Mindfulness dan Dampaknya pada Beberapa Aspek Kehidupan

mindfulness

Mindfulness adalah situasi di mana individu secara sengaja memberikan perhatian dengan cara tertentu terhadap pengalaman yang saat itu sedang dialami tanpa perasaan menghakimi.

1. Pengertian

Mindfulness ditandai dengan sensitivitas yang lebih besar terhadap lingkungan, adanya keterbukaan terhadap informasi baru, melibatkan beberapa persepsi atau sudut pandang dalam memandang sesuatu, serta perspektif yang lebih luas terkait aktivitas yang membutuhkan pemecahan masalah.

2. Komponen Mindfulness

Mindfulness memiliki 3 komponen inti yaitu:

1) Intensi atau kesengajaan
Intensi merupakan salah satu komponen utama yang digunakan untuk memahami pengalaman secara keseluruhan. Intensi bersifat dinamis, dapat berkembang, serta dapat mengalami perubahan dengan latihan yang mendalam, kesadaran, serta bertambahnya wawasan. Adanya intensi individu untuk memusatkan perhatian pada pengalaman yang sedang dialami dapat menuntunnya untuk mendapatkan tujuan yang diinginkan. 

2) Atensi
Atensi dilakukan dengan mengamati pengalaman individu baik internal maupun eksternal untuk dapat menafsirkan pengalaman hadir “saat ini” dan “di sini”. Dari sudut pandang psikologi kognitif, kemampuan atensi meliputi kemampuan untuk hadir dalam waktu yang lama terhadap suatu objek atau peristiwa, menggeser fokus dari satu objek/pengalaman ke objek/pengalaman lainnya, serta kemampuan untuk menghambat pemrosesan elaboratif dari beberapa aspek.

3) Sikap
Dalam memusatkan perhatian terhadap pengalaman yang sedang dialami, individu perlu menghadirkan sikap . penerimaan, tanpa evaluasi dan interpretasi, rasa ingin tahu, kesabaran, kebaikan, dan keterbukaan, meskipun pengalaman yang dialami bertentangan dengan sesuatu yang dipegang teguh, keinginan, atau harapan individu. Contoh, individu harus tetap memiliki sikap-sikap tersebut baik dalam kondisi yang menyenangkan ataupun tidak menyenangkan seperti contohnya pikiran yang sedang bergemuruh. 

3. Konsep Mindfulness

Mindfulness merupakan konsep yang berkebalikan dengan mindlessness. Mindfulness cenderung menghasilkan output yang lebih positif dibandingkan mindlessness, tetapi mindlessness masih lebih sering terjadi dalam keseharian individu. Mindlessness didefinisikan sebagai perilaku otomatis dimana individu melakukan atau menyelesaikan suatu pekerjaan tertentu. Individu seringkali tidak menyadari perilakunya baik itu tindakan motorik sederhana sampai tindakan rumit yang memerlukan konsentrasi seperti membaca dan menulis. Individu yang terlibat dalam mindlessness cenderung mengerjakan sesuatu tanpa berpikir secara mendalam sehingga tidak dapat memperhatikan sinyal dan informasi yang ada pada pengalaman “saat ini” dan “di sini”, serta hanya bergantung pada pengalaman terdahulu dan bertindak dari satu perspektif saja. 

Melihat fenomena di atas, penting bagi kita untuk membiasakan untuk menerapkan mindfulness pada keseharian kita. Hal ini dikarenakan mindfulness memiliki dampak positif yang besar, khususnya pada aspek kesehatan fisik dan kesehatan mental, serta dapat meningkatkan keterampilan individu. Mindfulness dapat melepaskan individu dari berpikir secara otomatis tanpa menaruh perhatian lebih, kebiasaan dan perilaku yang tidak sehat sehingga individu dapat mengolah informasi lebih dalam lagi serta dapat meregulasi perilaku. Individu yang menerapkan mindfulness dalam kesehariannya akan berpikiran secara lebih terbuka sehingga dapat menentukan perilaku yang sesuai dan konsisten dengan kebutuhan, nilai, dan minat seseorang. 

4. Dampak Positif Mindfulness

Dalam aspek fisik, mindfulness dapat menumbuhkan kesadaran akan tubuh yang lebih besar. Individu menjadi lebih peduli terhadap kondisi kesehatannya sehingga dapat meningkatkan kesehatan fisik dan mengurangi resiko penyakit. Terdapat penelitian yang membuktikan bahwa dengan mindfulness, seorang perokok berat dapat mengurangi perilaku merokoknya tersebut, seseorang yang sedang diet dapat mengubah perilaku dietnya dengan lebih sehat, serta dapat meningkatkan sinyal bagi individu untuk tidur secara teratur. 

Selain itu, dalam aspek kesehatan mental mindfulness memiliki keterkaitan dengan tingkat kebahagiaan individu. Terdapat penelitian yang membuktikan bahwa individu yang mindful ketika makan coklat memiliki tingkat kebahagiaan yang lebih tinggi daripada individu yang terlibat dengan aktivitas lain sehingga tidak mindful ketika makan coklat. 

Mindfulness juga memiliki keterkaitan dengan kesejahteraan individu yang baik. Hal ini dapat dilihat dari kebebasan individu untuk mengatur pemenuhan kebutuhan psikologis dasar yaitu otonomi, kompetensi, dan keterkaitan. Mindfulness menyebabkan individu dapat menangkap dorongan yang muncul terkait 3 kebutuhan psikologis dasar sehingga dapat mengatur perilaku untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Selain itu, dengan mindfulness individu dapat lebih memperhatikan dan dapat mengatur pikiran maladaptif, dapat meregulasi respon emosional yang sesuai, serta dapat mengatur perilaku otomatis yang dapat memicu masalah kesehatan mental. Mindfulness juga terbukti mempromosikan relaksasi, serta meningkatkan keterampilan manajemen/koping stres individu.

Mindfulness juga dapat meningkatkan keterampilan individu seperti contohnya pengendalian diri, objektivitas dalam melihat sesuatu, konsentrasi yang lebih tinggi, ketenangan batin, kecerdasan emosional, serta kemampuan untuk bersosialisasi dengan orang lain seperti contohnya toleransi yang meliputi kebaikan, penerimaan, dan kasih sayang.  

Referensi :

  1. Brown, K. W., & Ryan, R. M. (2003). The benefits of being present: Mindfulness and its role in psychological well-being. Journal of Personality and Social Psychology, 84(4), 822–848. doi:10.1037/0022-3514.84.4.822 
  2. Creswell, J. D. (2017). Mindfulness Interventions. Annual Review of Psychology, 68(1), 491–516. doi:10.1146/annurev-psych-042716-051139 
  3. Davis, D. M., & Hayes, J. A. (2011). What are the benefits of mindfulness? A practice review of psychotherapy-related research. Psychotherapy, 48(2), 198–208. doi:10.1037/a0022062 
  4. Shapiro, S. L., Carlson, L. E., Astin, J. A., & Freedman, B. (2006). Mechanisms of mindfulness. Journal of clinical psychology, 62(3), 373-386.
  5. Zhu, F., Carpenter, S., & Kolimi, S. (2015). Mindlessness attacks. Procedia Manufacturing, 3, 1066–1073. doi:10.1016/j.promfg.2015.07.174 

Baca Juga :

  1. 6 Emosi Dasar Manusia, Pengertian, Ciri dan Fungsi
  2. Jenis, Cara Memilih dan Menerapkan Gaya Kepemimpinan

Artikel Menarik Lainnya

Stres dapat didefinisikan sebagai segala jenis perubahan yang menyebabkan ketegangan fisik,...

Resiliensi adalah proses adaptasi yang baik dari individu dalam menghadapi kesulitan hidup,...

Hubungan yang tidak sehat ternyata tidak hanya bisa terjadi pada sesama pasangan, teman atau rekan...

Jika harus memberikan sebuah materi presentasi kepada audien yang belum dikenal, bagi sebagian...

 

INSAN-Q
Ruko Bonakarta Blok A No. 30
Masigit, Jombang,
Kota Cilegon,
Banten 42415

 

|   |   |   | |

 

INSAN-Q Home
Komp. BBS 3 Blok A4 No. 14
RT17/RW09, Ciwaduk,
Kota Cilegon,
Banten 42415