Anorexia Nervosa Disorder - Gangguan Makan

anoreksia-nervosa

Anorexia Nervosa Disorder (Anoreksia Nervosa) adalah gangguan makan yang terjadi ketika seseorang menolak untuk makan dalam jumlah yang cukup atau tidak mampu mempertahankan berat badan minimal untuk indeks massa tubuh mereka.

Pengertian

Seseorang yang menderita anoreksia nervosa sering memiliki citra tubuh yang terdistorsi; mereka melihat diri mereka gemuk atau besar di area tertentu dan memiliki ketakutan yang luar biasa jika bertambah berat badan atau menjadi gemuk. Proses membatasi makanan menjadi suatu keasyikan dan seringkali bersifat obsesif. Mereka mungkin menghindari apa yang mereka anggap sebagai makanan dan makanan berkalori tinggi, memilih beberapa makanan dan hanya memakannya dalam jumlah kecil, atau mereka mungkin menimbang dan membagi makanan dengan hati-hati.

Orang yang menderita anoreksia nervosa mungkin berulang kali memeriksa berat badan mereka dan melakukan teknik untuk mengendalikan berat badan mereka, seperti olahraga yang intens dan kompulsif atau penyalahgunaan obat pencahar, enema, dan diuretik. Anak perempuan dengan anoreksia nervosa sering mengalami keterlambatan menstruasi pertama atau amenore (tidak adanya periode menstruasi)

Penderita Anoreksia Nervosa dengan sengaja membuat dirinya merasa tetap lapar (self-starvation). Tujuan utama mereka membuat dirinya lapar adalah agar mereka memiliki tubuh yang ramping dan menarik perhatian lawan jenisnya.

Anoreksia nervosa merupakan salah satu dari tiga jenis utama gangguan makan; kategori lainnya adalah Bulimia Nervosa dan gangguan Binge Eating. Gangguan makan sering terjadi bersamaan dengan gangguan kejiwaan lainnya, seperti depresi, penyalahgunaan zat, gangguan kecemasan, dan gangguan kepribadian ambang.

Gejala

  • Menolak mempertahankan berat badan minimal yang masih dianggap normal sesuai usia dan tinggi badan.
  • Sangat takut terhadap kegemukan meskipun berat badannya sudang kurang dari normal.
  • Orangnya mengeluh merasa gemuk meskipun sebenarnya sudah sangat kurus atau merasa bahwa suatu bagian dari tubuhnya terlihat gemuk.
  • Pada wanita minimal 3 (tiga) kali berturut turut tidak mendapat haid (wanita dianggap amenore bila haidnya hanya timbul seteah diberikan hormon).

DSM-5 (Diagnostic and statistical manual of mental disorders) mengklasifikasikan gejala anoreksia nervosa sebagai berikut:

  • Penolakan untuk mempertahankan berat badan pada atau di atas berat badan minimal normal untuk usia dan tinggi badan seseorang
  • Ketakutan yang intens untuk menambah berat badan atau menjadi gemuk, meskipun seseorang kekurangan berat badan
  • Gangguan dalam cara mengalami berat badan atau bentuk tubuh
  • Pengaruh berat badan atau bentuk tubuh yang tidak semestinya pada evaluasi diri
  • Penolakan keseriusan berat badan rendah

Penyebab

Anoreksia nervosa dan gangguan makan lainnya biasanya ditemukan dalam budaya dan lingkungan di mana "tubuh ramping" dipandang sebagai hal yang diinginkan. Kondisi ini termasuk negara-negara berpenghasilan tinggi pasca-industri di mana tren mode, kampanye penjualan, dan media sering menampilkan tubuh ramping sebagai sifat yang diinginkan atau khas.

Beberapa aktivitas dan profesi, seperti modeling atau atletik, dapat mempromosikan tujuan menjadi lebih ramping (daripada yang dibutuhkan untuk kesehatan) agar dapat melakukannya dengan baik.

Timbulnya gangguan makan juga dapat dikaitkan dengan peristiwa kehidupan yang penuh tekanan. Untuk dewasa muda, hal ini mungkin terkait dengan banyaknya kegiatan diluar rumah. Untuk orang dewasa yang lebih tua, transisi kehidupan yang serupa, seperti kembali bekerja setelah membesarkan keluarga, mencari pekerjaan baru, atau perpisahan dan perceraian dapat memicu gejala gangguan makan. Faktor temperamen, seperti perfeksionisme dan sifat obsesif di masa kanak-kanak, juga terkait dengan gangguan makan.

Penanggulangan

Dengan menjalankan pola dan gaya hidup sehat dan pengobatan sendiri diharpkan dapat membantu untuk menanggulangi Anoreksia Nervosa; antara lain :

  • Mengurangi stres dengan olahraga, merenung, atau melakukan aktivitas hobi.
  • Mengkonsumsi makanan yang sehat atau berdasar rekomendasi dari ahli gizi agar berat badan menjadi normal.
  • Melaksanakan Konseling dengan Psikolog
  • Membatasi diri dalam penggunaan media sosial yang dapat berpengaruh buruk pada kondisi kejiwaan.Kenakan pakaian yang ukurannya sesuai dan pas untuk postur tubuh, bukan pakaian yang mendorong untuk menurunkan berat badan.

Pencegahan

Belum ada yang dapat mencegah anoreksia nervosa; kecuali dari diri sendiri. Namun berikut ini adalah hal yang dapat menurunkan risiko terjadinya gangguan makan ini, antara lain :

  • Menerapkann kebiasaan makan yang baik dan sehat.
  • Konsultasi dengan dokter atau ahli gizi terkait dengan pola makan, diet, asupan nutrisi, dll.
  • Hindarkan untuk membandingkan diri sendiri dengan orang lain dan merasa lebih buruk dibanding orang lain; setiap orang memilki kelebihan dan keurangan.

Referensi :

  1. Psychology Today; Anorexia Nervosa.
  2. Hello Sehat; Anoreksia Nervosa.

Baca Juga :

  1. Meningkatkan Percaya Diri di Tempat Kerja
  2. Sindrom Burn-out, Gejala, Penyebab dan Penanggulangannya

 

INSAN-Q
Ruko Bonakarta Blok A No. 30
Masigit, Jombang,
Kota Cilegon,
Banten 42415

 

        

 

INSAN-Q Home
Komp. BBS 3 Blok A4 No. 14
RT17/RW09, Ciwaduk,
Kota Cilegon,
Banten 42415