13 September 2022
Daftar Isi :
##!tips-interview-1!##
Dalam proses seleksi atau rekrutmen calon karyawan, pada umumnya dilakukan Asesmen Psikologi atau Psikotes terlebih dahulu, lalu kemudian bagi calon atau kandidat yang lolos dilanjutkan dengan Interview atau Wawancara. Interview atau wawancara dilakukan oleh pihak Manajemen Perusahaan untuk memastikan bahwa kandidat memenuhi kualifikasi yang diharapkan oleh perusahaan.
Rekrutmen yang berhasil adalah ketika organisasi berhasil mengidentifikasi sejumlah pelamar yang nantinya dapat dipilih. Pada tahap ini, terdapat banyak teknik yang dapat digunakan untuk memilih yang terbaik dari sekumpulan pelamar (Aamodt, 2010). Metode yang paling sering digunakan untuk memilih karyawan adalah wawancara kerja. Dapat dikatakan bahwa sebagian besar pekerjaan itu diperoleh setelah pelamar melalui proses wawancara (Aamodt, 2010).
Wood (2013) menjelaskan bahwa wawancara sebagai transaksi komunikasi yang menekankan pada pertanyaan dan jawaban. Karena wawancara bertujuan mendapatkan informasi, maka hal tersebut terjadi ketika pewawancara mengajukan pertanyaan untuk mempelajari mengenai opini, pengetahuan, sikap, pengalaman dan hal-hal lain dari pihak yang diwawancarai (Wood, 2013).
Meta-analisis oleh Barrick (dalam Aamodt, 2010) menjelaskan bahwa penggunaan komunikasi nonverbal yang tepat sangat berkorelasi dengan skor wawancara. Isyarat nonverbal yang sesuai mencakup hal-hal seperti tersenyum dan membuat kontak mata yang tepat (Levine & Feldman dalam Aamodt, 2010).
Dalam proses wawancara, baik komunikasi verbal maupun non-verbal punya kontribusi terhadap efektivitas dalam engidentifikasi karyawan yang dibutuhkan. Pewawancara dapat memastikan agar proses tanya jawab yang ia lakukan berhasil mencapai tujuan
wawancara kerja, yakni mengidentifikasi kandidat yang sesuai kebutuhan organisasi; antara lain melalui monitoring kata-kata dan jawaban, serta juga bahasa tubuh atau gerak gerik.
Baca Juga : Obsessive-Compulsive Disorder OCD, Gejala dan Mengatasinya
##!tips-interview-2!##
##!tips-interview-21!##
1) Tepat Waktu.
Datanglah tepat waktu, yang berarti kira kira 10-15 menit lebih awal. Pewawancara sering kali sudah siap sebelum janji temu dengan calon atau kandidat.
##!tips-interview-22!##
2) Tetap Tenang.
Persiapan dengan baik fisik dan mental serta tetap tenang karena ketenangan adalah kunci untuk tetap memegang kendali. Ingatlah bahwa pewawancara hanyalah orang biasa; yang mewakili perusahaan sedang bertugas memilih orang yang cocok dengan kriteria yang diinginkan perusahaan.
##!tips-interview-23!##
3) Siapkan Jawaban Pertanyaan
Pahami persyaratan posisi yang diharapkan oleh perusahaan, dan pelajari persyaratan minimum dan kriteria seleksi dan pikirkan atau siapkan pengalaman kerja atau kualifikasi di masa lalu atau saat ini yang terkait.
##!tips-interview-24!##
4) Tunjukkan Kemampuan yang Dimiliki
Bersiaplah untuk mendiskusikan kekuatan dan kemampuan. kompetensi serta pengalaman masa lalu. Juga pikirkan tentang bagaimana dapat berkontribusi pada pekerjaan Organisasi dan posisi spesifik yang sedang dilamar.
##!tips-interview-25!##
5) Mengenali Pewawancara.
Ketahui nama pewawancara, ejaannya, dan pengucapannya, tanyakan dengan cara yang baik; dan sebut namanya sesekali. Gunakan panggilan namanya selama wawancara. Lebih baik jika mengetahui namanya terlebih dahulu, mungkin telepon terlebih dahulu dan tanyakan kepada sekretaris atau pihak yang mengetahui.
##!tips-interview-26!##
6) Siapkan Pertanyaan.
Tidak salahnya dengan memiliki daftar pertanyaan dan pemikiran singkat tentang perusahaan dan kriteria kualifikasi yang diharrapkan perusahaan, hal ini menunjukkan bahwa telah melakukan penelitian dan ingin tahu lebih banyak tentang organisasi dan posisinya.
##!tips-interview-27!##
7) Siapkan Dokumen yang Diperlukan
Siapkan dan bawa beberapa salinan dokumen yang kira kira bakal dibutuhkan; misalnya Copy Curiculum Vitae, Copy Ijazah, dll. Jika perlu, bawa juga salinan transkrip akademik. Gunakan tas atau map yang terlihat rapi dan pantas dibawa. Orang yang membawa sesuatu terlihat lebih siap dibanding yang tidak membawa apa apa.
##!tips-interview-28!##
8) Siapkan Alat Tulis
Bawa dan siapkan alat tulis untuk menuliskan hal hal yang penting; misalnya nomor telepon, alamat email, dll. Namun demikian jangan melakukan (membuat) catatan selama wawancara; karena dapat mengurangi konsentrasi dan perhatian. Mintalah ijin jika ingin mencatatkan sesuatu. Setelah usai wawancara, tulislah sebanyak yang diingat tentang hal yang penting, termasuk kesan tentang ukuran seberapa baik dalam menjawab interview.
##!tips-interview-29!##
9) Menyapa Pewawancara
Sapa pewawancara diawal dengan jabat tangan dan senyuman. Ingatlah untuk menjaga kontak mata yang wajar (yang tidak berarti menatap ke bawah, atau menatapnya terlalu lama). Jika memungkinkan sampaikan kesempatan meluangkan waktu untuk mengembangkan hubungan. Jangan langsung masuk dan turun ke topik bisnis, ikuti saja alur dan petunjuk pewawancara; dapat disampaikan pada jeda waktu luang, atau diakhir.
##!tips-interview-210!##
10) Jangan Malu jika Merasa Gugup.
Jika merasa gugup segera sampaikan dengan cara yang baik dan wajar, hal ini dapat megurangi rasa gugup, dan selanjutnya akan menjadi lebih nyaman dengan proses wawancara. Secara umum, seseorang akan merasa gugup jika berhadapan dengan hal baru dan penting, namun jaga ekspresi untuk tidak berlebihan dengan rasa gugup.
##!tips-interview-211!##
11) Fokus.
Fokus pada atribut yang dimiliki, keterampilan yang dapat ditransfer, dan kemauan keras untuk belajar; jangan meminta maaf karena kurangnya pengalaman; atau menggambarkan kekuatan dalam hal apa yang dapat dilakukan untuk organisasi.
##!tips-interview-212!##
12) Katakan yang Sebenarnya.
Katakan dan sampaikan jawaban dengan sebenarnya. Kebohongan dan melebih-lebihkan akan merepotkan kemudian untuk menutupinya, bahkan kebohongan jika dimulai dapat bergulir seperti bola salju yang makin lama makin membesar.
##!tips-interview-213!##
13) Dengarkan Baik-baik Pewawancara.
Pastikan untuk memahami pertanyaannya; jika tidak, mintalah klarifikasi atau diualang, atau nyatakan kembali dengan kata-kata sendiri. Jawab dengan lengkap dan singkat, tetap pada subjek pembahasan yang ada (tidak melebar). Berupayalan untuk menjadi pendengar yang baik atau aktif, sebelum menjawab pertanyaan secara detail.
##!tips-interview-214!##
14) Bersiaplah untuk Pertanyaan Pribadi.
Beberapa pewawancara mungkin tidak tahu apa yang bisa dan tidak bisa mereka tanyakan secara legal. Antisipasi untuk beberapa pertanyaan pribadi yang mungkin muncul; misalnya tempat tiggal, jumlah anggota keluarga, hobi, aktifitas sehari hari, dll.
##!tips-interview-215!##
15) Tunggu Pewawancara menyebutkan Gaji
Untuk meneliti skala gaji, dapat mencari informasi sendiri melalui internet atau teman atau alumni, dll. Namun tunggu pewawancara menyebutkab tentang gaji, jika tidak disebutkan; maka tanyakan dengan cara yang wajar dan baik (tidak terlalu menuntut).
##!tips-interview-216!##
16) Tutup dengan Nada Positif dan Antusias.
Jika sudah selesai maka tunjukkan terimakasih dan antusiasme. Tanyakan apa langkah selanjutnya. Ucapkan terima kasih kepada pewawancara atas waktunya dan nyatakan minat pada pekerjaan itu. Pergi dengan cepat dan sopan dengan jabat tangan serta senyuman.
Referensi :
Baca Juga :