14 Juli 2023
Berpikir kritis adalah kemampuan seseorang dalam berpikir jernih dan rasional, memahami hubungan logis antara gagasan dengan fakta fakta yang ada.
Daftar Isi :
##!bepikir-kritis-1!##
Berpikir kritis mengacu pada kemampuan untuk menganalisis informasi secara objektif dan membuat penilaian yang memilki argumen. Prosers ini melibatkan evaluasi sumber, seperti data, fakta, fenomena yang dapat diamati, dan temuan penelitian.
Orang yang dapat berpikir kritis dengan baik akan dapat menarik kesimpulan yang masuk akal dari sekumpulan informasi, dan membedakan antara detail yang berguna dan kurang berguna untuk memecahkan masalah atau mengambil keputusan. Perusahaan atau pemberi kerja umumnya memprioritaskan kemampuan berpikir kritis dari calon tenaga kerja, sehingga penting bagi para pencari kerja untuk mempertimbangkan hal ini.
Berpikir kritis adalah memikirkan hal-hal tertentu dengan cara sistematis untuk mencapai solusi terbaik dalam keadaan yang disadari oleh si pemikir. Berpikir kritis merupakan cara berpikir tentang apa pun yang saat ini memenuhi pikiran sehingga dapat diperoleh kesimpulan terbaik untuk menyikapinya.
##!bepikir-kritis-2!##
Perusahaan atau para pengusaha menginginkan kandidat atau calon pekerjanya yang dapat mengevaluasi situasi menggunakan pemikiran logis dan menawarkan solusi terbaik bagi perusahaan. Seseorang yang memiliki keterampilan berpikir kritis dapat dipercaya untuk dapat membuat kesimpulan terbaik dari banyak hal dan membuat keputusan secara mandiri, dan selanjutnya tidak perlu pegangan atau dibimbing terus-menerus.
Memiliki karyawan yang dapat berpikir kritis berarti manajemen mikro tidak diperlukan. Kemampuan berpikir kritis adalah salah satu keterampilan yang paling dicari di hampir setiap industri dan tempat kerja. Keterampilan berpikir kritis adalah landasan pengembangan dan perbaikan diri; sehingga mereka sangat penting untuk dimiliki di pasar kerja saat ini.
Saat seseorang berpikir kritis, maka akan terus menantang apa yang tampaknya diberikan dan ada dihadapannya. Misalnya dalam pekerjaan, meskipun semua hal tampaknya berjalan lancar dan berfungsi dengan baik, seseorang yang berpikir kritis akan mencoba untuk melakukan identifikasi dan mencari solusi baru yang lebih baik.
Baca Juga : Pentingnya aspek Sikap Kerja bagi Kinerja Individu
##!bepikir-kritis-3!##
##!bepikir-kritis-31!##
1) Pengamatan
Pengamatan adalah salah satu keterampilan berpikir kritis paling awal yang dipelajari dimasa kanak kanak; adalah kemampuan untuk melihat dan memahami dunia di sekitar. Pengamatan yang cermat mencakup kemampuan untuk mendokumentasikan detail, dan mengumpulkan data melalui indera. Pengamatan pada akhirnya akan mengarah pada wawasan dan pemahaman yang lebih dalam tentang lingkungan sekitar.
##!bepikir-kritis-32!##
2) Rasa Ingin Tahu
Keingintahuan (rasa ingin tahu) adalah sifat inti dari banyak pemimpin yang sukses. Menjadi ingin tahu dan tertarik pada kejadian dan orang-orang di sekitar adalah ciri khas pemimpin yang pemikir kritis. Seseorang yang penasaran akan bertanya-tanya mengapa sesuatu seperti itu; apa penyebabnya; dst.
Semakin bertambahnya usia, maka akan mulai mengesampingkan apa yang tampak seperti keingintahuan yang bersifat kekanak-kanakan; digantikan dengan pemikiran yang lebih dewasa. Keingintahuan akan memaksa seseorang untuk tetap berpikiran terbuka dan mendorongnya untuk mendapatkan pengetahuan yang lebih dalam; yang akan berguna untuk menjadi pembelajar seumur hidup.
##!bepikir-kritis-33!##
3) Objektif
Pemikir kritis yang baik mampu tetap seobjektif mungkin dalam melihat dan menyikapi informasi atau situasi. Mereka berfokus pada fakta, dan pada evaluasi ilmiah dari informasi yang ada. Pemikir objektif berusaha menjaga agar emosi mereka (dan emosi orang lain) tidak memengaruhi penilaian dalam objektifitas.
Setiap orang hampir tidak mungkin untuk tetap objektif sepenuhnya, karena manuasia dibentuk oleh sudut pandang, pengalaman hidup, dan perspektifnya masing masing. Dengan menyadari adanyab bias seperti itu adalah langkah pertama untuk bersikap objektif dan melihat suatu masalah tanpa perasaan.
##!bepikir-kritis-34!##
4) Introspeksi
Introspeksi merupakan seni untuk menyadari pemikiran atau dengan kata lain, memikirkan bagaimana berpikir tentang berbagai hal. Pemikir kritis membutuhkan introspeksi sehingga mereka menyadari tingkat kewaspadaan dan perhatian mereka sendiri, serta bias mereka sendiri. Introspeksi adalah kemampuan untuk memeriksa pikiran, perasaan, dan sensasi yang paling dalam yang dimilki. Introspeksi terkait erat dengan refleksi diri, yang akan memberi wawasan tentang keadaan emosi dan mental.
##!bepikir-kritis-35!##
5) Pemikiran Analitis
Dengan berpikir analitis juga merupakan bagian dari berpikir kritis, kemampuan untuk menganalisis informasi adalah kunci pembuka pikiran untuk hampir semua hal, baik itu kontrak, laporan, model bisnis, atau bahkan hubungan.
Menganalisis informasi berarti memecah informasi menjadi bagian-bagian komponennya dan mengevaluasi seberapa baik bagian-bagian itu berfungsi secara bersama-sama dan terpisah. Analisis bergantung pada observasi; tentang mengumpulkan dan mengevaluasi bukti sehingga kemudian sampai pada kesimpulan yang bermakna. Bahwa pemikiran analitis akan dimulai dengan objektifitas.
##!bepikir-kritis-36!##
6) Menentukan Relevansi
Salah satu bagian tersulit dari berpikir kritis adalah mencari tahu informasi apa yang paling relevan, bermakna, dan penting untuk pertimbangan dan membuat keputusan. Dalam banyak kejadian, seseorang akan berhadapan dengan informasi yang mungkin tampak berharga, tetapi ternyata hanya titik data kecil untuk dipertimbangkan.
Dengan mempertimbangkan apakah sumber informasi secara logis relevan dengan masalah yang sedang dibahas adalah mulai untuk mencari rekevansi. Apakah informasi ini benar-benar berguna dan tidak memihak, atau hanya mengganggu dari poin yang lebih relevan; dst.
##!bepikir-kritis-37!##
7) Keterbukaan Pikiran
Mampu mundur dari situasi dan tidak terlibat membantu pemikir kritis melihat pandangan yang lebih luas. Pemikir kritis menghindari argumen yang hiruk pikuk atau memihak, dan tidak berguna; umumnya akan mendengarkan semua perspektif dengan logis. Pemikir kritis tidak langsung mengambil kesimpulan. Umumnya akan mendekati pertanyaan atau situasi dengan pikiran terbuka dan merangkul pendapat dan pandangan lain terlebih dahulu.
##!bepikir-kritis-38!##
8) Pendengar Aktif
Pemikir kritis tidak hanya ingin menyampaikan maksud mereka kepada orang lain; mereka juga akan berhati-hati untuk terlibat; dan mendengarkan secara aktif serta berupaya mendengar darin sudut pandang orang lain, mereka secara aktif mencoba untuk berpartisipasi.
Berpikir kritis akan mengajukan pertanyaan untuk membantu membedakan fakta dari asumsi dan opini. Kemudian mengumpulkan informasi dan berusaha mendapatkan wawasan dengan mengajukan pertanyaan terbuka yang menggali lebih dalam dari masalah tersebut.
##!bepikir-kritis-39!##
9) Kerendahan Hati
Kerendahan hati adalah kesediaan untuk mengakui kekurangan seseorang dan melihat sifat positif seseorang secara lebih akurat. Ketika seseorang memiliki kerendahan hati, maka akan menyadari kekurangan dirinya sendiri, tetapi juga menyadari tentang kekuatan yang dimilki, dan hal ini merupakan elemen penting dalam berpikir kritis dan bersedia untuk memperluas dan membuka pikiran.
Dengan memiliki kerendahan hati secara intelektual, maka akan terbuka terhadap sudut pandang orang lain, dan menyadari ketika salah dan kemudian bersedia menantang keyakinan diri sendiri jika diperlukan.
Referensi :
Baca Juga :