Pernah mendengan atau mengalami istilah “Deja Vu?”. Deja Vu adalah salah satu istilah yang digunakan untuk menjelaskan emosi unik, yaitu ketika anda berada di lingkungan atau situasi baru, tapi dirasakan seolah pernah mengalami hal tersebut.
Atau pernah juga mendengar tentang Sonder. Sonder digambarkan sebagai suatu kesadaran bahwa secara acak setiap orang yang ditemui memiliki dan menjalani kehidupan yang sejelas dan serumit kehidupan anda; yang berisi ambisi, teman, rutinitas, kekhawatiran, dan kegilaan; rumit seperti sarang semut yang terbentang jauh di bawah tanah, dengan rumitnya lorong-lorong menuju ribuan kehidupan lain yang tidak akan pernah diketahui keberadaannya.
Kedua istilah itu dikenal untuk menggambarkan emosi unik manusia. Emosi adalah kondisi perasaan yang rumit dan kompleks yang muncul karena adanya perubahan fisik dan psikologis. Emosi berkaitan dengan kepribadian, kondisi, karakter, dan motivasi dan merupakan bagian penting dari diri manusia. Emosi dasar manusia yang dikenal adalah : bahagia, sedih, takut, jijik, marah, terkejut,
Beberapa Emosi Unik Manusia
Berikut dijelaskan beberapa Emosi Unik manusia; sbb :
- Opia; biasanya dialami seseorang ketika bisa mengetahui perasaan seseorang. Apakah gelisah, takut, atau senang hanya melalui kontak mata.
- Deja Vu; terjadi ketika anda sedang berada di lingkungan atau situasi yang baru, tetapi anda merasa pernah mengalami atau berada pada situasi tersebut sebelumnya.
- Ellippsism; perasaan sedih yang timbul ketika anda merasa tidak bisa hidup untuk melihat masa depan. Misalnya seorang lansia yang sedih karena tidak akan bisa melihat cucunya tumbuh dewasa.
- Chrysalism; adalah perasaan ketika anda merasa aman, damai, dan tenang ketika berada dalam suatu ruangan yang hangat dan kering padahal diluar sedang hujan besar dan sangat dingin. Konon mirip seperti suasana didalam rahim ibu.
- Andronitis; perasaan frustasi yang dirasakan ketika bertemu orang baru dan ingi cepat merasa dekat dengan orang tersebut; namun anda sadar bahwa hal itu membutuhkan waktu yang lama.
- Liberosis; merupakan keinginan untuk tidak terlalu [peduli atau khawatir akan suatu suatu hal agar dapat mengurangi beban hidup; istilah lain keinginan untuk tidak terlalu mengkhawatirkan segala sesuatunya.
- Fugue Sate; kondisi psikologid ketika anda berbicara dan bergerak dalam kedaan tidak sadar. Biasanya kondidi ini terjadi ketika seseorang berada dalam pengaruh alkohol atau obat obatan; tidak menyadari apa yang dikatakan dan dilakukan.
- Enouement; persaan berpikir untuk kembali ke masa lalu dan memberitahu tentang masa depan kepada diri sendiri.
- Jouska; merupakan emosi yang anda rasakan ketika melakukan percakapan dengan diri sendiri didalam pikiran.
- Exulansis; perasaan frustasi dan kesal ketika sedang berbicara dengan teman namun rasanya dia tidak mengerti apa yang sedang dibahas.
Istilah emosi unik manusia akan ditemukan lebih banyak lagi di The Dictionary of Obscure Sorrows; adalah situs web yang dibuat oleh John Koenig, yang mendefinisikan neologisme untuk emosi yang tidak memiliki istilah deskriptif.
Pengendalian (Regulasi) Emosi
Dengan mengenali emosi akan dapat memudahkan dan memahami caranya untuk mengendalikannya pada saat emosi tersebut muncul yang berupa emosi negatif.
Emosi berlebihan yang meningkat dengan intensitas terlalu lama akan menggoyahkan kestabilan diri dari individu. Hal tersebut menunjukkan bahwa kemampuan individu dalam mengendalikan emosi merupakan salah satu indikator dari kecerdasan emosional.
Regulasi Emosi adalah kemampuan untuk tetap tenang walaupun berada di bawah tekanan. Seseorang yang memiliki kemampuan Regulasi Emosi; maka dapat mengendalikan dirinya apabila sedang kesal dan dapat mengatasi rasa cemas, sedih, atau marah sehingga dapat mempercepat dalam solusi dan way out suatu masalah.
Gross dan Thompson dalam Process Model of Emotion Regulation (2007) menjelaskan bahwa ada lima point dalam proses regulasi dengan fungsi yang berbeda-beda pada setiap penggunaannya, antara lain:
- Pemilihan kondisi/ situasi, merupakan bentuk dari proses regulasi dimana individu memilih situasi-situasi tertentu agar emosi yang di ekpresikan sesuai dengan apa yang diharapkan. Tujuannya adalah untuk meminimalisir atau memaksimalkan ekspresi dari emosi yang dirasakan.
- Modifikasi situasi, disini regulasi emosi terjadi dengan mengubah atau memodifikasi situasi yang menjadi stimulus munculnya emosi. Regulasi emosi yang dilakukan dengan memodifikasi situasi salah satunya dengan merubah suasana tegang yang dirasa akan menstimulus emosi negatif menjadi suasana yang lebih nyaman.
- Memfokuskan/ menjaga perhatian, dilakukan dengna cara memfokuskan perhatiannya untuk mempengaruhi emosinya dan dilakukan saat usaha regulasi emosi dengan mengubah situasi tidak mungkin dilakukan.
- Merubah kognitif, adalah bentuk regulasi emosi yang dilakukan dengan merubah pemahaman individu terhadap stimulus yang memicu emosinya.
- Modulasi respon, merupakan regulasi emosi yang dilakukan karena emosi sudah muncul dan mempengaruhi kognitif serta fisik dari individu.
Referensi :
- Wikipedia; The Dictionary of Obscure Sorrows.
- The Dictionary of Obscure Sorrows.
- Emotion regulation: Conceptual and empirical foundations; APA, American Psycholog Association.
Baca Juga :