Tantrum adalah ledakan emosi pada anak, yang bisanya ditandai dengan sikap keras kepala, menangis, menjerit, berteriak, membangkang atau marah. Tantrum adalah bentuk ekspresi emosional dalam bentuk kemarahan yang meledak-ledak pada anak balita.
1. Pengantar
Menjerit, menangis, memukul – tanda-tanda amukan seringkali sulit untuk dilewatkan. Tantrum dapat menjadi tantangan untuk dihadapi, tetapi itu adalah bagian normal dari perilaku balita Anda. Dokter bahkan memiliki definisi formal tentang temper tantrum: “ledakan emosional dari kemarahan dan frustrasi.
Tantrum adalah masalah perilaku yang umum dialami oleh anak-anak prasekolah yang mengekspresikan kemarahan mereka dengan tidur di lantai, meronta-ronta, berteriak dan biasanya menahan napas. Tantrum adalah bersifat alamiah, terutama pada anak yang belum bisa menggunakan kata dalam mengungkapkan rasa frustrasi mereka (Fetsch & Jacobson, 1988).
Suatu ledakan emosi kuat sekali, disertai rasa marah, serangan agresif, menangis, menjerit- jerit, menghentak-hentakkan kedua kaki dan tangan ke lantai atau tanah (Chaplin, 1981)
Umumnya Tantrum akan terjadi pada tahun kedua (mulai usia 18 bulan) dalam kehidupan anak, saat perkembangan bahasa anak usia dini mulai berkembang. Kondisi ini disebabkan bahwa balita belum bisa mengatakan atau mengkomunikasikan apa yang diinginkannya, atau yang dirasakan, dibutuhkan, dll.
Ketika anak Tantrum, mungkin orangtua menjadi frustasi dan bingung cara menghadapinya. Tantrum termasuk bagian dari perkembangan anak yang normal karena ia sedang berusaha menunjukkan bahwa dirinya sedang kesal. Orangtua perlu menyadari bahwa tantrum pada anak adalah perilaku universal dan normal yang dapat dialami oleh setiap anak, sehingga perlu direspon secara wajar.
2. Tanda dan Gejala
Anak Anda mungkin menunjukkan satu atau lebih dari perilaku berikut selama tantrum:
- merengek
- menangis, menjerit, dan berteriak
- menendang dan memukul
- menahan napas
- mendorong
- bersanding
- lemas
- melempar barang
- menegangkan dan meronta-ronta tubuh mereka
3. Penyebab
Ketidakmampuan anak dalam berkomunikasi merupakan salah satu aspek dalam kajian tantrum. Komunikasi ini lebih diterjemahkan pada ekspresi emosi. Dalam keluarga yang kurang sehat, anak jarang diberikan kesempatan untuk mengekspresikan emosi mereka secara jujur, terutama ekspresi negatif yang bertentangan dengan keinginan orangtua.
Ketidakkonsistenan orangtua dalam menerapkan aturan juga menjadi salah satu aspek yang dapat memancing perilaku tantrum. Orangtua membuat sebuah aturan, tetapi tidak kuat mempertahankan aturan tersebut karena adanya perilaku anak yang menuntut secara sangat emosional.
4. Tips Mengatasi Tantrum
1) Tetap tenang
Lakukan yang terbaik untuk tetap tenang. Jika memungkinkan, jangan biarkan amukan anak Anda mengganggu apa yang Anda lakukan, dan cobalah untuk tidak marah. Ini membuat anak Anda tahu bahwa tantrum bukanlah cara yang efektif untuk mendapatkan perhatian Anda atau mendapatkan apa yang mereka inginkan.
2) Cari tahu mengapa tantrum terjadi
Anak Anda mungkin lelah atau lapar, dalam hal ini solusinya sederhana. Mereka mungkin merasa frustrasi atau cemburu, mungkin karena anak lain. Mereka mungkin membutuhkan waktu, perhatian, dan cinta, meskipun mereka tidak terlalu dicintai.
3) Pahami dan terima kemarahan anak.
Anda mungkin terkadang merasakan hal yang sama, tetapi Anda dapat mengungkapkannya dengan cara lain.
4) Temukan pengalih perhatian
Jika Anda merasa anak Anda mulai mengamuk, segera temukan sesuatu untuk mengalihkan perhatiannya. Ini bisa menjadi sesuatu yang bisa Anda lihat dari jendela. Misalnya, Anda bisa mengatakan, "Lihat! Seekor kucing". Buat diri Anda terdengar terkejut dan tertarik sebanyak mungkin.
5) Coba distraksi
Terkadang, ini berfungsi untuk menawarkan aktivitas atau objek lain kepada anak Anda, seperti buku atau mainan. Anda juga dapat mengarahkan perhatian mereka pada sesuatu yang menarik yang terjadi di sekitar Anda. Ini mungkin perubahan yang cukup untuk mengalihkan perhatian mereka dari apa pun yang menyebabkan amukan.
6) Hibur anak Anda
Terkadang anak Anda mungkin hanya perlu dihibur. Ini tidak berarti menyerah pada tuntutan. Anda dapat mencoba menggendong anak Anda dan berbicara dengan mereka dengan tenang sampai mereka tenang.
7) Coba pegang anak Anda dengan kuat sampai amukannya berlalu
Beberapa orang tua menganggap ini membantu, tetapi mungkin sulit untuk menggendong anak yang sedang berjuang. Biasanya berhasil ketika anak Anda lebih kesal daripada marah, dan ketika Anda merasa cukup tenang untuk berbicara dengan mereka dengan lembut dan meyakinkan mereka.
8) Tunjukkan pada mereka bahwa Anda mencintai mereka, tetapi bukan perilaku mereka
Anak-anak mungkin berperilaku buruk karena mereka membutuhkan lebih banyak perhatian. Tunjukkan bahwa Anda mencintai mereka dengan memuji perilaku yang baik dan memberi mereka banyak pelukan saat mereka tidak berperilaku buruk.
5. Pencegahan
Terkadang tantrum akan terjadi meskipun Anda telah berusaha semaksimal mungkin untuk mencegahnya. Tetapi strategi berikut dapat membantu membuat amukan lebih jarang:
1) Tetapkan rutinitas.
Rutinitas atau jadwal yang konsisten membuat anak Anda tahu apa yang diharapkan. Ini dapat mempermudah transisi di antara berbagai aktivitas di hari anak Anda.
2) Jadilah panutan.
Anak-anak menghormati orang tua mereka dan terus-menerus mengamati perilaku mereka. Jika anak Anda melihat Anda menangani kemarahan dan frustrasi Anda dengan tenang, mereka akan cenderung meniru perilaku Anda saat mengalami perasaan ini.
3) Beri anak Anda pilihan.
Bila perlu, beri anak Anda dua atau tiga pilihan dan biarkan mereka membuat pilihan. Ini akan memberi mereka perasaan bahwa mereka memiliki kendali atas keadaan mereka.
4) Bantu anak Anda cukup tidur.
Ini akan membantu mencegah amukan yang disebabkan oleh kelelahan. Cobalah untuk membuat rutinitas tidur siang dan waktu tidur untuk membantu anak Anda mendapatkan istirahat yang lebih baik.
5) Mendorong kebiasaan makan yang baik.
Itu normal bagi balita untuk memiliki fase "pilih-pilih makan". Merasa lapar bisa membuat siapa saja mudah tersinggung, termasuk anak kecil. Lakukan yang terbaik untuk memasukkan makanan sehat dalam setiap makanan, dan pilihlah makanan ringan yang kaya nutrisi bila memungkinkan.
6) Pilih pertempuran Anda.
Jangan memperebutkan hal-hal kecil, seperti pakaian yang disukai anak Anda. Cobalah untuk membatasi berapa kali Anda mengucapkan kata "tidak".
7) Jaga nada suara Anda tetap positif.
Jika Anda ingin anak Anda melakukan sesuatu, cobalah untuk menawarkan undangan, daripada membuat permintaan. Ketika ini masalah keamanan, yang terbaik adalah langsung dan tenang.
Referensi :
- NHS, National Health Services; Temper Tantrum
- Healthline; Temper Tantrum
- Informasi Vol. 18, No. 02, Tahun 2013 73
- Mengenal Perilaku Tantrum dan Bagaimana Mengatasinya; Syamsudin, Gowa, Sulawesi Selatan