02 Maret 2023
Daftar Isi
##!soft-skill-1!##
Soft Skill memang menjadi salah satu kunci yang perlu diperhatikan oleh jobseekers (para pencari kerja); karena memang sering dipertanyakan dan menjadi perhatian pihak recruiter (perusahaan). Maka kemudian, penting bagi para pencari kerja untuk menonjolkan kepribadian yang dinilai positif oleh rekruter (perusahaan). Dalam proses rekrutmen, bagi jobseekers selain penting untuk memenuhi kriteria teknis dan hard skill, kepemilikan soft skill yang baik juga berpengaruh sangat besar dalam menemukan pekerjaan yang sesuai.
Pada lingkungan kerja saat ini, rekruter menilai soft skill secara sama besar dengan hard skill. Oleh karena itu, diketahui bahwa aplikasi dengan individu yang memiliki dasar soft skill yang kuat lebih menarik di mata recruiter. Selain itu, mayoritas soft skill dapat digunakan pada berbagai jenis pekerjaan yang berbeda. Sehingga, tidak perlu khawatir apabila kalian ingin mengganti career path.
Perlu diketahui bahwa kriteria Soft Skill tentunya berbeda-beda sesuai dengan posisi yang ditujui. Namun, terdapat beberapa Soft Skill yang umumnya menjadi kepribadian yang diinginkan. Oleh karena itu penting bagi jobseekers untuk menonjolkan nilai-nilai yang mencerminkan kepribadian kuat pada CV maupun pada saat proses wawancara.
Baca Juga : Pentingnya Psikologi di Tempat Kerja (Workplace Psychology)
##!soft-skill-2!##
Berikut adalah beberapa contoh soft skill kuat yang dapat ditonjolkan selama proses wawancara ataupun aplikasi:
##!soft-skill-21!##
1) Kepemimpinan (Leadership)
Kepemipinan (Leadership) yang diharapkan adalah kemampuan untuk menginspirasi timnya dalam mencapai kesuksesan atau tujuan tertentu. Pimpinan yang baik akan mampu menetapkan visi yang jelas, mengkomunikasikannya secara efektif dan menciptakan budaya akuntabilitas dan keunggulan. Kemudian, mereka juag akan mampu menginspirasi dan mempengaruhi anggota tim untuk mencapai tujuan dan sasaran bersama.
Keterampilan kepemimpinan adalah salah satu keterampilan yang dicari oleh banyak perusahaan dalam diri para kandidat atau calon karyawan. Keterampila yang dimaksud adalah dari mulai mengelola tim hingga berkontribusi pada proyek dalam peran sebagai pimpinan yang efektif. Kemampuan untuk memimpin secara efektif sering kali dianggap sebagai komponen penting keberhasilan profesional, dan sangat dihargai oleh pengusaha di berbagai industri dan profesi. Karena sebagian besar karyawan bekerja dalam tim, kepemimpinan diakui secara luas sebagai atribut penting untuk sukses di tempat kerja.
##!soft-skill-22!##
2) Problem Solving.
Berdasarkan survei yang dilakukan oleh NACE, kemampuan penyelesaian masalah menjadi soft skill dengan permintaan terbanyak yakni sekitar 85,5% rekruter meminta kandidat untuk memiliki kemampuan penyelesaian masalah yang baik. Kemampuan penyelesaian masalah (problem solving) biasanya mengacu pada kemampuan individu dalam mengidentifikasi, menganalisa, dan menyelesaikan permasalahan kompleks atau tantangan lainya secara efektif.
Kemampuan penyelesaian masalah tidak hanya terbatas pada permasalahan teknis, tetapi juga pada menghadapi tantangan interpersonal atau permasalahan pada komunikasi. oleh karena itu, kemampuan penyelesaian masalah juga termasuk mengidentifikasi akar penyebab masalah dan mengidentifikasi solusi untuk menyelesaikan masalah tersebut. pengaplikasian penyelesaian masalah yang baik juga dapat meningkatkan dinamika tim dan membantu membangun hubungan yang lebih kuat dengan rekan kerja.
##!soft-skill-23!##
3) Kemampuan Analisa / Quantitatif.
Kemampuan analitik biasanya merujuk pada kemampuan dalam mengumpulkan, meinterpretasi, dan mengeavaluasi informasi kompleks. Kemampuan analitik juga biasanya mencakup bagaimana seseorang dapat memanfaatkan informasi kompleks untuk membuat suatu keputusan yang tepat.
Kemampuan analitis dan kemampuan quantiatatif menjadi soft skill kedua dengan permintaan terbanyak, yaitu hingga 78,6% permintaan. Kemampuan analitis sangat penting dalam berbagai industri, termasuk keuangan, pemasaran, teknik, dan perawatan kesehatan. Mereka sangat dihargai oleh pemberi kerja karena mereka dapat membantu individu untuk membuat keputusan berdasarkan data, memecahkan masalah yang kompleks, dan meningkatkan kinerja bisnis secara keseluruhan.
##!soft-skill-24!##
4) Kemampuan Bekerja dalam Tim
Kemampuan bekerja dalam tim adalah soft skill yang sangat dihargai di sebagian besar tempat kerja, dan sering dirujuk dalam lowongan pekerjaan. Menurut survei oleh NACE, kemampuan bekerja dalam tim merupakan kemampuan dengan permintaan ketiga terbesar pada 76,4%. Rekruter menghargai karyawan yang mampu berkolaborasi secara efektif dengan orang lain menuju tujuan bersama, karena kerja sama tim seringkali diperlukan untuk mencapai kesuksesan dalam proyek yang kompleks.
Secara keseluruhan, kemampuan untuk bekerja dalam tim merupakan aspek kunci kesuksesan di banyak industri dan tempat kerja, dan sering dirujuk sebagai soft skill penting dalam lowongan pekerjaan.
##!soft-skill-25!##
5) Percaya Diri.
Kepercayaan diri menjadi salah satu atribut positif dalam serang kandidat pelamar. Nilai-nilai kepercayaan diri dapat memberi rekruter gambaran pribadi yang mampu dan kompeten. Namun, perlu diperhatikan bahwa kepercayaan diri yang berlebihan dapat menampilkan ciri-ciri pribadi yang sombong. Oleh karena itu, penting untuk jobseeker untuk mencari keseimbangan antara percaya diri dan kesombongan.
Pada saat wawancara (intrview), nilai-nilai percaya diri dapat ditampilkan dengan menyampaikan pendapat dengan efektif dan tepat. Kepercayaan diri juga dapat dilihat dari postur duduk, cara berbicara dan hal lainya.
##!soft-skill-26!##
6) Optimis dan Bersemangat.
Dalam mencari kandidat yang tepat, rekruter biasanya mencari orang yang optimis, energetic, dan juga bersemangat. Sifat optimis dan bersemangat dapat menunjukan sikap positif dalam bekerja dan juga kemauan untuk belajar dan melakukan tantangan baru.
Sikap optimis dan semangat juga dapat menunjukkan entusiasme dan minat dalam pekerjaan yang dilamar, sehingga rekruter dapat merasa bahwa kandidat dapat berpotensi memberikan nilai positif sebagain anggota tim.
##!soft-skill-27!##
7) Kemampuan Komunikasi Interpersonal.
Kemampuan komunikasi interpersonal yang baik adalah salah satu nilai yang sangat penting dalam dunia pekerjaan. Berdasarkan dengan survei yang dilakukan oleh LinkedIn, kemampuan berkomunikasi yang baik adalah kemampuan dengan permintaan paling banyak oleh rekruter. Berdasarkan survei tersebut, diketahui sebanyak 57.9% jobseeker berhasil mendapatkan pekerjaan dengan mencantumkan kemampuan komunikasi yang baik pada profil mereka.
Terkadang, kemampuan komunikasi yang baik juga terikat pada Emotional Intelligence seseorang. Dalam hal ini Emotional Intelligence mengacu pada kemampuan mengetahui emosi baik diri sendiri dan orang lain. Tentunya, Emotional Intelligence yang baik juga berpengaruh positif dalam kemampuan komunikasi seseorang.
##!soft-skill-28!##
8) Adaptif.
Sifat adaptif atau fleksibel terhdap perubahan, baik eksternal maupun internal merupakan salah satu sifat lain yang sering dicari oleh rekruter. Sifat adaptif juga mencerminkan kemampuan seseorang dalam bekerja dibawah tekanan.
Dalam wawancara, sifat adaptif dapat ditonjolkan pada saat menjawab Pertanyaan yang berhubungan dengan tantangan maupun kasus permasalahan. Jobseekers bisa menonjolkan sifat adaptif dengan memberi jawaban yang meyakinkan terhadap tantangan ataupun perubahan dalam pekerjaan.
##!soft-skill-29!##
9) Inisiatif.
Kemampuan inisiatif dapat didefinisikan sebagai kemampuan seseorang dalam menilai sebuah situasi dan mengambil tindakan tanpa perintah dari luar (decision making). Inisiatif termasuk kedalam kemampuan manajemen diri. Hal-hal yang mendukung kemampuan inisiatif antara lain percaya diri, manajemen diri, ketegasan, profesionalisme, dan adaptabilitas. Kemampuan inisiatif merupakan soft skill kelima dengan permintaan terbanyak yang tercantum dalam 72.5% permintaan.
##!soft-skill-210!##
10) Manajemen waktu (Time Management)
Manajemen waktu adalah kemampuan untuk menetapkan prioritas, mengatur tugas, dan mengalokasikan waktu untuk berbagai aktivitas. Hal ini membutuhkan disiplin dan kemauan untuk menghindari gangguan dan tugas-tugas berprioritas rendah.
Bahwa keterampilan manajemen waktu yang baik dapat membantu individu menghindari stres dan kecemasan yang mungkin timbul karena tenggat waktu yang terlewat. Namun yang lebih penting, mereka yang dapat mengatur waktu secara efektif akan lebih dipandang sebagai orang yang dapat diandalkan dan efisien, sehingga membuat mereka menonjol di tempat kerja.
##!soft-skill-3!##
Kepemilikan Soft Skill yang kuat memang dapat menjadi keuntungan bagi jobseekers dalam menonjolkan diri dari kandidat lain dan menunjukkan nilai potensial mereka bagi sebuah organisasi. Namun, perlu diingat bahwa terdapat banyak konsiderasi yang dilakukan rekruter dalam memilih kandidat yang tepat. Oleh karena itu, kita tidak perlu merasa minder apabila tidak lolos dan tetap menjaga semangat.
(Ditulis oleh Rakha)
Referensi :
Baca Juga :