Berpikir atau mempertimbangkan sesuatu matang-matang adalah hal yang wajar. Namun, ada pula saat dimana kita justru terlalu berlebihan (over) memikirkan sesuatu atau biasa disebut overthinking.
Tahukah kamu kalau overthinking cukup beresiko untuk kesehatan? Jika belum, simak penjelasan berikut ini!
Overthinking
Overthinking atau tindakan memikirkan suatu hal secara berlebihan merupakan gejala yang mungkin dipicu oleh kekhawatiran tertentu, misalnya atas trauma masa lalu dan masalah besar dalam hidup.
Hasil riset dari Universitas Michigan menunjukkan bahwa overthinking sebagai gejala wajar karena dapat membantu overthinker memahami situasi dari berbagai sisi. Namun, tanpa disadari, perilaku overthinking dapat menimbulkan sejumlah masalah kesehatan, baik dari fisik maupun psikis.
Dampak Overthinking bagi Kesehatan Fisik
Masalah fisik akibat overthinking adalah sebagai berikut:
Detak jantung tidak normal, sakit kepala, mual, nafas yang tidak terkontrol akibat tubuh kembali menyerap gula darah karena pelepasan hormon adrenal dan kortisol yang nantinya berpengaruh terhadap produksi gula darah di hati sebagai dampak dari stress berlebih.
Mengalami gejala susah tidur atau insomnia karena otak terlalu dipaksa untuk berpikir.
Menurunnya fungsi otak akibat pengaruh hormon kortisol.
Menurunnya kekebalan tubuh akibat pelepasan hormon kortisol.
Selera makan buruk akibat pelepasan hormon kortisol yang berujung pada gangguan pencernaan.
Infeksi kulit akibat melemahnya sistem kekebalan tubuh (misal psoriasis).
Dampak Overthinking bagi Kesehatan Mental
Disamping beresiko tinggi terhadap kesehatan tubuh, overthinking juga mempengaruhi kesehatan psikis atau mental dari overthinker, diantaranya sebagai berikut:
Emosi tidak terkontrol (amarah terlalu tinggi) yang berujung pada pelampiasan dengan cara tidak sehat, seperti konsumsi alkohol, narkoba, hingga makanan tidak sehat.
Meningkatnya resiko mengalami depresi.
Kesulitan konsentrasi, terutama dalam pekerjaan.
Kreativitas menurun akibat fungsi otak yang menurun (hasil riset Stanford University).
Cenderung salah mengambil keputusan akibat insting tidak bekerja secara optimal (hasil riset NYU Langone Health).
Mengatasi Overthinking
Sudah paham kan tentang bahaya overthinking untuk kesehatan? Kamu bisa mulai dengan mencoba untuk mengatasi overthinking dengan cara sbb :
Menghentikan kegiatan dan mebebaskan pikiran sejenak
Menetapkan waktu untukmu mengambil keputusan atas sesuatu yang kamu pikirkan,
Mencoba menyelesaikan urusan yang kamu rasa dengan lebih mudah,
Berktifitas fisik
Melakukan kegiatan diluar; jalan jalan, melihat panorama, dll.
Meditasi
Memperbanyak doa.
Bagaimanapun, pada akhirnya masalah overthinking hanya dapat diselesaikan oleh overthinker itu sendiri. Semoga bermanfaat!
Ditulis oleh : Riza
Referensi
- Ami, Eka. (2020, Agustus 12). 6 Dampak Negatif Overthinking bagi Kesehatan, Gak Boleh Dibiarkan. https://www.idntimes.com/health/fitness/eka-amira/dampak-kesehatan-overthinking-c1c2/6. Diakses pada 15 November 2020.
- Hadi, Abdul. (2020, Maret 9). Dampak Overthinking bagi Kesehatan: Ganggu Pencernaaan hingga Otak. https://tirto.id/dampak-overthinking-bagi-kesehatan-ganggu-pencernaan-hingga-otak-eDR6. Diakses pada 15 November 2020.
- Kaiser, et al. (2015). “Thinking too Much": A Systematic Review of a Common Idiom of Distress. Social Science & Medicine, 1982(147), 170-183.
- Katyusha, Winona. (2020, Maret 27). Dampak Overthinking bagi Kesehatan Tubuh. https://hellosehat.com/hidup-sehat/psikologi/dampak-overthinking-untuk-tubuh/#gref. Diakses pada 15 November 2020.
- Nolen-Hoeksema, S., Wisco, B., & Lyubomirsky, S. (2008). Rethinking Rumination. Perspectives on Psychological Science, 3(5), 24-40.
- Official Admin. (2020, Juni 16). Hati-Hati, Dampak Overthinking Bisa Berdampak Fatal. https://www.alodokter.com/hati-hati-dampak-overthinking-bisa-berakibat-fatal. Diakses pada 15 November 2020.