6 Emosi Dasar Manusia, Pengertian, Ciri dan Fungsi

emosi-manusia

Emosi merupakan kodisi mental yang disebabkan oleh perubahan neurofisiologis, yang terkait dengan kombinasi pikiran, perasaan, respons perilaku, dan tingkat kesenangan atau ketidaksenangan.

1. Pengertian

Emosi dapat diartikan sebagai pengalaman sadar, kompleks dan meliputi unsur perasaan, yang mengikuti kondisi psikologis dan mental yang muncul serta penyesuaian jiwa dan memunculkan ekspresi diri dalam perilaku yang nampak. Terdapat berbagai jenis emosi manusia yang mempengaruhi cara hidupnya dan berinteraksi dengan sesama, dalam kondisi tertentu bahkan individu kadang kadang seperti dikuasai oleh emosi-emosi ini. 

Berbagai keputusan yang dibuat, tindakan yang dilakukan, dan persepsi yang dimiliki semuanya dipengaruhi oleh emosi pada saat itu. Beberapa pimpinan di perusahaan kadang kadang menunda beberapa saat sebuah keputusan yang harus diambil; untuk meyakinkan bahwa keputusan tidak muncul akibat emosi sesaat sambil mempertimbangkan pemikiran baru untuk keputusan tersebut.

2. Enam (6) Emosi Dasar

Dilansir dari Psychology Today dan Verywellmind; bahwa pada abad ke-20, Paul Ekman mengidentifikasi enam emosi dasar yaitu : marah, jijik, takut, bahagia, sedih, dan terkejut; dan Robert Plutchik mengelompokkan delapan emosi, yang selanjutnya dikelompokkan lagi menjadi empat pasang emosi yang saling berlawanan (suka-sedih, marah-takut, percaya- ketidakpercayaan, antisipasi kejutan).

Emosi dasar manusia merupakan emosi paling umum yang akan diekspresikan setiap manusia dengan menggunakan ekspresi wajah yang sama atau mirip. Emosi merupakan sesutau yang telah terwujud pada individu secara personal, mulai ketika dilahirkan, sampai akhir hidupnya, dan selalu mempengaruhi jiwanya, dan mampu memberikan pengalaman tentang makna kehidupan dijalaninya.

3. Bahagia

Kebahagiaan adalah emosi paling positif yang kita semua alami. Ini memiliki hubungan dengan kepuasan, kepuasan dan kegembiraan. Selain itu, ia memiliki hubungan erat dengan kesejahteraan psikologis, kesehatan, dan umur panjang kita. Kebahagiaan dianggap sebagai salah satu emosi dasar manusia, hal-hal yang kita pikir akan menciptakan kebahagiaan cenderung sangat dipengaruhi oleh budaya. Misalnya, pengaruh budaya populer modern cenderung menekankan bahwa mencapai hal-hal tertentu seperti membeli rumah atau memiliki pekerjaan bergaji tinggi akan menghasilkan kebahagiaan.

Realitas tentang apa yang sebenarnya berkontribusi pada kebahagiaan seringkali jauh lebih kompleks dan lebih individual. Orang-orang telah lama percaya bahwa kebahagiaan dan kesehatan terhubung, dan penelitian telah mendukung gagasan bahwa kebahagiaan dapat berperan dalam kesehatan fisik dan mental. Kebahagiaan telah dikaitkan dengan berbagai hasil termasuk peningkatan umur panjang dan peningkatan kepuasan perkawinan. 

Ciri ciri Emosi Bahagia antara lain adalah; sbb :
Cirinya adalah munculnya ekspresi wajah tersenyum, bahasa tubuh santai, nada suara yang ceria dan menyenangkan. Beberpa nuansa bahagia misalnya : sukacita, lega, kepuasan, kebanggaan, kenikmatan sensual, kegairahan, kepuasan, euforia, dll.

4. Sedih

Kesedihan ditandai dengan perasaan seperti kekecewaan, kesedihan dan keputus-asaan. Saat individu mengalami kebahagiaan, maka sebalinya juga akan mengalami kesedihan silih berganti dari waktu ke waktu. Meskipun kesediahan  normal dan alami, kesedihan yang berkepanjangan dapat berubah menjadi depresi yang dapat mengganggu aktifitas. Pada akhirnya akan muncul beberapa strategi untuk menghadapi dang mengatasi kesedihan yang akan membuat emosi menjadi lebih stabil.

Dalam beberapa kasus, orang dapat mengalami periode kesedihan yang berkepanjangan dan parah yang kemudian dapat berubah menjadi depresi berat. Kesedihan sering dapat menyebabkan orang terlibat dalam strategi koping seperti menghindari orang lain, mengobati diri sendiri, dan merenungkan pikiran negatif. Perilaku seperti itu justru malah dapat memperburuk perasaan sedih dan memperpanjang durasi emosi.

Ciri ciri Emosi Kesedihan antara lain adalah; sbb :
Menangis, Suasana hati yang buruk, Kelesuan, Penarikan dari orang lain; dll. Beberpa nuansa kesedihan antara lain : duka, keputusasaan, melankolis, kesendirian, kekesalan, putus asa, depresi. dll.

5. Takut

Ketakutan adalah emosi yang kuat yang terkait erat dengan kelangsungan hidup manusia dari sudut pandang evolusi. Hal ini juga terkait dengan respons melawan atau menghindar karena ketakutan dapat mengindikasikan adanya ancaman. Ketakutan adalah emosi yang kuat yang juga dapat memainkan peran penting dalam kelangsungan manusia. Ketika individu menghadapi semacam bahaya dan mengalami ketakutan, maka mengalami apa yang dikenal sebagai respons melawan atau menghindarinya.

Ketakutan adalah respons emosional terhadap adanya ancaman langsung. Seseorang dapat mengembangkan reaksi serupa terhadap ancaman yang diantisipasi atau bahkan pemikiran yang lebi detail tentang potensi bahaya, dan inilah yang umumnya dianggap sebagai kecemasan. Kecemasan sosial, misalnya, melibatkan ketakutan yang diantisipasi terhadap situasi sosial.

Ciri ciri Emosi Ketakutan antara lain adalah; sbb :
Otot-otot menjadi tegang, detak jantung dan pernapasan meningkat, pikiran menjadi lebih waspada, mempersiapkan tubuh untuk lari dari bahaya atau berdiri dan melawan. Ekspresi wajah seperti melebarkan mata dan menarik dagu ke belakang, bahasa tubuhb berupa upaya untuk bersembunyi atau kutu dari ancaman, reaksi fisiologis seperti pernapasan cepat dan detak jantung. 

6. Jijik

Jijik adalah keadaan penolakan untuk sesuatu yang tidak menyenangkan. Secara evolusi rasa jijik berevolusi sebagai reaksi terhadap makanan yang mungkin berbahaya atau fatal. Jadi umumnya rasa jijik adalah reaksi yang lebih umum terhadap penghlihatan, rasa atau bau yang menjadi tidak enak. Beberapa situasi yang tidak diinginkan lainnya juga dapat menimbulkan rasa jijik, rasa jijik moral muncul ketika melihat orang lain terlibat dalam perilaku tidak bermoral.

Emsosi jijik ini bisa berasal dari beberapa hal, termasuk rasa, penglihatan, atau bau yang tidak enak.Ketika orang mencium atau mencicipi makanan yang sudah tidak enak, misalnya, rasa jijik adalah reaksi yang khas. Kebersihan yang buruk, infeksi, darah, busuk, dan kematian juga dapat memicu respons jijik. Kemungkinan merupakan cara tubuh menghindari hal-hal yang dapat membawa penyakit menular. 

Ciri ciri emosi jijik adalah tubuh berpaling dari objek jijik; reaksi muntah atau mual, ekspresi wajah yang mengernyitkan hidung dan melengkungkan bibir atas, dll.

7. Marah

Kemarahan adalah emosi yang sangat kuat yang mencakup permusuhan, agitasi dan frustrasi. Emosi marah sering ditampilkan melalui ekspresi wajah, bahasa tubuh, nada suara dan perilaku agresif. Kemarahan adalah kondisi yang memiliki dua sisi yaitu bisa baik dan juga bisa buruk. Kemarahan bisa menjadi emosi yang sangat kuat yang ditandai dengan perasaan permusuhan, agitasi, frustrasi, dan antagonisme terhadap orang lain. Seperti rasa takut, kemarahan dapat berperan dalam respons tubuh melawan atau lari.

Emosi kemarahan akan menjadi masalah jika berlebihan atau diungkapkan dengan cara yang tidak realistis, tidak sehat, berbahaya, atau merugikan orang lain. Kemarahan yang tidak terkendali dapat dengan cepat berubah menjadi agresi, pelecehan, atau kekerasan. Jenis emosi ini dapat memiliki konsekuensi mental dan fisik. Kemarahan yang tidak terkendali dapat mempersulit pengambilan keputusan yang rasional dan bahkan dapat berdampak pada kesehatan fisik.

Ciri ciri emosi marah munculnya ekspresi wajah cemberut atau melotot, bahasa tubuh berupa sikap tegas atau berpaling, nada suara berbicara lantang, kasar atau berteriak, respon fisik berkeringat atau muka memerah, timbulnya perilaku agresif seperti memukul, atau melempar benda, dll. Beberapa nuansa kemarahan kemarahan misalnya kebencian, kejengkelan, 
kekesalan, permusuhan, agresif.

8. Terkejut

Terkejut dikaitkan dengan keadaan fisiologis respons terhadap munculnya peristiwa yang tak terduga (kejutan). Kondisi ini bisa positif, dan bisa juga negatif atau bahkan netral. Emosi kejutan biasanya muncul cukup singkat dan ditandai dengan respons kejutan fisiologis setelah sesuatu yang tidak terduga membuat individu kaget.

Jenis emosi ini bisa positif, negatif, atau netral. Kejutan yang tidak menyenangkan, misalnya, mungkin melibatkan seseorang yang melompat dari balik pohon dan menakut-nakuti Anda saat Anda berjalan ke mobil Anda di malam hari. Kejutan dapat memiliki efek penting pada perilaku manusia. Misalnya, penelitian telah menunjukkan bahwa orang cenderung tidak proporsional memperhatikan peristiwa mengejutkan.

Ciri ciri dari kondisi emosi terkejut munculnya ekspresi wajah mengangkat alis, melebarkan mata, dan membuka mulut, respon fisik berupa melompat ke belakang, reaksi verbal mungkin berteriak, menjerit, atau terengah-engah. 

Terkejut adalah jenis emosi lain yang dapat memicu respons melawan atau lari. Saat terkejut, orang mungkin mengalami ledakan adrenalin yang membantu mempersiapkan tubuh untuk melawan atau melarikan diri. Peristiwa mengejutkan dan tidak biasa dalam suatu pemeberitaan cenderung lebih menonjol dalam ingatan daripada yang lain. Penelitian juga menemukan bahwa orang cenderung lebih terpengaruh oleh argumen yang mengejutkan dan belajar lebih banyak dari informasi yang mengejutkan.

9. Fungsi Emosi

1) Pembangkit Energi (Energizer);

Emosi membangkitkan dan memobilisasi energi kita, marah menggerakkan kita untuk menyerang, takut menggerakkan kita untuk lari, dan cinta mendorong kita untuk mendekat dan bermesraan.

2) Pembawa Informasi (messenger); 

Jika marah, kita mengetahui bahwa kita dihambat atau diserang orang lain; sedih berarti kita kehilangan sesuatu yang kita senangi; bahagia berarti memperoleh sesuatu yang kita senangi; atau berhasil
menghindari apa yang kita benci.

3) Mempertahankan Hidup (Survival);

Kita mendambakan kesehatan dan mengetahuinya ketika kita merasa sehat walafiat, kita mencari keindahan dan mengetahui bahwa kita memperolehnya ketika kita merasakan kenikmatan estetis dalam diri kita.

4) Pembawa Pesan dalam Komunikasi Interpersonal 

Pembicara yg menyertakan seluruh emosi dlm pidato dipandang lebih hidup, lebih dinamis dan lebih meyakinkan.


Referensi :

  1. Verywellmind; The 6 Types of Basic Emotions and Their Effect on Human Behavior
  2. Wikipedia; Emotion
  3. Study; 6 Basic Emotions & Oppositional Pairs
  4. Careershodh; Popular Theory of the 6 Basic Emotions by Paul Ekman
  5. Psychology Today; What Are Basic Emotions?
  6. Sumber Lainnya


Baca Juga :

  1. FOMO Syndrome, Gejala, dan Cara Mengatasinya
  2. Anak Hiperaktif, Tanda dan Cara Mengatasinya

 

INSAN-Q
Ruko Bonakarta Blok A No. 30
Masigit, Jombang,
Kota Cilegon,
Banten 42415

 

        

 

INSAN-Q Home
Komp. BBS 3 Blok A4 No. 14
RT17/RW09, Ciwaduk,
Kota Cilegon,
Banten 42415