Pentingnya Menumbuhkan Self-worth (harga-diri) pada Anak Sedini Mungkin

children-anak

Self-worth atau harga diri penting untuk dimiliki setiap individu, sehingga perlu dikembangkan sejak usia dini. Menurut Baumeister, Champbell, Krueger, dan Vohs (2003) self-worth didefinisikan ...//

...//sebagai tingkat penilaian individu terkait seberapa berharga dirinya sendiri. Individu dengan self-worth yang tinggi akan menjadi individu yang memandang bahwa dirinya cukup baik.

Daftar Isi :

1. Self-worth dan Kesehatan Mental
2. Pengaruh Hubungan Orangtua dan Anak
3. Pentingnya menumbuhkan Self-worth pada Anak
3.1. Perkenalkan kondisi positif harga diri sejak usia dini.
3.2. Fokus pada hal positif.
3.3. Biarkan anak berkembang dari kesalahannya.
4. Pengaruh Hubungan Pertemanan dan Lingkungan.

1. Self-worth dan Kesehatan Mental

Persepsi seberapa baik dan tidaknya seseorang akan berpengaruh pada internal dan eksternal diri. Self-worth yang tinggi juga terbukti memiliki korelasi positif dengan kebahagiaan (Baumeister dkk, 2003), kepuasan hidup dan well-being (Proctor, Linley, & Maitby, 2009). Selanjutnya, rendahnya self-worth akan menjadi prediktor rendahnya kesehatan mental, perilaku kiminal, kesehatan fisik yang buruk, perilaku yang tidak konsisten, serta kondisi ekonomi yang kurang baik di masa depan (Sowislo & Orth, 2013).

Sowislo dan Orth (2013) menjelaskan studi meta analisis yang telah dilakukannya dari 80 data penelitian longitudinal pada anak-anak hingga usia lansia, menyebutkan bahwa rendahnya self-worth berhubungan dengan berbagai masalah emosional, seperti depresi dan kecemasan.

Dari beberapa periode penting perkembangan manusia, remaja merupakan periode yang paling sensitif terkait self-worth pada anak (Birkeland, Melkevik, Holsen, & Wold, 2012). Pada masa remaja, tinggi dan rendahnya self-worth akan nampak sebagai dampak dari pola asuh dengan orangtua.

2. Pengaruh Hubungan Orangtua dan Anak

Beberapa hasil penelitian menyebutkan bahwa hubungan antara orangtua dan anak pada usia dini berhubungan dengan self-worth pada usia remaja. Hubungan orangtua dan anak yang dekat, saling mengepresikan kasih sayang, dan bentuk hubungan positif lainnya memiliki hubungan positif dengan tingginya tingkat self-worth pada anak. Tingginya self-worth yang dialami anak akan memperbesar peluang ia memiliki kesehatan mental yang baik ketika remaja (Kamkar, Doyle, & Markiwicz, 2012).

3. Pentingnya menumbuhkan Self-worth pada Anak

Self-worth merupakan prinsip utama dan mendasar dari attachment relationship, anak-anak akan mengembangkan aspek Internalnya untuk merasa berharga dan dicintai, kemudian perasaan tersebut akan direfleksikan pada hubungan dengan lingkungannya.

Kemudian self-worth pada anak akan mempengaruhi aspek alami dan kualitas diri anak (Ladd, 1992). Beberapa hasil penelitian menunjukan bahwa persepsi self-worth diprediksi oleh attachment security dalam hubungan dengan ibu dan ayah pada anak kelas SD.

Persepsi self-worth pada anak turut berhubungan dengan keberfungsian psikososial pada middle childhood. Hasil penelitian Verschueren, Buyek, dan Marcoen (2001) menyebutkan bahwa anak kelas 5 SD yang memiliki persepsi diri positif akan memiliki penyesuaian diri dan kemandirian yang tinggi dibandingkan dengan anak seusia nya.

3.1. Perkenalkan kondisi positif harga diri sejak usia dini.

Dengan mengkondisikan bahwa dirinya penting; maka dapat menjadi pendorong untuk menumbuhkan harga diri yang positif seiring bertambahnya usia. Dengan memasukkan afirmasi positif ke dalam kehidupan sehari-hari, anak-anak akan mulai memahami betapa pentingnya mereka dan menyadari bahwa mereka layak mendapatkan waktu, cinta, dan perhatian.

3.2. Fokus pada hal positif.

Memberikan pujian dan dorongan atas prestasi dan perilaku lebih baik daripada berfokus pada hal negatif, karena dapat meningkatkan rasa percaya diri anak. Melibatkan anak dalam proses pengambilan keputusan didalam keluarga juga dapat membantu anak merasa penting. 

3.3. Biarkan anak berkembang dari kesalahannya.

Mengembangkan pola pikir positif pada anak dengan memberikan keyakinan bahwa kemampuan mereka dapat meningkat seiring waktu, akan membantu mengurangi tekanan untuk menjadi sempurna. Mengajarkan anak bahwa membuat kesalahan itu wajar dan mengubah kesalahan tersebut menjadi pengalaman dan pelajaran penting adalah kesempatan belajar yang berharga. Anak-anak akan belajar memahami bahwa mereka memiliki kekuatan untuk memecahkan masalah dan menemukan solusinya sendiri.

4. Pengaruh Hubungan Pertemanan dan Lingkungan

Kemudian self-worth juga berhubungan dengan hubungan berteman, penyesuaian diri di sekolah, persepsi penerimaan sosial dan dukungan teman sekelas (Fordham & Stevenson-Hind, 1999) serta berhubungan negatif dengan masalah tingkahlaku, kesepian dan kecemasan (Fordham & Stevenson-Hinde, 1999).

Referensi :

  1. Youth First; Creating Positive Self-Worth in Your Child
  2. Sumber Lainnya


Baca Juga :

  1. Psikosomatik; Ketika Stress Berujung Sakit
  2. Persiapan Masa Akil Balig pada Anak

Artikel Menarik Lainnya

Sungguh menyenangkan ketika orangtua melihat anak aktif bergerak dan bisa mengendalikan dirinya...

FOMO atau Fear of Missing Out merupakan perasaan ketakutan atau khawatir atau cemas "merasa"...

Sebaik-baik manusia diantaramu adalah yang paling banyak manfaatnya bagi orang lain ( HR Buchari...

Anak-anak zaman sekarang menggunakan gadget seperti perpanjangan tangan mereka; sangat mahir,...

 

INSAN-Q
Ruko Bonakarta Blok A No. 30
Masigit, Jombang,
Kota Cilegon,
Banten 42415

 

|   |   |   | |

 

INSAN-Q Home
Komp. BBS 3 Blok A4 No. 14
RT17/RW09, Ciwaduk,
Kota Cilegon,
Banten 42415