daripada sebaliknya.

5. Manfaat Optimis

Optimis dapat melindungi diri dari kecemasan dan kekhawatiran tentang masa lalu dan masa depan, juga menjadi obat dari rasa putus asa, lebih merasa percaya diri dan tidak khawatir dalam menjalani kehidupan. Orang yang optimis dapat menghindarkan diri dari kondisi batin yang terpuruk dan hanyut pada kondisi buruk. Orang yang optimis akan memiliki perlawanan yang kuat terhadap masalah dan keinginan yang kuat terhadap penyelesaiannya.

5.1. Melihat kegagalan sebagai awal yang baru

Kegagalan bukanlah akhir, bahkan seringkali merupakan awal dari sesuatu yang hebat. Ketika semuanya baik-baik saja, kita meluncur tanpa membuat lompatan kuantum. Ketika segalanya memburuk, dunia kita menjadi terguncang, yang mengharuskan kita untuk tumbuh, melihat hal-hal baru dan memulai dari awal.
Optimisme memungkinkan kita belajar dari kegagalan, mengambil bagian dan beralih ke sesuatu yang lebih besar. Ide bisnis terbesar, dan masa dalam hidup, dapat lahir dari kegagalan.

5.2. Bersikap Ekspansif

Pesimisme membuat kita berkontraksi dan menghindar dari hal-hal baru atau petualangan. Itu menyebabkan kita terpaku pada kemungkinan-kemungkinan negatif dan terperangkap oleh ketakutan akan kegagalan.
Optimisme, bagaimanapun, membuka kita untuk ide-ide baru, pengalaman baru dan kemungkinan baru. Itu membebaskan kita untuk mempertimbangkan opsi baru dan mengubah bisnis kita, dan kehidupan, menjadi lebih baik. Ini membantu kita melihat ke masa depan dan menciptakan realitas yang luas dan berevolusi.

5.3. Menjadi Sehat

Berpikir negatif tidak sehat. Tidak hanya optimis umumnya lebih bahagia dan kurang stres, tetapi mereka juga cenderung memiliki hati yang lebih sehat. Selain itu, optimis memiliki kadar gula dan kolesterol darah yang lebih baik, berolahraga lebih banyak, dan memiliki indeks massa tubuh yang lebih sehat, dan lebih kecil kemungkinannya untuk merokok daripada pesimis.
Berfokus pada hal yang positif, bukannya yang negatif, meningkatkan kesejahteraan mental, yang dapat memotivasi individu untuk merawat tubuh mereka dengan lebih baik.

5.4. Menebarkan getaran yang baik

Optimisme itu menular. Memiliki sikap optimis dapat menginspirasi semua orang di sekitar kita. Sebuah survei yang dilakukan oleh Gallup menemukan bahwa hanya 35 persen manajer A.S. yang terlibat dalam pekerjaan mereka. Kurangnya keterlibatan dan pengaruhnya terhadap karyawan menyebabkan Amerika Serikat menghabiskan miyaran dollar setiap tahunnya.
Sikap adalah segalanya. Pemimpin yang optimis dapat membantu memotivasi dan melibatkan karyawan mereka. Tim positif akan didorong untuk mencapai tujuan dan bekerja bersama untuk memajukan berbagai hal.

5.5. Pilihan terbaik

Tidak ada alternatif yang lebih baik daripada optimisme. Pesimisme tidak mencapai banyak hal, dan tidak memiliki manfaat dibandingkan dengan optimisme. Semuanya tidak akan selalu luar biasa. Tetapi optimisme membantu kita melihat peluang baru, belajar dari berbagai situasi, dan terus bergerak.


Baca Juga :

  1. Mengenal Smilling Depression, Penyebab dan Pencegahannya
  2. Mengenal 4 Tipe Kepribadian Manusia

 

INSAN-Q
Ruko Bonakarta Blok A No. 30
Masigit, Jombang,
Kota Cilegon,
Banten 42415

 

        

 

INSAN-Q Home
Komp. BBS 3 Blok A No. 15
Ciwaduk, Cilegon
Kota Cilegon,
Banten 42415