
Kesulitan bicara terjadi ketika mulut, rahang, lidah, dan saluran vokal anak tidak dapat bekerja sama untuk menghasilkan kata-kata yang dapat dikenali.
1. Pengantar
Jika tidak ditangani, gangguan bicara dapat mempersulit anak-anak untuk belajar membaca dan menulis. Terapi wicara dapat membuat perbedaan yang signifikan bagi anak-anak yang kesulitan bicaranya tidak terkait dengan kondisi lain.
Gangguan bicara, atau gangguan bicara, terjadi ketika anak Anda tidak dapat berbicara atau tidak dapat berbicara sehingga orang mengerti apa yang mereka katakan. Dalam beberapa kasus, telor adalah tanda perbedaan fisik atau perkembangan.
Jika tidak ditangani, gangguan bicara dapat mempersulit anak-anak untuk belajar membaca dan menulis. Anak-anak dengan hambatan bicara mungkin juga mengalami kesulitan bersosialisasi. Ada beberapa gangguan bicara seperti ikatan lidah atau celah langit-langit yang dapat diobati dengan operasi. Namun, dalam kebanyakan kasus, terapi wicara membantu mengatasi hambatan bicara.
2. Gejala
Hambatan bicara pada anak-anak yang lebih umum adalah jenis gangguan komunikasi di mana ucapan normal-nya terganggu. Gangguan dapat mencakup cadel, gagap, salah artikulasi suara tertentu dan banyak lagi. Hal lain yang umum digunakan untuk gangguan bicara pada anak-anak adalah gangguan bicara. Seringkali, penyebab gangguan bicara tidak diketahui dengan pasti, terkadang adanya gangguan fisik seperti celah langit-langit atau gangguan saraf seperti cedera otak traumatis yang mungkin menjadi penyebab gangguan bicara tersebut.
Anak-anak mengalami keterlambatan bicara-bahasa ketika mereka tertinggal dari tonggak perkembangan mereka. Anak Anda mungkin mengalami keterlambatan bahasa bicara jika mereka:
- Tidak dapat menggunakan isyarat untuk berkomunikasi sampai usia 12 bulan
- Lebih suka gerakan daripada vokal menginjak 18 bulan
- Mengalami kesulitan meniru suara pada usia 18 bulan
- Tidak dapat memahami permintaan verbal sederhana pada usia 18 bulan
- Meniru ucapan tetapi tidak dapat menghasilkan kata atau frasa pada usia dua tahun
- Tidak dapat berbicara untuk mengomunikasikan kebutuhan mereka sampai usia dua tahun
- Tidak dapat mengikuti petunjuk sederhana pada usia dua tahun
- Memiliki nada suara yang tidak biasa pada usia dua tahun
3. Penyebab
Tidak ada penyebab tunggal untuk hambatan bicara. Misalnya, gagap mungkin merupakan tanda keterlambatan perkembangan, bisa turun temurun atau bisa terjadi karena otak anak tidak dapat mengkoordinasikan fungsi yang membantunya berbicara.
1) Tongue-tie. Di sisi lain, adalah kondisi fisik yang membuat anak menjadi sulit menggerakkan lidahnya. Kesulitan bicara juga dapat menunjukkan kondisi mendasar yang tidak terkait, seperti:
2) Gangguan Spektrum Autisme (ASD). Orang dengan ASD memiliki masalah dengan interaksi sosial dan dengan menafsirkan dan menggunakan komunikasi non-verbal dan verbal.
3) Disleksia. Ini adalah ketidakmampuan belajar umum yang membuat individu menjadi sulit membaca.
4) Cerebral Palsy. Orang dengan cerebral palsy mengalami kesulitan mengoordinasikan otot, gerakan, dan koordinasi mereka.
5) Gangguan Pendengaran. Gangguan pendengaran pada anak-anak adalah salah satu kelainan bawaan yang paling umum.
4. Jenis
1) Gagap (Stuttering). Kondisi ini mungkin mengindikasikan keterlambatan perkembangan, kondisi bawaan, atau tanda bahwa otak anak Anda tidak mengoordinasikan fungsi yang mendorong ucapan.
2) Kesalahan Artikulasi. Hal ini terjadi ketika anak tidak dapat membentuk bunyi ujaran karena kesulitan menempatkan lidah pada posisi yang tepat. Lisping adalah contoh kesalahan artikulasi.
3) Pengikat lidah (Ankyloglossia). Ini adalah kondisi fisik yang membuat anak sulit menggerakkan lidahnya.
4) Apraksia (Apraxia). Kondisi ini terjadi ketika otak anak tidak dapat mengkoordinasikan otot-otot yang memungkinkan untuk berbicara.
5) Disartria (Dysarthria). Kondisi ini terjadi ketika anak mengoceh karena kerusakan otak.
6) Kebisuan Selektif. Kondisi ini terjadi ketika anak menjadi sangat cemas berada di tempat dan situasi tertentu sehingga mereka tidak dapat berbicara.
5. Pencegahan
Pencegahan keterlabatan atau gangguan bicara pada anak adalah dengan stimulasi perkembangan yang baik dan ketepatan waktu dalam menemukan tanda awal penyimpangan perkembangan anak. Dalam beberapa kondisi yang menyebabkan terlambat bicara terjadi sejak lahir bahkan sejak dikandungan, sehingga membutuhkan penanganan sedini mungkin.
Stimulasi perkembangan bicara dan bahasa dapat dilakukan sejak dini. Contoh kegiatannya adalah membaca dengan suara jelas, mangajak bayi dan anak bercakap – cakap, memberi respon terhadap ocehan bayi dengan kata – kata sederhana, menjawab pertanyaan, atau bernyanyi. Gadget dan televisi bukan metode stimulasi yang baik.
Pahami tahap perkembangan normal pada anak termasuk dalam hal bicara. Salah satu sumber acuan adalah buku kesehatan anak yang memuat data kelahiran, berat badan, dan rekam imunisasi yang diberikan segera setelah anak lahir. Rata – rata buku itu memuat panduan perkembangan normal dan stimulasi pada anak.
Lakukan pemeriksaan deteksi dini gangguan perkembangan secara berkala di fasilitas kesehatan. Deteksi ini dapat mulai dilakukan pada hari ketiga setelah bayi lahir. Kenali tanda bahaya gangguan perkembangan bicara dan bahasa pada anak. Yaitu sebagai berikut :
- tidak bersuara sama sekali sampai usia 6 bulan,
- tidak mengoceh babbling sampai usia 12 bulan,
- tidak ada satu kata yang bukan mengoceh atau meniru ucapan orang lain pada usia 16 bulan,
- tidak mampu menunjuk untuk memperlihatkan ketertarikan terhadap benda pada usia 20 bulan,
- kurang mampu berbagi perhatian atau ketertarikan dengan orang lain pada usia 20 bulan, tidak mampu membuat frase yang bermakna setelah usia 24 bulan,
- orangtua masih tidak mengerti perkataan anak pada usia 30 bulan,
- sering mengulang ucapan orang pada usia 30 bulan,
- respon yang tidak konsisten terhadap suara atau bunyi, hilangnya kemampuan bicara yang sebelumnya telah tercapai.
6. Cara Mengatasi (Orangtua)
Orangtua dan lingkungan terdekat memiliki peranan penting dalam perkembangan bicara dan bahasa seorang anak. Perbendaharaan kata pada seorang anak berbanding lurus dengan jumlah kata yang didengarnya pada masa kritikal perkembangan bicaranya.
1) Rajin berbicara dan berkomunikasi dengan anak.
Semenjak masih bayi dapat dimulai untuk diajak berkomunikasi. Selanjutnya kapan dan dimana saja jika bersama anak, maka katakanlah apa yang sedang terjadi, ceriterakan apa yang sedang dilakukan, dan sebutkan nama benda-benda yang ada disekitarnya. Meskipun masih bayi yang belum bisa berbicara, kata-kata yang disampaikan dan kemudian didengarnya akan menjadi bekal dalam perkembangan bicara dan bahasanya.
2) Membacakan Cerita atau Berceritera.
Cara yang baik untuk meningkatkan kosakata anak antara lain dengan menyampaikan ceritera atau membacakan ceritera yang menarik perhatiannya. Bayi dan anak kecil biasanya tertarik pada cerita yang bersajak, ataupun disertai dengan gambat. Sambil membaca, maka anak dapat diajak menunjuk gambar dan menyebut nama gambar obyek yang ditunjuknya.
7. Deteksi Dini
Orangtua dan lingkungan dapat melakukan deteksi dini terhadap adanya gejala gangguan atau keterlambatan bicara pada anak. Jika sudah dikenali maka dapat segera ditindak lanjut; misalnya dengan stimuasi yang tepat atau membicarakannya pada pihak tenaga medis, atau terapis. Semakin dini temuan yang diperoleh maka akan semain baik baik hasilnya.
Referensi :
- Cleveland Clinis; Speech Impediment
- Sppech Buddies; Understanding Speech Impediments in Children
- Speech Pathology Graduate Program; 10 Most Common Speech-Language Disorders & Impediments
- American Family Physician; Evaluation and Management of the Child with Speech Delay
- IDAI (Ikatan Dokter Anak Indonesia); Keterlambatan Bicara
Baca Juga :
